•5| Training •

11 5 9
                                    

Bel pulang sekolah pun berbunyi, seluruh murid mulai mengerjakan kegiatan mereka masing masing. Ada yang langsung pulang, berbincang bincang santai, mengerjakan tugas, mengikuti esktrakulikuler, dan lain sebagainya.

______________________________________________________________________________

NIHONGO KURABU

Today

{Sensei: Untuk hari ini tidak ada eskul dulu ya...]

{Kaichou: Kenapa sensei?]

{Sensei: Sensei lagi ada urusan di luar sekolah.jadi, hari ini kita gak ada eskul dulu ya...]

{KakPan: Yes!!! Gak apa apa kok sensei. Daijoubu...]

{Kaichou: Sensei liat sensei]

{TehGi: Senang sekali ya anda]

{Sensei: Udah biarinaja... Jangan di ladenin orang kayak gitu mah]

__________________________________________________________________________

"Pfft-"

"Kenapa Mai?" tanya gadis yang keheranan melihat tingkah laku temannya itu.

Maira tertawa kecil dan menunjukkan layar handphonenya kepada temannya itu yakni, Jinan.

"Parah banget... Malah seneng enggak eskul... Tapi, gak apa apa sih... kan bisa pulang cepet," ujar Jinan.

Baru saja Jinan berkata seperti itu, smartwatch mereka berbunyi dan memunculkan sebuah pesan. Maira dan Jinan yang sudah membaca pesan tersebut hanya saling bertatapan dan tersenyum pasrah.

"Kita emang kagak di ijinin pulang cepet kali ya ama dunia," ujar Maira.

"Lebih ke dunia gak rela kita pulang cepet gak sih..." sahut Jinan menghela nafas.

Mereka berdua pun akhirnya berjalan meninggalkan sekolah. Bukannya langsung pulang ke rumah melainkan mereka malah berdiri di depan gerbang luar dan menunggu jemputan datang. Sambil menunggu jemputan yang datang, Maira dan Jinan berbincang bincang sebentar.

"Ji... Kira kira mereka, para anggota Klandestin bakal bereaksi kayak gimana ya soal kejadian yang sekarang udah ke sebar di berita?" tanya Maira sedikit penasaran memikirkan apa yang akan terjadi kedepan nya.

Jinan melihat ke arah Maira lalu melihat ke arah langit dan kembali lagi melihat ke arah Maira.

"Harusnya sih mereka bakal nyiapin kekuatan mereka buat ngehadepin hal hal yang kayak gini lagi kan? Mungkin bisa aja mereka sekarang lagi sibuk nyusun rencana dan mungkin juga mereka sedang berlatih keras agar hal yang sama tak terulang?" tebak Jinan sembari tersenyum tipis

***

Trang!!

Sebuah pedang terlembar ke belakang seseorang mengenakan kameja putih dengan rompi hitam.

"Gua nyerah deh... Mustahil bisa ngalahin weapon master kek lu dra..." ujar pria mengangkat kedua tangan nya yang menandakan ia menyerah.

"Tapi perlu gua akuin... Skill lu udah jauh lebih baik dari pada sebelum nya. Lu latihan kah Tama?" tanya Randra sembari memasukkan pedang nya ke dalam sarung.

Randra menyodorkan tangannya untuk membantu Tama bangkit. Tama tersenyuma dan menerima tangan Randra sembari tersenyum, "Ya walau gua udah latihan tiap malem juga, gua masih belum bisa ngalahin lu tuh sampe sekarang."

"Hasil tuh ada karna proses, jadi tunggu aja kali."

"Kak Ren!! Bang Marka!!!"

Suara khas yang sering kedua orang pria itu dengar membuat mereka melihat ke arah suara itu datang.

Between our IdentityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang