Mermaid | Antoni

3.4K 231 4
                                    

( Jessi side )

Semenjak aku membawa Antoni pulang kondisinya semakin memburuk, semua tabib seluruh kerajaan sudah di kerahkan untuk mengobatkan dia. Tapi lagi-lagi mereka menyerah, hanya sirip duyung yang mampu menolong Antoni. Semua kerajaan bawah laut di buat sibuk olehnya, mulai dari kerajaan utara sampai barat menolong kami. Tapi percuma, hanya sirip emas duyung yang mampu menyembuhkan Antoni.

Ku tatap Antoni yang masih terkulai lemas di ranjangnya, wajahnya kurus bertambah kurus dibuatnya. Garis-garis di wajahnya juga perlahan sudah mulai bermunculan, menyedihkan melihat kondisi dia seperti ini.

Dalam keadaan yang sekarat seperti ini, dia masih menggenggam tangan ku erat seolah takut jika pegangan ini melepas aku akan pergi menjauh darinya. Tidak, aku tidak akan pernah meninggalkan dia, bagaimana pun dia tunangan ku dan dia juga sahabat ku, mana tega aku meninggalkan dia sendirian. Setiap aku mencoba untuk lepas dia terus meringis dan jadilah aku disini bersamanya. Berbaring di kasur batu miliknya.

Mungkin dewa memberikan ini hukuman untuk ku. Antoni sampai mengorbankan sirip duyungnya hanya demi bertemu dengan ku. Andai aku tidak kedaratan mungkin kejadian ini tidak akan pernah terjadi tapi demi dewa Zero sang penguasa lautan---aku sama sekali tidak menyesal pernah tinggal di daratan. Karna didaratan aku bisa bertemu dengan para manusia yang sangat peduli dengan ku. Apa kabar ya mereka? Apa mereka baik-baik saja diatas sana? Aku berdoa semoga mereka baik-baik saja.

Melihat kondisi Antoni yang tak mau lepas dari ku--Ayahanda dan ibunda memperbolehkan aku untuk sementara tinggal di kerajaan Antoni. Aku benar-benar tidak suka dengan kondisi Antoni yang seperti ini, dia jauh lebih menyebalkan saat sedang sakit. Dia membuat ku khawatir setegah mati setiap dia meringis memegang dadanya. Aku takut untuk kehilangan dia. Sangat. Aku belum siap, benar-benar belum siap untuk kehilangan dia.

"Tidak ada cara lain ratu, kita harus mengambil sirip duyung di pemakaman prajurit. Itu satu-satunya cara yang kita punya sekarang untuk menyelamatkan pangeran Antoni." itulah kata-kata bisa ku tangkap dari percakapan  tabib kerjaan utara pada ratu Elizabet dan kedua orang tua ku.

"Biar aku yang mengambilnya," ucap ku yakin. Semua mata yang ada di ruangan ini menatap ku tercengang. Apa aku salah bicara? Antoni yang ada didalam pelukanku semakin menenggelamkan kepalanya di dada ku. Astaga, ini posisi yang tidak sehat untuk jantung ku tapi aku tidak bisa menolak dengan tindakan yang Antoni lakukan.

Ini untuk kebaikan Antoni. Ini untuk kesembuhan duyung bodoh ini.

"Aku benar-benar mau menolong Antoni, tolong izinkan aku." lanjutku namun tak merubah ekspresi wajah para tetua didepan ku ini.

"Saya tidak akan mengizinkan, disana sangat berbahaya putri." timpal ratu Elizabet. Ya dewa, lebih berbahaya lagi kalau sesuatu yang buruk menimpa Antoni. Sampai sesuatu buruk menimpa Antoni keseimbangan ekosistem laut tidak akan stabil dan aku akan kehilangan dia. Aku tidak mau!.

Dewa aku takut Antoni meninggalkan ku. Aku masih ingin pangeran menjengkelkan ini disini, mengganggu ku seperti dulu lagi. Tak bisakah kau angkat penyakit sialan ini? Tak bisakah kau memberikan kesehatan untuk Antoni?

Antoni. Dia sahabat ku dari kecil, mana bisa aku membiarkan Antoni pergi dengan keadaan mengenaskan seperti ini. Dia memang duyung yang menjengkelkan tapi dia juga yang selalu menemani ku kalau aku kabur dari kerajaan. Dia juga yang selalu menghibur ku kalau aku merasa kesepian walaupun ku sambut dengan makian. Jujur, aku tidak mau kehilangan dia. Antoni segalanya untukku.

"Tapi.....,"

"TIDAK, kami akan mencari cara lain." putus ratu Elizabet dan hanya dibalas anggukan oleh ayahanda dan ibunda.

The Crazy mermaidTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang