Bab 2

540 61 0
                                    

Ketukan pintu terdengar. "Permisi pak Agil ini bapak Airuma ingin menemui anda" ucap YN. Dari dalam Agil mempersilahkan keduanya untuk masuk keruangan. "Gimana keadaan lu, bisa bisanya ketembak dikit masuk rumah sakit biasanya juga keluarin peluru sendiri" ucap Airuma dengan nada bercanda.

"Bukan lu yang nembak makanya gua masuk rumah sakit biasanya kalau lu yang nembak kan gua bisa bangun lagi" balas Agil.

"Bercandaan bapak sekalian menakutkan sekali, untung saya masuk ems" celetuk YN.

"Kamu yang bawa saya kesini kan, boleh ambilin makanan gk saya lapar" minta agil. "Baik bapak tunggu sebentar, apakah bapak ada alergi khusus untuk jenis makanan?" Balas YN disertai pertanyaan.

"Gak ada alergi khusus, kamu ngomongnya santai aja sama saya. Saya bukan orang yang gila hormat" balas agil.

"Baik pak, tunggu sebentar saya ambilkan makanannya" ucap YN"pak Airuma permisi" lanjut YN. "Iya bu silahkan" balas airuma.

"Dia anak baru apa gimana gua gk pernah liat dia di ems" ucap agil kebingungan. "Kayaknya si gitu emang kenapa gil?" Tanya airuma. "Gpp biar ada topik aja, hehe" balas agil disertai tawa canggung diakhir.

"Lu naksir sama dia yaa, ngaku aja lu" ucap Airuma dengan mata memincing curiga. "Gk lah, gua masih agak trauma sama yang dulu dia dengan teganya ninggalin gua gitu aja masi sakit hati gua" balas Agil menyangkal.

"Ya siapa tahu dia orang yang tepat, gk ada yang tahu kan kalau si YN itu ternyata jodoh lu" ucap Airuma."kalau kata gua lu harus move on dan coba lah sama dia" lanjut Airuma.

Tak lama YN kembali dengan sepiring makanan dan segelas air putih. "Permisi, saya masuk ya" ucap YN meminta izin.

"Permisi ini yang nyuapin bapak Agil saya atau bapak Airuma yang selaku temannya?" Tanya YN.

"Kamu saja YN, mana mau saya nyuapin dia" balas airuma. "Siapa juga yang mau disuapin sama lu, mending sama YN yang cantik" ucap agil dibalas senyuman oleh YN.

"Halah sini YN biar saya aja yang nyuapin biar dia tersedak karena makanan" ucap Airuma dengan senyuman manis tapi yang terlihat di mata agil adalah senyuman yang menakutkan.

"Hm, ini jadinya gimana pak mau saya yang nyuapin atau bapak Airuma?" tanya YN memastikan.

"Kamu saja YN nanti yang ada kalau Airuma yang nyuapin, dia malah melakukan pembunuhan terhadap saya" jawab Agil.

"Baik pak" ucap YN patuh dan mulai menyuapi Agil.

YN pun mulai menyuapi agil sesuap demi sesuap hingga makanan nya habis. "YN boleh gk saya minta yang nyuapin saya itu kamu aja setiap hari sekalian yang ngecek keadaaan saya" ucap agil.

"Boleh saja pak Agil, tapi nanti saya minta uang tips" ucap YN diakhiri kekehan pelan. "Boleh, emang kamu mau minta berapa?" Balas Agil. "Gk usah pak saya cuma bercanda" ucap YN dengan panik.

Suasana menjadi canggung karena pembahasan itu YN berusaha memecah situasi ini dengan mengatakan "bapak Agil perlu dirawat inap 5 hari di rumah sakit dan 2 hari untuk rawat jalan dirumah"

"oke kalau gitu, jadi kamu minta imbalan apa kalau sudah selesai merawat saya" tanya Agil. "Cukup traktir makan di uwu cafe aja pak saya gk minta yang aneh aneh" jawab YN.

Airuma yang merasa menjadi orang ketiga diantara Agil dan YN pun pamit untuk keluar. "Gua pamit dulu kalau ada apa apa telfon aja, sekalian gua ngurusin surat izin lu" ucap airuma. Airuma bergegas keluar dari ruangan Agil.

"Kalau begitu saya juga ikut keluar, bapak agil harus banyak istirahat" ucap YN.
Dibalas anggukan kepala oleh agil. Baru saja YN melangkah tangannya ditahan oleh agil, YN yang terheran-heran pun menoleh.

Seakan faham dengan raut wajah dan gerak gerik YN agil berkata "saya minta nomor telepon kamu, biar bisa ngabarin kalau saya kenapa kenapa". YN memandang tangan yang digenggam oleh agil, agil yang melihat itu refleks melepaskan genggamannya.

"oh, maaf" ucap agil. Agil segera mengambil handphone nya namun agak kesulitan karena meja nya disebelah kanan dan tangan kirinya tidak bisa menjangkau. YN pun mengambilkannya untuk agil, "ini handphone nya" ucap YN sambil menyerahkan handphone.

Setelah membuka password handphone agil menoleh ke YN. "Nomor saya 08-" ucap YN.

"Terima kasih YN karena sudah mau merawat saya" ucap agil. "Itu sudah jadi tugas saya sebagai EMS yang baik" balas YN.

"Kalau begitu saya pamit dulu, permisi" pamit YN dan mulai berjalan menuju pintu keluar.

Bersamamu Menghadapi ApapunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang