1. Hello, Seoul!

90 7 0
                                    

HAPPY READINGG!

Suatu pagi di kota seoul, mobil BMW merah terparkir di Mall Nisia, mall tersebut di bangun karena ke inginkan CEO terbesar di Seoul, Kim Evan Athanasia. Nama mall tersebut juga di alasan oleh nama belakangnya. Mobil tersebut berhasil menyita perhatian semua orang karena warnanya yang mencolok, terkesan klasik dan mewah.

"Anak ayah, hari ini kita membeli baju ya? Untuk acara minggu depan. " Tanya Evan membujuk putri nya.

Putri Athanasia menjawab dengan wajah badmood
"Ayah, kan Aya cudah bilang kalau Aya tidak cuka beli baju, aya itu cuka ice cleam. " Jawab putrinya

"Tapi minggu depan acara penting Aya! Ayah janji akan membelikan aya ice cream yang banyak setelah acara minggu depan ya? Mau ya Aya?. " Bujuk Evan sekali lagi.

"Ayah tidak belbohong kan? Cetelah acala minggu depan, kita beyi ice cream yang buanyak banget!! " Jawab putri tinggal Evan

"ng, tapi engga banyak-banyak juga ya Aya? Nanti kalau Aya sakit, papah tidur di luar. " Bercanda Evan.

"Loh kenapa tidul di lual, papah? " Tanya bingung Aya.

Dengan ekspresi bingung, Evan berusaha mengalihkan topik seberapa kejamnya Natalie kepada putri kesayangan nya, memang Natalie mempunyai beberapa sifat, tapi Natalie benar- benar mamah yang sempurna untuk Aya.

"Papah? Kita diam dicini aja? Kita tidak macuk? Aku berubah pikiran loo yaa! " Marah Aya melihat ekspresi Evan seperti orang yang sedang kebingungan.

"OF COURSE KITA MASUK, SAYANG PAPAHH! " Sadar Evan.

Setelah memutari beberapa toko yang ada di Mall tersebut, tepat di depan sebuah toko camera, Aya bertemu dengan anak sebaya nya. Muka nya seperti asing, Aya tidak pernah lihat sebelumnya, tetapi mengapa papah Aya menyapa nya begitu dekat?

"Papah, dia ciapa? " Tanya anak perempuan itu sambil mengerutkan dahi nya.

"Tepat sekali, kenalin ini putri tunggal saya, yang akan datang ke acara CEO Association minggu depan. " Sela Evan.

"Ayo sayang, kenalin diri kamu. " Lanjut Evan.

Anak perempuan bermarga Kim itu dengan sopan langsung membungkukkan tubuh nya kepada teman papah dan anaknya.
Semua orang mengetahui, jabatan Evan adalah Master CEO, jabatan yang lebih tinggi dari siapapun. Tetapi attitude putri nya tidak berkurang sedikitpun kepada yang lebih tua, atau sebaya nya.

"Aduh cantik nya Aya, minggu depan tampil sama Marcel ya? " Tanya Om Cello.

"Marcel? Ng, aku beyum kenal sama Marcel Om cello. " Ucap Aya dengan ekspresi bingung.

"Oh iya ya, lupa. Marcel, ayo kenalan sama Aya. " Ajak Cello.

"Hai Aya, aku Marcello yuandraalfachan. Nice to meet you. " Ucap hormat marcell sembari membungkukkan tubuh kepada Aya.

Aya pun membalas dengan membungkukkan kembali tubuh mungil nya.

"Semoga mereka bisa bersahabat sampai besar ya. " Ucap Cello.

"HAHAHA, gua juga berharap begitu cell. " Jawab ramah Evan.

"Papah, Aya belum mengelti, Aya tampil apa sama malcell? " Tanya Aya kepada Papahnya Evan.

"Nama aku marcell, bukan malcell. " Jawab dingin Marcell junior.

"IHH, SUKA SUKA KU! " marah Aya karena percakapan nya dengan papah nya di sela begitu saja.

"Sudah-sudah. Kalian akan tampil ice skating ya? Marcell keberatan ga? " Ide Evan.

"Marcell bisa ice skating, tapi emang nya Aya bisa? " Tanya ledek Marcell.

Suddenly Missing | AyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang