12. Proses pembuatan Sabun (2)

3.2K 98 0
                                    

Proses pembuatan sabun modern sebenarnya relatif mudah. Hanya membutuhkan minyak kelapa, soda api, dan air. Namun di masa ini, pembuatan soda api sangat sulit dan mahal. Hal tersebut wajar karena pengetahuan kimia dan teknologi masih sangat terbatas.
Meskipun demikian, Andika tidak mempermasalahkan nya. Dia memutuskan untuk menggunakan soda abu sebagai pengganti soda api, meskipun proses pembuatan sabun nantinya akan lebih rumit.
Tahap awal pembuatan sabun dimulai dengan mengambil kapur tohor. Karena ini masih dalam tahap eksperimen, Andika hanya mengambil 500 gram kapur tohor dan melemparkannya ke dalam bak berisi air.
Seketika, kapur tohor bereaksi dengan air dan menghasilkan larutan kalsium hidroksida. Reaksi ini menghasilkan panas yang membara.
Setelah beberapa saat, Andika menuangkan 500 gram soda abu ke dalam larutan kalsium hidroksida. Seketika, ember yang berisi air langsung mendidih dan mengeluarkan uap air yang menyelimuti seluruh ruangan dengan kabut.
Andika segera membuka pintu belakang ruangan untuk mengurangi asap dan menuangkan air dingin ke dalam ember untuk menurunkan panas air.
Beberapa saat kemudian, air dalam ember mulai keruh. Reaksi antara kalsium hidroksida dengan soda abu menghasilkan kalsium karbonat dan natrium hidroksida yang bercampur.
Andika menunggu beberapa menit untuk memungkinkan kalsium karbonat mengendap di dasar ember dan natrium hidroksida mengapung di atas air.
Kemudian, dia menggunakan sendok untuk mengambil natrium hidroksida dengan hati-hati agar kalsium karbonat tidak ikut terambil.
Setelah memindahkan semuanya, Andika menggunakan kain untuk menyaring natrium hidroksida. Dia menuangkannya ke dalam wadah baru dan mengulangi proses penyaringan sebanyak 3 kali untuk menghilangkan sisa-sisa kalsium karbonat.
Setelah memastikan tidak ada lagi kalsium karbonat, Andika lalu menuangkan natrium hidroksida yang sudah disaring ke dalam panci besi.
Dia kemudian keluar ruangan dan meminta pengawal yang menjaga ruangan untuk membawa panci tersebut ke belakang halaman istana. Natrium hidroksida perlu dipanaskan di dalam panci menggunakan kayu bakar.
Aktivitas Andika disaksikan oleh beberapa pengawal dan pasukan kerajaan yang ada di sekitar halaman. Bahkan, Rukka datang dengan rasa penasaran untuk melihat produk apa yang sedang dibuat oleh raja.
Setelah natrium hidroksida di dalam panci mulai dipanaskan, Andika mengambil minyak kelapa dan menuangkannya ke panci sedikit demi sedikit. Dia meminta pengawal untuk mengaduknya dengan tongkat sampai minyak kelapa dan natrium hidroksida tercampur dengan baik.
Andika sedang melakukan saponifikasi minyak kelapa dan natrium hidroksida untuk menghasilkan sabun. Setelah 15 menit berlalu, cairan di dalam panci yang dipanaskan dan diaduk mulai mengental.
Andika meminta pengawal berhenti mengaduk. Dia kemudian maju dan mengambil sendok untuk mengamati cairan kental dari panci tersebut.
Setelah mengamati dan melihat sudah tidak ada sisa minyak pada cairan setelah di saponifikasi, Andika mulai memisahkan sabun dari air.
Dia menuangkan soda abu ke dalam panci, memanaskannya lagi, dan mengaduknya. Hal ini menghasilkan natrium stearat dan natrium sulfat.
Andika menunggu beberapa saat agar panci mendingin, beberapa menit kemudian natrium sulfat turun ke permukaan panci dan natrium stearat mengapung ke permukaan.
Melihat natrium stearat yang mengental di permukaan menandakan bahwa sabun modern telah berhasil dibuat. Andika merasa senang di dalam hatinya karena eksperimennya hari ini berhasil hanya dalam percobaan pertama.
Dia kemudian langsung meminta pengawal untuk menyiapkan cetakan persegi yang telah dibuat oleh tukang kayu. Andika mengambil spatula dan mengambil natrium stearat yang sudah menjadi sabun dan mengental lalu memasukkannya ke dalam cetakan dengan hati-hati untuk didinginkan dan dikeraskan.
Setelah semuanya selesai, Andika memanggil Rukka yang sedang menyaksikannya membuat sabun.
"Rukka, ambil kertas lontar dan saya ingin membuat komposisi pembuatan produk ini untuk diproduksi massal," kata Andika.
"Baik, Yang Mulia," jawab Rukka. Dia segera masuk ke istana untuk mengambil perlengkapan alat tulis raja.
Proses pengerasan sabun di cetakan memakan waktu satu jam. Sambil menunggu, Andika mulai menulis beberapa komposisi dan urutan dalam pembuatan sabun dengan baik dan rinci.
Satu jam kemudian, sabun yang ada di cetakan mulai berwarna kuning tua. Andika mulai mengambil pisau dan memotongnya. Sabun batang sudah jadi dan siap untuk dipakai.
"Rukka, inilah produk yang aku maksud dan akan dijual nantinya," kata Andika sambil menunjukkan sabun batang yang dipegangnya. "Fungsinya sama seperti saponin yang dipakai untuk membersihkan badan. Tapi, produk ini lebih bagus karena menghasilkan banyak busa, bisa membersihkan tubuh dan juga bisa membersihkan kotoran atau noda pada pakaian yang sulit hilang. Jadi, panggil semua pelayan dan biarkan mereka membawa pakaian yang kotor dan belum sempat mereka cuci serta bak berisi air."
Rukka seketika terkejut mendengarnya. Apakah produk yang dipegang oleh raja ini benar-benar memiliki fungsi dan manfaat seperti itu?, kalau memang itu benar maka produk ini pasti akan menggemparkan kerajaan.
"Baik, Yang Mulia, saya akan segera memanggil mereka semua," balas Rukka sambil berbalik masuk ke dalam istana untuk memanggil para pelayan.

----------------


Beberapa saat kemudian, semua pelayan menghentikan pekerjaan mereka dan bergegas ke belakang halaman istana. Mereka membawa pakaian yang kotor dan bak berisi air sesuai arahan raja.
Andika kemudian meminta semua orang yang ada di halaman istana untuk menonton demonstrasi pertama sabun modern. Dia mengangkat sabun batang tinggi-tinggi dan berkata dengan suara lantang, "Kalian semua pasti sangat penasaran dengan apa yang saya pegang. Saya tidak akan bertele-tele dan langsung memperlihatkan kepada kalian semua sebuah keajaiban dari benda ini."
Andika kemudian menyiram air ke pakaian kotor dan mulai menggosoknya menggunakan sabun. Seketika, sabun yang digosok memunculkan busa yang sangat melimpah.
Setelah beberapa saat, Andika membilas pakaian tersebut. Noda hitam pada pakaian yang digosok oleh sabun menghilang.
Semua yang menyaksikan demonstrasi melebarkan mata dan mengangkat mulutnya karena terkejut. Mereka tidak pernah menyangka dengan benda ajaib di depan mereka yang mampu menghilangkan kotoran hanya dalam waktu kurang dari semenit.
Perlu diketahui bahwa di kerajaan ini, mencuci pakaian kotor adalah pekerjaan paling berat bagi kaum perempuan atau ibu rumah tangga, bahkan bagi para pelayan istana. Mereka harus menyisihkan waktunya 6 jam hanya untuk mencuci pakaian kotor, itupun belum tentu semuanya diselesaikan.
Jika ingin mencuci pakaian kotor, mereka harus pergi ke sungai atau tempat khusus dan memukuli pakaian kotor tersebut dengan kayu untuk menghilangkan kotoran. Hal tersebut tidak hanya melelahkan, tetapi juga bisa merusak pakaian.
Namun, kemunculan sabun ini mengubah segalanya. Semua noda pada kain bisa dengan mudah dihilangkan dan sangat menghemat waktu yang terbuang berjam-jam.
Bisa dikatakan bahwa sabun ini adalah produk revolusioner, selain senjata api.
Andika senang dengan reaksi mereka yang terkejut dengan sabun ini. Dia juga paham bahwa produk ini sudah sangat melampaui jaman. Sekarang sudah saatnya produk ini siap diproduksi massal untuk menghasilkan keuntungan yang besar.

Kebangkitan Kerajaan Besar Nusantara (Hiatus Sementara)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang