Semenjak kejadian di labor minggu lalu. Pangeran Antoni tidak lagi pernah menampakan batang hidung dihadapan ku. Menurut gosip yang aku dengar, sekarang pangeran Antoni sedang disibukan dengan konfrensi bawah laut. Konfrensi bawah laut menurupakan salah satu acara tahunan yang dilakukan kerjaan lautan dan disana para petinggi akan membicarakan tentang kemakmuran lautan dan warganya.
Senang, perasaan awal yang aku rasakan saat mengetahui berita itu. Tapi lama kelama itu malah mengganggu ku, entahlah aku juga tidak tau penyebabnya apa. Sekuat apapun usaha ku untuk tidak peduli dengan dia lagi—itu terasa percuma saja karna rasa khawatir lebih mendominasi. Ucapan terakhir Antonio selalu tergiang di benakku.
Pergi jika kamu mau tapi tetap tinggal jika kamu ingin. Aku mencintaimu.
"Ah sudahlah, mau bagaimana nanti tanggapan ratu Liberta—aku tidak peduli toh hanya sekedar berkunjung, itu saja." gerutu ku dan bangkit dari ranjang.
Tapi baru saja aku ingin keluar dari kamar, langkahku langsung dihentikan oleh pengawal yang entah sejak kapan sudah berjaga didepan kamar ku.
"Maaf yang mulia, raja berpesan agar anda tidak keluar lagi sendiri." Pesan salah satu prajurit sambil menekurkan kepalanya.
Ku hela nafas lelah, lagi. Sikap protektif ayahanda kembali lagi mengekangku.
"Aku mengunjungi pangeran Antonio." Ucapku yang berlalu berenang melewati mereka.
Dengan patuh mereka berenang mengikuti ku. Dengan penjagaan begini bagaimana aku bisa melanjutkan eksperimen ku di laboratorium nanti.
Satu jam lebih aku harus duduk dengan tenang di dalam kereta bawah laut ini. Membosankan. Sungguh. Antonio harus membayar dengan sentimpal rasa lelahku ini.
Disaat kami sudah memasuki pagar pembatas, terlihat dua prajurit dari kerajaan Aqua menghentikan laju kereta ku.
"Kami bersama putri Jessi ingin mengunjungi pangeran Antonio." Ucap pengawalku yang dibalas dengan bungkukan hormat oleh mereka.
"Salam hormat kami yang mulia." Ucap mereka mengiringi kereta kami yang masuk kedalam istana.
Inilah salah satu alasan kuat ku untuk menolak perjodohan kami. Kerajaan Aqua terkenal akan peraturannya yang kejam menurutku. Tertulis secara jelas pada peraturan kerajaan Aqua bahwa seorang golongan bawah tak di perbolehkan memandang ratu, raja, pangeran ataupun putri sepertiku. Jika mereka ketahuan melanggar, hukuman pancung yang mereka dapatkan.
"Silahkan yang mulia." Kata pegawalku yang menyadarkan ku dari lamunan tentang kerajaan Aqua.
"Pangeran Antonio ada dimana?" Tanyaku pada salah satu pengawal kerajaan Aqua yang menyambut kedatanganku.
"Yang mulia ada didalam putri." Jawabnya.
"Silahkan yang mulia, saya akan mengantarkan anda." Ucapnya mempersilahkan aku masuk kedalam istana biru megah ini.
"Ratu Liberta apa ada didalam juga?"
"Ratu serta raja sekarang melakukan konfrensi dengan dewan laut, yang mulia. Raja Zen dan ratu Namoo juga ikut serta disana."
Ah, aku melupakan itu. Sangkin fokusnya memikirkan kondisi Antonio, aku sampai melupakan ayahanda dan ibunda yang berpamitan tadi pagi padaku.
Tunggu, bukankah kabar yang aku dengar Antonio yang sibuk konfrensi dewan laut? Lalu kenapa sekarang malah ratu Liberta yang berada disana. Jadi kalau dia tidak ikut dalam kegiatan konfrensi, kemana dia selama ini?
Ahh sudahlah, bukan itu masalah ku sekarang.
"Yang mulia mohon tunggu sebentar disini. Saya akan mengabarkan kedatangan anda kepada pangeran." pintanya yang hanya ku balas dengan anggukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Crazy mermaid
Fantasy[Penting!!!!] [Cerita ini aku privat ya, jadi kalau mau baca follow aku dulu. Terima kasih ❤] Peringkat #89 ( 8 Juni 2019 ) Peringkat #66 #mermaid (15 juli 2019)