Bersamamu Menghadapi Apapun

Bab 14

Sampailah giliran mereka berdua untuk naik bianglala. Melihat ini YN tak berhenti tersenyum, melihat senyum yn agil pun hanya tersenyum kecil. 'bahagiamu sangat sederhana' ucap agil dalam hati. Yn segera menarik agil untuk masuk. "Sabar YN bianglalanya gk akan lari" ucap agil sambil menggelengkan kepala.

Tak lama sampailah keduanya di posisi paling atas bianglala kesempatan ini tak dilewatkan oleh YN, dia segera mengeluarkan handphonenya dan memotret pemandangan karnaval yang warna warni dibawah. Sementara agil terpesona melihat YN diterangi lampu warna warni karnaval. 'huh wajahmu selalu mempesona apalagi saat tersenyum lebar' ucap Agil dalam hati.

Yn menoleh untuk melihat agil yang ternyata sedang memandanginya. Menyadari bahwa sendari tadi agil melihatnya, YN tersipu malu. "Kenapa sayang?" Tanya agil sambil memegang tangan YN. Dielusnya secara perlahan.

"Harusnya aku yang tanya ngapain kamu liatin aku kaya gitu!" Jawab YN agak terbata. "Emang salah liatin pacar sendiri, yaudah nanti liat pacar orang atau cewe lain aja deh" ucap Agil sambil mengalihkan pandangan dari YN. "Jangan gitu yaudah liatin aku aja" jawab YN sambil menarik dagu Agil untuk melihatnya. Agil hanya tersenyum tipis.

"Belum puas liat kegantengan ku kah sayang?" Tanya agil yang dagunya masih dipegang oleh YN. Seakan tersadar YN segera melepaskannya. Agil hanya terkekeh pelan menanggapi sikap YN.

'huh, mengagumi kecantikan mu emang gak ada habisnya' ucap agil dalam hati. Karena ingin memecahkan suasana canggung yn bertanya kepada Agil "hm habis ini kita mau main apa lagi" ucap YN sambil curi curi pandang ke Agil. "Mau tembak tembakan kayaknya asik" balas agil.

"Oh ya kamu mau tembak tembakan, boleh menangin yang bisa dapet boneka besar gak?" Tanya YN dengan nada eksaited. "Boleh, apasih yang nggak buat kamu" balas Agil disertai senyuman manis.

Setelah turun dari bianglala YN segera menarik tangan Agil untuk menuju kios yang menyediakan permainan tembak tembakan. Agil yang melihat ini hanya menggelengkan kepala pelan. 'kamu selalu lucu' puji agil dalam hati.

Setelah sampai dan membayar Agil segera mengambil tembak tembakan dan langsung menembak tepat sasaran. YN yang melihat itu reflek melompat lompat kecil karena senang akan mendapatkan boneka yang besar dan lucu.

Agil memenangkannya dengan mudah. "Wah kamu hebat banget, btw makasih bonekanya" ucap YN sambil tersenyum lebar. "Aku kan polisi nembak kaya gini mah gampang banget buat aku" balas Agil. "Iya iya kamu emang hebat" ucap YN dengan nada jengah. "Kamu mau kasih nama apa bonekanya" tanya Agil.

Yn hanya meringis malu. "Hmm sebenernya aku gak terlalu bisa milih nama boleh kamu yang pilihin gak?" Jawab YN sambil memeluk boneka beruang warna coklat. "Kalau namanya asep mau gak?" Ucap Agil diiringi dengan senyum lebar. "Dari sekian banyak nama kenapa harus asep si" jawab YN dengan ekspresi datar.

"Yaudah namanya dendi aja" ucap agil. "Itu mah nama tetangga aku yang pengangguran yang lain dong" balas YN mulai jengkel. "Agus aja namanya atau Budi" ucap agil dengan seringan nakal. "Gil Budi itu nama bapak ku, jangan main main kamu" balas YN dengan menahan amarah. "Oke oke ini yang terakhir pasti bagus, namanya tatang aja" ucap agil.

"Gil boleh gak aku teriak terus bilang kamu cabulin aku dan setelah itu paling cuma bonyok dikit? Ucap YN dengan senyuman manis. "Eh yang bener aja gila kali, yaudah namanya Al" jawab Agil dengan nada panik.

"Kenapa kamu pilih nama Al?" Tanya YN. "Singkatan nama aku biar kamu inget terus sama aku" jawab Agil dengan percaya diri. 'tanpa kamu kasih nama boneka ini singkatan namamu aku juga inget kamu terus gil' ucap YN dalam hati.