Bab 7

366 15 0
                                    

Happy reading guys semoga suka!
Kalo ada yang typo tandain!
*
*
*
*
*
"Wong tulus gagal terus"
*
*
*
*
*
D

isisi Rafael

Note 📌 :
Bakal ada adegan menye menye bagi yang gak suka skip aja.

"Jen" panggil Rafael setelah duduk di kursi yang tersedia di belakang sekolah, ekspresi wajahnya masih sama yaitu datar.

"Ya?"

"Gue suka Lo" ucapnya sambil memandang wajah Jenni.

"Tapi gue gak" jawab Jenni berbalik arah menatap wajah Rafael

"Gue mau lo jadi pacar gue"

"Gak mau"

"Gue gak Nerima bantahan!" Sentak Rafael.

Prinsip Rafael adalah apapun yang dia suka maka harus menjadi miliknya. Memang egois tapi yah sudahlah....

"Gue gak butuh pendapat Lo!" Jawab Jenni dengan tatapan tajam

"Jadi pacar gue ya?" Tanya Rafael sedikit melembutkan ucapannya

"Gak!" Ucapnya masih kekeuh

"Gak mau ya?" Lirihnya memandang kosong ke bawah

"Hmm"

"Tapi gue suka Lo" lirihnya lagi mendongak menatap wajah Jenni dengan mata berkaca-kaca.

"Jangan nangis bisa gak sih!" Sentaknya 'Soalnya gue gak kuat liat yang gemoy gemoy gini gue kan jadi gampang melow' lanjutnya dalam hati

"Gak bisa!" Jawabnya sambil menggelengkan kepalanya sehingga rambutnya ikut bergerak sesuai gelengan Rafael.

Sehingga Dimata Jenni itu terlihat menggemaskan!

"Cengeng banget jadi cowok btw gue gak suka cowok cengeng" ucap pedas Jenni

"Gak suka ya?"

"Hmm"

"Jenni gak suka lafael huaaaaaaaaaa" ucap Rafael sambil menangis kencang

"Eh jangan nangis anjir" panik Jenni

"Jenni gak suka lafael" lirihnya dengan mata yang banjir air mata

"Iya iya Jenni suka Rafael jadi jangan nangis ya" ucap Jenni sambil menghapus air mata Rafael

"Suka lafael?" Tanyanya memastikan

"Iya iya suka lafael"

"Benelan?"

"Iya, kenapa jadi cadel gini sih? terus kenapa nangis? umur Rafael berapa sih?"

"Lima taun" jawabnya lucu

"Gemes banget!" Teriak Jenni 'udah cukup serangan gemoy ini gak kuat gue kemana jiwa cool gue anjir!' batinnya

"Peyuk" pinta Rafael

"Sini sini" Jenni pun merentangkan kedua tangannya dan memeluk Rafael 'Mulai sekarang gue bakal berusaha buat buka hari gue untuk lo'batinnya kembali

"Ke kelas ya?" Ajak Jenni

"Humm" angguknya lucu

Saat diperjalanan menuju ke kelas Rafael tak henti-hentinya tersenyum hingga matanya menyipit membentuk bulan sabit. Untungnya disetiap koridor kelas selalu sepi jadinya tak ada yang melihatnya tersenyum.

Sedari tadi Jenni tak henti-hentinya memandang Rafael dari samping ia merasa bingung dengan Rafael yang selalu menampilkan senyumnya.

"Lo kenapa?" Tanya Jenni

Rafael menoleh lalu tersenyum "gapapa"

Jenni hanya diam lalu memperhatikan tautan tangannya dengan Rafael. Dari belakang sekolah Rafael tidak ingin melepaskan tautan tangannya dengan Jenni. Dan katanya akan dilepas saat sudah di depan kelas.

"Udah sampe kelas, lepas" ujar Jenni

Rafael lalu menoleh dan memperhatikan tautan tangan mereka "iya" ucapnya dengan nada yang sedikit tak rela.

Jenni pun masuk ke dalam kelas dan berjalan santai menuju ke tempat duduknya. Jenni pun duduk dengan wajah datar memandang ke arah Kesya, Zora, dan Nindi yang sedari tadi memandangnya.

"Apa?" Tanya Jenni

"Lo habis ngapain sama Rafael?" Tanya Zora

"Ga ngapa ngapain" jawabnya santai

"Yakin?" Tanya Zora memastikan

"Hmmm"

Rafael masuk lalu duduk di kursinya dan memandang Jenni dengan intens seolah-olah Jenni adalah objek yang tak boleh terlewatkan.

"Kenapa Lo?" Tanya Raden heran dengan sikap Rafael

"Gapapa" jawabnya tanpa mengalihkan pandangannya

"Berhasil?" Tanya Galaxy

"Hmm"

Seolah paham dengan obrolan mereka bertiga Nathan bersorak senang

"Anjayyyyy traktir donggg!" Ucap Nathan

"Hmm"

________________***___________________

Thanks yang udah mampir maaf kalo kosa katanya gak nyambung. Maaf juga kalo ada yang typo 🙏.

Thanks buat yang udah mampir ya (✿^‿^)

Jangan lupa pencet tombol bintangnya ya ⭐⭐⭐ hehe.

Btww...

Bantu ramaikan juga Instagram dan tik tok aku :
Ig : @wp_mochaimutzzz
Tik tok : @Author by mochaimutzzz

Sekali lagi makasih dan maaf (✿^‿^)

CORVUS GENG [ On Going ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang