Mamuju, 12 Maret 1520 Masehi.
Tiga minggu telah berlalu dengan cepat, semua pasukan telah dipersenjatai dengan senapan impian 1. Mereka semua telah mahir dalam menerapkan taktik yang telah diajarkan. Andika memerintahkan Fahmi untuk membangun benteng pertahanan sementara karena perang sudah semakin dekat. Dia juga memerintahkan para penempa besi untuk beristirahat setelah lembur yang melelahkan dalam memproduksi senjata api.
Namun, di tengah perang yang semakin dekat, para pejabat dan tokoh masyarakat yang diam-diam mendukung pemberontak dan sebelumnya menolak undangan raja untuk menghadiri uji coba senjata baru mulai muncul dan bergerak untuk menyambut pasukan pemberontak.
Meskipun efek senjata api telah membuat banyak pihak terkejut, kagum, dan percaya diri untuk menghadapi pasukan pemberontak 3 minggu lalu, hanya pihak yang datang dan pendukung kerajaan yang menyaksikan dan menonton uji coba senjata baru tersebut. Para pendukung pemberontak yang tidak menyaksikan uji coba tersebut menganggapnya sebagai lelucon atau bualan saja untuk menarik mereka ke pihak kerajaan.
Pihak yang mendukung kerajaan tidak bisa lagi membujuk ketika mereka tidak percaya dan hanya bersimpati kepada mereka yang mendukung pemberontak.
"Yang Mulia, saya menerima laporan dari pengintai bahwa pasukan pemberontak telah bergerak maju dari darat dan laut. Perkiraan jumlah mereka mencapai 4.000 orang, ditambah dengan 5 kapal perang dari laut." Rukka menyampaikan informasi ini dengan nada penuh kekhawatiran.
Andika merasa bingung dengan informasi tersebut. Menurut informasi dari pengintai sebelumnya, jumlah pasukan pemberontak yang terkonfirmasi sebelumnya hanya sekitar 3.000 orang. Bagaimana bisa jumlahnya tiba-tiba melonjak menjadi 4.000? Dan dari mana asal kapal perang tersebut?
"Rukka, mengapa jumlah mereka tiba-tiba bertambah 1.000 orang? informasi dari pengintai sebelumnya, jumlah mereka awalnya hanya 2.000 orang, kemudian bertambah 1.000 orang karena mereka merekrut paksa rakyat menjadi pasukan semi profesional. Lalu, darimana mereka mendapatkan kapal perang ini?" tanya Andika dengan penuh kebingungan.
"Yang Mulia, saya baru mendapat informasi bahwa Kerajaan Makassar mendukung pemberontak. Mereka mengirimkan bantuan tambahan," jawab Rukka dengan penuh ketegangan.
"Kerajaan Makassar? Sepertinya Kerajaan Mamuju ingin dijadikan kerajaan boneka oleh mereka setelah Jenderal Andi berhasil menaklukkan ibukota dan menjadi raja," jawab Andika dengan senyum sinis.
"Menarik," lanjutnya. "Aku yakin mereka sudah menganggap ini sebagai kemenangan mereka setelah Kerajaan Mamuju kalah dalam perang besar melawan mereka kala itu. Tapi, aku ingin melihat ekspresi mereka ketika saya mampu memberantas pasukan pemberontak ini." Wajah Andika memancarkan ketenangan saat berbicara.
"Rukka, sampaikan kepada para pasukan untuk bersiap siaga perang. Kita tidak bisa memprediksi kapan mereka akan meluncurkan serangan. Sebaiknya kita bersiap dan juga mengungsikan semua yang ada di ibukota, mulai dari masyarakat, para pejabat, dan tokoh masyarakat yang masih mendukung kerajaan ini. Dan untuk pihak netral dan yang mendukung pemberontak, biarkan saja mereka. Kita perlu fokus melawan pemberontak terlebih dahulu. Setelah perang ini, barulah kita akan menindak mereka." perintah Andika dengan ekspresi serius.
"Baik, Yang Mulia. Saya akan segera melaksanakan perintah Anda secepatnya," jawab Rukka sambil berbalik dan bergegas keluar ruangan.
----------------
Di sisi lain, pasukan pemberontak telah mencapai ibukota dan kini berjarak kurang dari 10 km. Mereka berbaris rapi dengan persenjataan lengkap dan megah, berjumlah 4000 pasukan di darat dan 5 kapal perang di laut.Di darat, pasukan pemberontak terdiri dari 2.000 pasukan infanteri, 500 pemanah, dan 500 pasukan kavaleri.
Kerajaan Makassar menambahkan 1.000 pasukan infanteri dan 5 kapal perang yang dipimpin oleh perwira kerajaan Makassar ke dalam pasukan pemberontak.
Rijal, perwira kerajaan Makassar berbicara kepada Andi dengan nada arogan
"Andi, setelah kamu menjadi raja, kerajaan Makassar tidak akan menginvasi kerajaan Mamuju dengan syarat yang sudah disepakati sebelumnya."
"Ya, saya bersedia menyerahkan pelabuhan kerajaan dan membayar upeti kepada kerajaan Anda. Untuk apa Anda menanyakan ini lagi?" jawab Andi dengan kesal.
"Betul, tapi kami juga akan mengambil wilayah Polewali sebagai wilayah kerajaan kami karena di sana ada pertambangan biji besi yang penting bagi kerajaan kami untuk menghadapi kerajaan Luwu dan Portugis," balas Rijal dengan senyuman.
"Kerajaan kalian terlalu serakah! Wilayah Polewali merupakan wilayah yang penting bagi kelangsungan hidup kerajaan ini. Jika kalian mengambilnya, sangat sulit bagi kerajaan ini untuk bertahan," balas Andi dengan amarah yang membara. Dia sudah menunduk dan menyetujui persyaratan mereka, tetapi mereka masih belum puas. Dia ingin memukul perwira ini, tetapi dia langsung menenangkan diri karena dia masih membutuhkan bantuan mereka.
"Andi, coba kamu pikirkan setelah kamu menjadi raja. Kerajaan kami pasti akan melindungi kerajaan kalian. Saat ini, pasukan kerajaan kami sudah menduduki wilayah Polewali. Tinggal persetujuan kamu saja setelah menjadi raja untuk menyetujui penyerahan wilayah," jawab Rijal dengan tenang.
Andi tidak bisa menahan amarahnya lagi. Dia segera ingin memukul perwira di sampingnya, tetapi Regi datang untuk menenangkannya.
"Yang Mulia, jangan marah. Kita harus fokus pada perang ini. Masalah itu bisa dibicarakan nanti," kata Regi dengan khawatir.
"Regi, diam-diam mereka mengambil wilayah Polewali tanpa sepengetahuanku! Dan sekarang kau menyuruhku untuk tenang. Saya khawatir lama-kelamaan mereka akan mencaplok wilayah Majene setelah perang usai," balas Andi yang masih marah.
Andi sudah menyaksikan sendiri bagaimana kerajaan Makassar berhasil menduduki wilayah tenggara pulau Sulawesi dan memaksa kerajaan Luwu untuk mundur dan merelakan wilayah tenggaranya. Ambisi raja Makassar sekarang ini terlihat jelas. Dia nampaknya ingin menguasai seluruh pulau Sulawesi. Itu hal yang wajar, sebab dari segi pasukan, baik darat maupun laut, mereka lebih kuat dan lebih maju dibandingkan kerajaan Mamuju, kerajaan Luwu, dan kerajaan Manado yang ada di pulau Sulawesi.
Rijal tersenyum melihat Andi marah. Tapi dia tidak peduli. Toh mereka sebelumnya sudah kalah perang dan raja mereka sebelumnya juga sudah meninggal dalam perang besar. Kejatuhan kerajaan Mamuju sudah pasti di depan mata.
Setelah beberapa saat, Andi meredakan amarahnya. Meskipun dia masih sangat marah, namun setelah mengingat kembali kekalahan dalam perang besar melawan kerajaan Makassar waktu itu, dia menghembuskan napas panjang dan langsung berkata kepada Rijal
"Baiklah Rijal, setelah perang ini, saya akan menyetujui kerajaan Makassar untuk menduduki wilayah Polewali dengan syarat jangan lagi ada pencaplokan wilayah," kata Andi dengan serius
"Jangan khawatir, Andi. Saya akan menyampaikan pesanmu kepada raja Makassar. Kami tidak serakah seperti yang kamu pikirkan. Energi kami fokus untuk menghadapi kerajaan Luwu dan Portugis, jadi kerajaan kami sangat membutuhkan wilayah Polewali," jawab Rijal dengan tersenyum.
Andi tidak mau banyak bicara lagi dengan perwira di sebelahnya dan menghindar. Dia tidak mau amarahnya pecah lagi jika dia berbicara lama dengannya.
----------------
Di sisi lain, pengintai dari kerajaan terus mengamati pergerakan pasukan pemberontak. Tak lama kemudian, dia melihat pasukan pemberontak dan kapal perang dalam pengamatannya sudah sangat dekat dengan ibukota. Dia segera bergegas berlari ke ibukota untuk menyampaikan kabar ini kepada Fahmi.
Setelah mendapat kabar tersebut, Fahmi, sebagai pemimpin perang, memerintahkan semua pasukan untuk segera bersiap. Andika dan semua pihak yang mendukung kerajaan, setelah mendapat kabar juga mulai berkumpul untuk menyaksikan peperangan ini. Mereka semua ingin menjadi saksi sejarah perang pertama kerajaan melawan pemberontak dengan menggunakan senjata api. Perang yang menentukan nasib kerajaan ini akan segera tiba.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kebangkitan Kerajaan Besar Nusantara (Hiatus Sementara)
Historical FictionTahun 1520 Masehi. Andika, Seorang Insinyur melakukan perjalanan waktu dan menjadi raja di salah satu kerajaan Nusantara. Mari kita saksikan kisah seorang insinyur yang berambisi mengubah dunia dan melawan agresi penjajah eropa dengan memperkenalkan...