🜰. german

1.7K 259 51
                                    

𐙚; marriage

"sip! udah beres!"

ami baru saja menyiapkan barang-barang yang akan dibawa. kurang dari 5 jam lagi ia akan terbang ke jerman.

gadis itu tiba-tiba teringat kejadian semalam, ia merasakan sebuah tangan mengelus kepalanya. "masa iya sae? hm... kayaknya mimpi deh"

"ngapain ngelamun?"

ami tersentak saat mendengar suara sae, gadis itu lalu menoleh sambil melempar tatapan sinis. ia kemudian membuang muka, dan berlalu meninggalkan sae.

"ditanya tuh dijawab, bukannya dikacangin"

"perlu banget?"

sae hanya menghela pelan, ia kemudian menyamai langkahnya dengan gadis itu. tiba-tiba tangannya menggenggam tangan ami, tentu saja gadis itu nampak terkejut.

"bunda manggil kebawah buat sarapan, mereka bakal bingung kalo chemistry kita sebagai suami istri gak keliatan" jelas sae.

benar juga, didepan keluarga sae ami harus bisa memainkan aktingnya sebagai istri yang baik. gadis itu hanya diam dan menunduk pelan.

nyut.

sakit rasanya, bukan begini kehidupan pernikahan yang ia dambakan. ia sedikit merutuki kehidupannya yang kurang menguntungkan.

"waahh, pengantin baru ini..." celetuk sang mertua.

"bunda maaf ya lama, tadi sae katanya mules" ucap ami sembari menghampiri mertuanya.

"sssttt, bunda ngerti kok pengantin baru maunya berdua terus"

ami hanya tersenyum canggung, walau kenyataannya tadi malam tak terjadi apa-apa. setelah berbincang-bincang, dikediaman keluarga itoshi mereka lalu sarapan bersama.

"ami, sini bunda mau kasih sesuatu"

wanita paruh baya itu menarik menantunya begitu antusias, ia membawa ami ke kamar. gadis itu terlihat bingung, lalu sang mertua memberikan sebuah kotak kecil.

"apa ini bunda?"

"diminum ya... biar cepet jadi, bunda gak sabar pengen punya cucu"

ami tersenyum kecut, ia menerima kotak yang berisi pil tersebut. ia lalu merangkul lengan sang mertua, "ami usahain ya bundaa!"

tanpa disadari sae menguping dari balik pintu, pemuda itu hanya diam. kemudian pergi sebelum ami dan ibunya tahu keberadaan dirinya.

~~~

setengah jam sebelum pesawat take off ami dan sae telah berada di bandara, keduanya di antar oleh keluaga sae.

ami memeluk pelan ibu sae, hangat. itulah yang ia rasakan entah sudah berapa lama ia tak pernah merasakan pelukan dari seorang ibu.

"ingatin sae buat makan ya... dia kadang terlalu asik sama sepak bola, makannya dilupain"

"tenang aja bunda! nanti sae kalo pulang ke jepang perutnya bakalan buncit!"

terdengar gelak dari wanita paruh baya itu, ia mencubit gemas pipi ami—menantunya. "ya sudah kalo begitu, kabarin bunda ya... kalo udah sampai"

gadis itu lalu membuat gestur hormat, lagi—itu mengundang gelak tawa dari sang mertua. sae yang melihat dari kejauhan, terbentuk sedikit kurva melengkung diwajahnya.

segera kedua pasutri itu menuju gate dan masuk kedalam pesawat. dan beberapa menit setelah mereka masuk kedalam pesawat, 10 menit kemudian pesawat take off.

ami memegangi pelipisnya pelan, gadis itu tengah merasakan mabuk perjalanan. sesekali ia merasa ingin muntah, kemudian sae menyodorkan segelas teh hangat.

"minum"

"makasih..."

setelah menempuh penerbangan yang lumayan lama akhirnya pesawat yang mereka tumpangi landing. keduanya kini tengah telah berada dibandara internasional jerman.

"kalo belum kuat, kita istirahat dulu sebentar"

"gak usah, aku udah mendingan"

sae menatapnya ragu, namun pada akhirnya ia hanya diam dan melanjutkan langkah kakinya. ami hanya mengikuti dari belakang, ia menggigil pelan sebab udara di jerman yang begitu dingin.

tanpa aba-aba sae melemparkan jaketnya kepada ami, sang empu hanya terkejut pelan.

"pake"

setelah 1 jam, keduanya sampai diapartemen. ami lansung merebahkan dirinya disofa. tubuhnya benar-benar lelah, sampai membuat ia terlelap.

sae memandang lamat-lamat ami, ia bertekuk lutut dan menatap lembut istrinya yang tengah tertidur.

"pasti melelahkan ya..."

sae memang pemuda yang aneh, saat ami tertidur sifatnya melembut berbeda jika ia berhadapan langsung dengan istrinya itu. ia terlihat seperti lelaki yang sangat dingin dimata ami.

pemuda itu menggendong ami ala bridal style, dan membawa gadis itu kedalam kamar. lalu merebahkan tubuh ringkih istrinya itu diatas kasur, sebelum meninggalkan kamar—sae mencium pelan kening ami.

"tidur yang nyenyak"

↷ ⋯ ♡ᵎ

ꊥꊥ. 𝗠𝗔𝗥𝗥𝗜𝗔𝗚𝗘 ꒱ ☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang