🜰. always

583 46 1
                                    

𐙚; marriage

warn! lil bit nsfw

"aaakhh~ pelan-pelan sae!"

"ini udah pelan-pelan sayang"

"kamu dorongnya kuat banget, sakit tahu! udaa aakhh!"

"ya kalo gak gitu ntar kaki kamu yang terkilir bisa lebih parah"

ami hanya mengigit pelan bibirnya untuk menahan rasa sakit yang ia rasakan saat sae mencoba untuk mengurut kakinya yang terkilir, salahnya sendiri yang terlalu ceroboh saat sedang bermain ditimezone membuat kaki kirinya terkilir.

pada akhirnya kedua pasutri itu berakhir ditaman kota sembari menikmati keindahan sore hari itu, hanya duduk terdiam satu sama lain menyaksikan berbagai kegiatan orang-orang.

pandangan ami tertuju pada sepasang suami-istri lansia yang tengah berjalan sembari menggenggam tangan satu sama lain, sae yang peka dengan hal tersebut kemudian menggenggam tangan ami.

"nanti kita juga bareng sampai tua" ucap sae sembari tersenyum manis.

terlalu salah tingkah membuat ami mengalihkan pandangannya, ia tak kuasa melihat wajah sae yang semanis itu ingin rasanya ia mencium suaminya sekarang.

"aku gak ngode loh buat kamu genggam tangan aku, cuman aku liat mereka gemes aja"

"iya tahu sayangku, istriku yang cantik"

haruskah ami pingsan sekarang? tubuhnya bergetar hebat rasanya ingin meleleh mendengar ucapan yang sae lontarkan barusan. dimana suaminya itu belajar bahasa manis seperti itu?

"sae berhenti bikin aku salting"

"mas, sayang, hubby. aku mau kamu panggil aku kayak gitu"

demi apapun sejak kapan sae menjadi sosok yang sangat manja? dimana sisi dinginnya? ami menutup wajahnya ia tak ingin sae melihat seluruh wajahnya yang kini sudah memerah.

"kenapa?"

"kamu yang kenapa ih!"

sae hanya terkekeh gemas ia memeluk ami dan mencium pucuk kepala istrinya itu, melihat ami yang salah tingkah membuat dirinya gemas dan ingin terus mengisengi ami.

"udah mau malam, pulang yuk" ajak sae.

"bisa kan jalan sayang?" tanya sae khawatir.

ami mengangguk pelan, keduanya lalu bangkit dari bangku taman menuju tempat parkir. dengan hati-hati ami melangkah karena pada dasarnya kakinya masih sedikit sakit tentu saja sae berusaha untuk membopong ami agar istrinya itu tak hilang keseimbangan.

"hubby, mau dimasakin apa?"

***

setelah selesai membersihkan diri seusai pergi keluar, ami dengan segera menuju dapur memasakkan makanan untuk makan malam mereka berdua.

sae kemudian menyusul ke dapur, pemuda itu nampak ingin melakukan sesuatu tetapi bingung ingin melakukannya dari mana.

"ada yang bisa aku bantu gak? kamu jangan kerja sendiri"

ami hanya terkekeh pelan, "yaudah kalo gitu kamu siapin piring di meja sama ntar bawain semua masakannya di meja yaa"

"ada lagi?"

"udah itu aja"

setelah itu ami kembali melanjutkan kegiatan memasaknya lalu tak berselang lama semuanya telah tersedia di meja makan. keduanya kemudian menyatapi masakan yang telah dibuat ami, melihat sae yang begitu nafsu memakan masakan dari ami menjadi kebahagiaan tersendiri bagi gadis itu.

setelah selesai makan malam, ami kemudian mengangkat semua piring kotor  untuk ia bawa ke wastafel namun kemudian sae langsung mengambilnya.

"kita kerjain sama-sama"

ami hanya tersenyum pelan, dan kemudian membawa sisa piring kotor di meja makan ia lalu menaruhnya di wastafel lalu sae kemudian mencuci piring tersebut sedangkan ami membantu dengan membilas piring yang telah di cuci oleh sae.

sungguh kehidupan pernikahan yang ami dambakan selama ini menjadi kenyataan, ia merasa sangat bersyukur telah memiliki sae disisinya meskipun memang awalnya terjadi sebuah kesalahpahaman.

"sae... kalo semisalkan mau punya anak, kamu mau berapa?"

"kamu sendiri mau nya berapa?" sae berbalik bertanya.

nampak ami menimang dagunya, ia juga sebenarnya belum terpikirkan gambaran jikalau mereka berdua memiliki anak nantinya.

"kamu keberatan gak kalo dua anak? aku mau nanti cowok satu trus cewek satu hahaha"

"boleh sayang, asal kamunya mampu" ucap sae sambil tersenyum jahil.

ami tentunya paham maksud dari sae, memang harusnya begitukan? ini mungkin waktunya untuk memenuhi kebutuhan suaminya dan menjalankan tugasnya sebagai istri.

ia mengalungkan tangannya dileher sae, seolah memberi akses pada pemuda itu. sae yang paham langsung saja melancarkan aksinya, ia melumat pelan bibir ami dan kemudian dibalas oleh istrinya itu.

ciuman yang begitu lembut membuat ami seolah terbuai, setiap inci tubuhnya yang disentuh oleh sae menciptakan euforia sendiri bagi ami.

"ini mungkin bakalan sedikit sakit" bisik sae.

mendengar bisikan itu membuat seluruh tubuhnya bergetar hebat, degup jantungnya berdetak dua kali lebih cepat setiap detiknya tetapi ia tetap menikmati semua perlakuan sae.

setiap sudut ruang kini hanya dipenuhi suara dari peraduan keduanya dan desahan penuh cinta kedua insan itu. sae mencium pelan kening istrinya sembari terus mengenggam jemari ami, sampai pada akhirnya sae berhasil melakukan pelepasan keduanya sama-sama terengah-engah dan terkekeh pelan lalu kembali saling menautkan labium mereka.

"ami, i love you..."



↷ ⋯ ♡ᵎ

bentar lagi maw ending( ^ω^ )

ꊥꊥ. 𝗠𝗔𝗥𝗥𝗜𝗔𝗚𝗘 ꒱ ☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang