hai guys, aku balik lagii~
aku belumm ada cerita, jadi ga cerita dulu yaa langsung keceritanya aja, jangan lupa follow tiktok Marcell Aya nanti mereka ngambek kalau kalian ga follow @mrcelyaHappy Reading, readers! 🤍🤍🤍
Matahari terbit menyinari Gunung Fuji. Siang itu mereka akan berwisata kesana, hari ini semoga Alie bisa jalan dengan high heels nya ya~
"Aya sudah siap? "
"Sudah mah, ayo kita berangkat! "
Mereka turun kelobby, menaiki mobil milik mereka untuk sampai ketujuan utama mereka yaitu, Gunung Fuji Jepang. Natalie bisa jalan kok, tapi tidak menggunakan high heels, karena dilarang oleh Evan, khawatir jatuh nanti.
Seperti biasa, udara dingin selalu saja menyelimuti langit yang biru padahal cahaya matahari sangat bersinar, tetapi ia kalah dengan cuaca.
Mereka menempuh perjalanan sekitar satu setengah jam, di karenakan macet parah di Kota Tokyo. Saat sampai mereka membuka pintu mobil dan membelak kan kedua matanya.
Mereka teramat amat kagum melihat pemandangan di depan mereka, Gunung Fuji Jepang yang sangat sangat indah. Tadinya mereka hanya bisa melihat dari kejauhan, itu juga di penuhi kabut dingin. Sebelum berwisata mereka berfoto-foto dahulu.
"Siapa ya yang bisa fotoin? " tanya Alie.
"Ah, excuse me. " seseorang yang tidak ia kenal sebelumnya.
"Can I help you with anything?" tanya wanita asing itu.
"Want to take a photo, can you help me?" ucap Alie.
"Sure." wanita asing itu mengambil ponsel milik Evan dan memfoto keluarga tersebut.
"Already? " tanya kembali Alie, melihat wanita asiny itu seperti mengotak atik ponsel milik Evan.
"Eee, excuse me.. "
"Sorry, sorry, your phone is a bit damaged. " wanita asing itu menggerakkan tangan keatas berkali kali dengan terburu-buru, dan dengan sigap memberi ponsel itu kepada Evan.
"Thank you~" Alie membungkukkan tubuhnya.
Wanita asing itu berlari dengan terburu-buru menyangkal pertanyaan yang ada di benak Alie dan Evan. Evan dengan cepat mengecek kembali ponsel miliknya, tetapi tidak ada apa apa.
"Cuma perasaan aja, sayang. " Evan berusaha menjawab heran nya Alie, lain dari itu Evan juga sedikit takut karena jujur Evan sudah melihat pesan yang di kirim oleh orang asing dengan nomor Korea.
"Gak mungkin orang Korea sampai kesini di hari kerja yang bener-bener padat. " gumam batin Evan.
Mereka melanjutkan perjalanan nya ke puncak wisata Gunung Fuji Jepang. Aya pun nampak bahagia tanpa memikirkan beban, Aya hanya memikirkan 'Marcell sedang apa ya? ', memang anak itu titisan mamahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suddenly Missing | Aya
Teen Fiction"𝐌𝐚𝐚𝐟 𝐚𝐧𝐚𝐤 𝐥𝐨 𝐛𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐫𝐚𝐡𝐢𝐦 𝐠𝐮𝐞,𝐂𝐞𝐥. 𝐌𝐚𝐚𝐟 𝐠𝐮𝐞 𝐧𝐠𝐞𝐫𝐮𝐬𝐚𝐤 𝐣𝐚𝐧𝐣𝐢 𝐤𝐢𝐭𝐚,𝐦𝐚𝐚𝐟 𝐠𝐮𝐞 𝐧𝐠𝐞𝐫𝐮𝐬𝐚𝐤 𝐬𝐞𝐦𝐮𝐚𝐧𝐲𝐚"-𝐊𝐢𝐦 𝐀𝐲𝐚 𝐀𝐭𝐡𝐚𝐧𝐚𝐬𝐢𝐚. "𝐌𝐚𝐚𝐟 𝐣𝐮𝐠𝐚 𝐠𝐮𝐞 𝐠𝐚𝐠𝐚�...