Aku melihat seorang gadis duyung kecil sedang bermain di taman kota. Disana juga ada anak laki-laki yang sedang bersembunyi .
Itu aku dan Antoni.
Jessi kecil sibuk berlari kesana kemari, sedangkan Antoni masih betah bersembunyi dan memperhatikan ku .
"Heii penguntit, apa yang kau lakukan disana," hardik ku sambil bergacak pinggang menatap tajam laki-laki itu.
Apa aku sekejam itu dulu ?
"Tidak, aku hanya sedang.....,"
"Ah, sedang bersembunyi dari laki-laki duyung itu," ucap Antoni gugup sambil menunjuk laki-laki bertubuh tegap -- berkulit hitam yang tak jauh dari tempat dia dan Jessi kecil berdiri.
"Kenapa kau bersembunyi?"
"Aku takut."
"Dasar penakut." ledek ku .
"Ya sudah , biar aku yang menghadapi dia."
Ternyata sifat keras kepala dan sok pemberani ku ini sudah dari kecil ku miliki.
"Tidak usah." larang Antoni kecil menarik tangan ku untuk ikut bersembunyi bersama dia.
"Aku tidak takut dia, sebaiknya kau lepaskan tangan mu ini -- biar aku menghadapi dia." kataku keras kepala.
"Tsk dasar keras kepala," tanpa ku sadari aku mendecis sendiri melihat seberapa keras kepalanya aku dulu.
Yah aku merutuki diri ku sendiri. Jessi kecil dan Jessi besar ternyata sama-sama menjengkelkan nya.
"Kenapa kau mau membantu ku?"
"Hei bodoh, aku membantu mu karna aku hanya tidak mau kau terus bersembunyi disini. Kau juga punya hak untuk bebas -- seperti ku."
"Terima kasih." cuap Antoni dan memeluk Jessi kecil.
Aisss ternyata sikap frontal dan suka memeluk Antoni ini sudah dari kecil -- seenaknya saja dia memeluk ku.
Sekarang kabut pekat menghapus bayangan itu. Dunia yang ku lihat hanya hitam, gelap.
Namun perlahan sebuah bayangan lain yang ku lihat. Kali ini aku melihat bayangan ku sedang duduk di taman kerajaan sambil menangis. Aku ingat kejadian ini, ketika aku mendapat kabar bahwa kerajaan ku dan kerajaan Antoni akan di persatukan-- dengan menikah kan aku dan Antoni.
Aku melihat bayangan Antoni yang sedang bersembuyi di tembok besar sambil memperhatikan ku.
"Kenapa tidak menghampiri dia ananda ku? " aku melihat ratu Elizabet sedang berbicara dengan Antoni sambil membelai rambut anaknya itu sayang.
"Aku takut semakin melukai dia bunda, apa pertunangan kita tidak bisa di batalkan saja?" ucap Antoni memelas.
"Kenapa?"
"Entahlah bun, aku hanya takut akan membuat dia semakin menderita jika terus aku ikat bun," Antoni menundukkan kepalanya.
Kenapa dia mau membatalkan pertunangan? Apa dia tidak mencintai ku?
"Pangeran ku sekarang sudah besar . Bunda ingin bertanya kepada mu."
"Apa itu ibunda?"
"Apa kau mencintai Jessi?"
"Aku selalu dan mungkin selamanya hati ini milik dia bunda. Sampai kapan pun jawaban ku akan selalu iya --- karna dia cinta pertama ku dan dia juga orang yang mau peduli dengan Antoni kecil yang malang. Dia juga yang bisa membuat ku merasakan hangatnya cinta bunda."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Crazy mermaid
Fantasy[Penting!!!!] [Cerita ini aku privat ya, jadi kalau mau baca follow aku dulu. Terima kasih ❤] Peringkat #89 ( 8 Juni 2019 ) Peringkat #66 #mermaid (15 juli 2019)