Pesona seorang Aslam

9 1 0
                                    

Di perjalanan menuju ke Bandung mereka bertiga sangatlah bahagia tertawa bersama saling melemparkan candaan dan gurauan supaya membuat Aslam tetap fokus menyetir dan juga tidak mengantuk.
Dua jam perjalanan sangatlah singkat karena mereka lalui dengan Canda gurau membuat mereka tidak merasakan jauhnya perjalanan.
"Masya Allah Abu ternyata kita sudah sampai di kota Bandung," Ucap Aslam saat dirinya melihat perbatasan antara Sumedang dan Bandung.
"Emang iya kok sepertinya cepet banget???" Tanya Nanda sambil melihat ke arah jendela.
"Bener ternyata," Lanjutnya.

Brum
Brum
Brum
Ckittt
Aslam langsung saja memarkirkan Mobilnya tepat di parkiran.
"Ayo kita turun, kita shalat dulu di sini," ajaknya sambil keluar dari mobil.

Mereka bertiga melihat pemandangan masjid yang begitu besar yang ada di Bandung dan Masya Allahnya lagi di masjid itu banyak orang yang berdatangan untuk beribadah, tempatnya begitu strategis dan juga luas.

"Ayo," Ajak Abu..
"Maaf sepertinya kita tidak jadi untuk singgah ke tempat lain soalnya waktunya sangatlah mepet," Ucap Aslam dengan Rasa bersalahnya pada Nanda.
"Sans aja Bro aku tahu kalau kajian ini tuh penting, ini tuh anatara dunia dan akhirat loh bukan dunia saja," Jawabnya sambil menepuk pundak sahabatnya.
"Terima kasih," Aslam menatap ke arah Nanda dan tersenyum hingga matanya menyipit.

"Sudah sudah mau sampai kapan kalian berpelukan seperti itu hah, lihat tuh banyak orang yang memperhatikan kita," Abu menatap ke arah dua anak itu.
Sontak saja Aslam dan Nanda saling berpandangan satu sama lain, benar ternyata tangan nanda merangkul pundak Aslam begitu juga sebaliknya, Aslam menatap ke arah Aslam dengan mata tajamnya sedangkan Nanda dia menatap Aslam dengan pandangan tengilnya sambil menampilkan senyum manisnya.
"Astagfirullah haladzim," Aslam langsung saja melepaskan tubuhnya dari rangkulan Nanda.
Sungguh saat ini Nanda sudah tidak kuat lagi saat melihat Ekspresi Aslam yang begitu konyol apalagi saat ini bibirnya sudah dia monyongkan bahkan menyungging ke atas sebelah dengan mata yang melotot tajam ke arah Nanda.
"Hehehehe, " Abu dan Nanda tertawa menertawakan Aslam.

"Ayo kita masuk,itu adzan dzuhur  sudah berkumandang," ajaknya pada Aslam dan juga Nanda.

Akhirnya mereka bertiga berjalan ke arah Masjid namun sebelum itu mereka memasuki ke kamar mandi terlebih dahulu untuk melakukan Wudhu.

Mereka bertiga melakukan shalat dzuhur berjamaah di sana, setelah Shalat Dzuhur Aslam juga murojaah hafal Al-Quran nya.

"Sodakallahuladzim,"
"Masya Allah kamu pertahankan hapalan kamu Slam jangan sampai lupa dengan bacaannya dan juga jaga tartilnya dan makhrojnya harus di perbaiki" Abu menasihati putra sulungnya itu.
"Iya Abu," Jawabnya.

"Slam sudah jam setengah satu siang, "
"Yasudah ayo kita berangkat ke tempat tujuan kita hari ini," Jawabnya menatap ke arah Nanda.

Tujuan mereka saat ini adalah menghadiri sebuah kajian yang di undang Khusus untuk dirinya yang mengisi kajian itu, tempatnya itu terdapat di sebuah   masjid agung Bandung.

Sesampainya di sana Aslam di sambut dengan baik oleh para staf pengatur dan penyelenggara acara tersebut.

Bahkan saat Aslam baru saja turun dari mobil dia sudah di kerumuni banyak orang, seterkenal itu seorang Aslam sehingga banyak penggemar yang mengkerumuninya.

Aslam kaget saat keluar dari Mobil semua orang sudah pada berbaris di samping mobilnya, ada rasa gugup dan juga grogi namun Alhamdulilahnya Aslam mampu mengatasi itu, dia akhirnya hanya menampilkan senyum menawannya dan melambaikan tangannya untuk menyapa para penggemarnya karena sangat tidak mungkin kan kalau dia menyapa satu persatu penggemarnya.
"Masya Allah banyak sekali ternyata," gumamnya sambil berjalan mengikuti langkah kaki panitia yang mengarahkannya ke arah tempat acara.

Sesampainya di sana Aslam langsung saja di sambut dengan baik oleh panitia lainnya bahkan  para Fans nya sudah berteriak histeris.
"Ka Aslam kak Aslam," Teriak para Fans nya saat melihat Aslam yang baru saja datang namun itu tidak berlangsung lama saat Asla m mengangkat tangannya seolah mengisyaratkan pada mereka untuk diam.
Aslam tersenyum ke arah panitia itu dan memerintahkannya untuk melanjutkan acara.
"Silahkan di lanjutkan kak," Ucapnya dengan lembut.
"Baiklah karena Ust Aslamnya sudah datang jadi mari kita sambut saja, Ust Huzaifah Aslam," Ucap MC tersebut memanggil nama Aslam dan mempersilahkan untuk Aslam maju kedepan untuk mengucapkan satu kata dan dua patah kata untuk para penggemarnya.

Aslam berdiri dari duduknya berjalan ke arah  Depan yang mana di sana sudah di siapkan meja dan kursi untuknya.

"Assalamualaikum semuanya," Ucap Aslam menyapa semua para jamaahnya yang saat ini sedang memperhatikannya.

"Waalaikumsalam, "

"Sebelum kita memulai kajian kita berdoa dulu ya," ajaknya.
"Bismillahirohmanirohim roditubillahi robba wabil islami dina wabilmuhhadinabiya warosulla robbi zidni ilmu warzukni paham,"

"Baik semuanya apa kabar hari ini, semoga kalian baik baik saja ya sehat waafiat dan tentunya ada dalam perlindungan Allah subhananu wataalla,"

Aslam terdiam sejenak menatap ke arah mereka yang saat ini sedang fokus melihat dan memperhatikannya.

"Kak Aslam berdiri di sini bukan untuk menceramahi kalian kak Aslam berdiri di sini hanya untuk mengajak kalian untuk hijrah ke arah yang benar berjalan bersama -sama menuju jalan kebaikan, jangan takut dan malu untuk berubah menjadi lebih baik. Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali, jadi marilah kita hijrah ke jalan yang lebih baik lagi jalan yang di ridhoi Allah dan rosulnya, dan kak Aslam sangat memohon pada kalian janganlah sekali-kali kalian mengejack orang yang baru saja akan berhijrah karena bagaimana pun mereka masih dalam tahapan belajar bahkan  orang seperti kak Aslam saja masih Fakir ilmu dan harus masih banyak belajar jadi janganlah kalian sesekali membuat mereka Down biarlah mereka berhijrah menjadi seorang yang berkepribadian lebih baik lagi,"

Aslam terus saja menjelaskan poin demi poin tentang kebaikan dan juga mengajak semua para penggemarnya untuk hijrah ke jalan yang lebih baik lagi.

Pesona seorang Aslam memang tidak kaleng-kaleng, entah pakai pelet atau pemikat apa sehingga banyak orang yang mengidolakannya di mulai dari anak SD,Smp Sma Hingga orang dewasa pun banyak yang mengidolakannya, namun yang pasti dia itu berbeda dari yang lain...

Satu daya tarik yang dia miliki tapi tidak di miliki orang lain, yaitu selalu ramah pada semua orang dan tidak membeda-beda satu sama lain, dan hal seperti itu  mempu membuat para penggemarnya semakin mengidolakannya karena sikapnya yang terlalu masya allah itu...

Pesona Seorang ASLAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang