Terik sang surya menyinari sela sela awan yang tebal di Seoul Korea Selatan. Aya menyelesaikan semua latihan dengan baik untuk persiapan esok hari bersama Marcell.
"Dada Marcell, sampai ketemu esok~" Aya merapihkan sepatu barunya dengan sangat hati-hati kedalam mobil miliknya.
"Aya datang jam berapa? Biar Marcell susul nanti. "
"Aya datang sekitar jam sembilan pagi, Marcell." Aya menyelesaikan geraknya dan segera melangkahkan kaki kedalam mobil miliknya.
"Oh begitu, baiklah Aya. " Anak laki-laki itu mengangguk kecil.
"Marcell suka telat, besok pagi jangan lupa telpon Marcell ya, Aya. " pria tinggi, gagah di samping Marcell menyela pembicaraan anak itu.
"Marcell gak pernah bangun telat setiap ada acara penting, ayah. " Marcell mengeluarkan bibir bawah bagian dalam, sembari menyatukan kedua alis.
"HAHAHA~ papah bercanda doang kok. " Cello mengusap-usap kepala anak laki-laki nya.
Aya membuka jendela kursi mobilnya, dan menatap Marcell dengan tatapan heran. Anak perempuan bermarga Kim itu menggerakkan tangannya ke kanan, kiri, atas, dan bawah.
Ternyata kedua anak berdarah bangsawan itu sudah ahli dalam bahasa isyarat, mereka mempelajari dan bahkan sudah bisa menggunakan bahasa isyarat sehari-hari."Marcell, apa ini termasuk pencitraan? " tanya Aya menggunakan tangan.
"Tidak Aya, Aya tidak perlu khawatir lagi. " jawab nya menggunakan tangan yang terus bergerak.
"Bagaimana bisa? Tiba-tiba sekali? " sambung Aya.
"Nanti Marcell ceritakan jika Aya sudah sampai di rumah. Cepat hubungi Marcell jika sudah sampai. " Marcell mengakhiri percakapan isyarat mereka saat mesin mobil Aya bergerak."Dada Aya, hati-hati dijalan. " Marcell melambaikan tangan.
"Dada Marcell, tuhan memberkati. "
"Bagimu, terima kasih kembali. " kedua anak itu membungkukkan badan secara bersamaan, dan mobil bergerak melaju di sepanjang jalan kota Seoul yang sangat amat ramai.
"Aya dan Marcell begitu dekat ya? Papah jadi mengingat kisah papah dan mamah. " pria itu berbicara sambil mengutak-atik majalah korea lama yang sedang ia pegang.
"Memang nya apa cerita yang papah punya? Ceritakan sedikit saja, ya? ya? " anak perempuan itu berdiri dari kursi mobil dengan raut ceria."Nyonya Aya, tetaplah di kursi. Khawatir terbentur dan terjatuh. " sahut Soonghan.
"Iya, maaf Soonghan. " Aya kembali kekursi duduknya.
"Sedikit saja ya~ Aya tidak boleh tau terlalu banyak. "
"Loh kenapa papah? " raut wajah anak itu berubah menjadi sebaliknya.
"Nanti takut Aya ketularan gombalnya. " sambung Soonghan.
"Benar tuh! Papah itu bucin banget sama mamah kamu, maka dari itu cari laki-laki seperti papah mu ini, kalau bisa lebih. " pria itu membanggakan diri sambil memejam kan mata nya dengan tangan yang menyilang di antara dada dan perut. Tidak lupa mengangkat alisnya.
"Iya papah~ Jadi apa ceritanya? "
Flashback on!
Laki-laki berparas tampan sedang duduk di bangku SMA, laki-laki bermarga Lee itu sedang fokus pada pelajaran yang di berikan gurunya di kelas.Saat sedang asik mencatat pelajaran, suara bel istirahat terdengar di sepanjang lorong sekolah. Evan belum beranjak dari tempat duduk nya sama sekali, karena ia belum selesai mencatat semua materi yang ada di papan tulis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suddenly Missing | Aya
Novela Juvenil"𝐌𝐚𝐚𝐟 𝐚𝐧𝐚𝐤 𝐥𝐨 𝐛𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐫𝐚𝐡𝐢𝐦 𝐠𝐮𝐞,𝐂𝐞𝐥. 𝐌𝐚𝐚𝐟 𝐠𝐮𝐞 𝐧𝐠𝐞𝐫𝐮𝐬𝐚𝐤 𝐣𝐚𝐧𝐣𝐢 𝐤𝐢𝐭𝐚,𝐦𝐚𝐚𝐟 𝐠𝐮𝐞 𝐧𝐠𝐞𝐫𝐮𝐬𝐚𝐤 𝐬𝐞𝐦𝐮𝐚𝐧𝐲𝐚"-𝐊𝐢𝐦 𝐀𝐲𝐚 𝐀𝐭𝐡𝐚𝐧𝐚𝐬𝐢𝐚. "𝐌𝐚𝐚𝐟 𝐣𝐮𝐠𝐚 𝐠𝐮𝐞 𝐠𝐚𝐠𝐚�...