🜰. happinest

609 41 3
                                        

𐙚; marriage

warn! lil bit nsfw.

"mama, maaf aku cuman bisa dapat empat bintang" anak kecil itu memperlihatkan hasil mewarnainya pada ami sembari menangis kecil.

"gapapa ryo, nanti belajar lagi bareng mama"

nampak anaknya itu menggembungkan pipinya kesal, "aku ren mama, bukan ryo!"

ami terkejut pelan dan mencoba menghibur kembali anaknya itu, mempunyai anak kembar membuatnya kadang sering terbalik memanggil nama anaknya sendiri.

sae yang melihat dari kejauhan hanya terkekeh pelan ia kemudian menghampiri anak dan istrinya itu. ia berlutut di depan anak kembarnya itu, "kalau ryo dapat berapa?"

tanpa basa basi anaknya itu memperlihatkan hasil mewarnainya dan mendapatkan lima bintang, tentu saja itu menuai pujian dari sae ia tersenyum pelan sembari mengacak surai kedua anaknya itu.

"ren sama ryo sama-sama hebat, nanti ren belajar sama ryo biar nanti dapat  bintang lima juga"

ren lalu kemudian memeluk kaki ami, lalu berkata "gak, aku maunya belajar bareng mama"

"ryo juga mau..." kata ryo ikut-ikutan.

hal tersebut tentu saja menimbulkan rasa cemburu dalam diri sae, pasalnya sejak mereka mempunyai anak dan kini anak-anaknya telah memasuki taman kanak-kanak ami seolah dimonopoli oleh kedua anaknya itu.

setelah berhasil menidurkan anak-anaknya ami kembali ke kamar dan melihat sae yang tengah menonton pertandingan bola, wanita itu kemudian membaringkan dirinya dikasur lalu sebuah tangan melingkar di perutnya.

"kangen..."

mendengar itu ami terkekeh pelan ia membalikkan badannya lalu menangkup wajah suaminya itu. "aneh, kan tiap hari juga bareng-bareng"

"kalo udah bareng ren sama ryo beda lagi, mereka nempel mulu sama kamu"

ami hanya tersenyum pelan lalu mencium bibir sae dan kemudian dibalas oleh sae dan malah suaminya itu yang mendominasi permainan bibir mereka. tangan sae beralih membuka perlahan baju tidur yang dikenakan ami.

namun kemudian kegiatannya terhenti saat sebuah ketukan dari pintu kamar mereka, sae mendecak pelan dan kemudian menuju pintu kamar melihat kedua anaknya yang tengah berdiri.

"mau tidur bareng papa sama mama..."

***

ami menatap heran dua tiket pesawat, ia bergantian menatap tiket tersebut dan sae seolah menginginkan sebuah jawaban.

"aku pengen liburan bareng kamu"

"terus anak-anak?"

"titip sama ayah dan bunda lah"

sae memeluk ami dan mencium pipi istrinya itu, tangannya bergerak menggenggam jari jemari ami matanya menatap ami dengan penuh kelembutan.

"kita ambil liburan tiga hari aja, aku pengen quality time bareng kamu tanpa anak-anak" bisik sae tepat ditelinga ami.

perlakuan lembut sae membuat ami terbuai, sudah lama juga mereka tak melakukannya. tubuhnya pun begitu menginginkan sentuhan lembut dari suaminya itu, ia mengalungkan lengannya dileher sae sembari terus membalas ciuman panas dari suaminya itu.

hari-hari yang ditunggu pun tiba, sebenarnya ami agak berat dan cemas kedua anaknya akan mencarinya tapi juga ia menginginkan waktu bersama sae.

"jangan nakal ya... mama sama papa pergi dulu bentar"

"kenapa kita gak ikut?"

"ada urusan penting, nanti papa beliin mainan kalau udah pulang" sahut sae.

baru juga sampai di hotel tetapi ami masih mengkhawatirkan kedua anaknya, terbiasa selalu disisi anak-anaknya membuat ia selalu mencemaskan segala hal dan memang itulah naluri seorang ibu.

"mau mandi bareng?" celetuk sae.

"mau digosokin punggungnya kah?" tanya ami.

"boleh, pengen lagi digosokin sama kamu" jawab sae sembari tersenyum nakal.

seusai mandi kegiatan mereka tak berhenti sampai disitu, seolah melepas segala kerinduan yang telah ditahan sae menjajah seluruh tubuh ami dan diterima oleh istrinya itu.

perlakuan sae yang begitu mendominasi hanya membuat ami kelelahan dibawah suaminya itu, napasnya terengah-engah saat ia mendapati puncaknya beberapa kali namun berbeda dengan suaminya yang belum juga mendapatkan puncaknya.

"maaf sayang, kayaknya malam ini aku gak izinin kamu tidur. ren sama ryo butuh adek kecil mirip mamanya"

"sae, istirahat dulu bisa?"

lelaki itu mengangguk pelan, ia mengecupi pelan kening istrinya yang dipenuhi oleh peluh keringat. entah mengapa ami terlihat lebih cantik malam ini, membuat sae jatuh cinta untuk kesekian kalinya pada ami.

"sae, aku bersyukur... punya kamu, punya anak-anak lucu kayak ren sama ryo"

ami memandang penuh cinta suaminya itu, ia menenggelamkan wajahnya di dada sae mengendus aroma maskulin suaminya yang telah bercampur dengan peluh keringat. memiliki sae dalam hidupnya adalah sebuah anugrah yang tak pernah ia duga.

"harusnya aku bilang begitu, karena udah selalu bertahan bareng aku dan ngebesarin anak-anak kita"

sae mencium bibir ami untuk kesekian kalinya, menyerahkan seluruh cintanya untuk istrinya itu dan berjanji untuk selalu menjaga ami.

"kita bareng-bareng sampai tua ya... i love you itoshi ami"








marriage: end.

⭒ㅤ𓈒ㅤׂ 𝅄 ׁ ˳ ׅ ۫ ⭒ㅤ𓈒ㅤ𖹭

🎉 Kamu telah selesai membaca ꊥꊥ. 𝗠𝗔𝗥𝗥𝗜𝗔𝗚𝗘 ꒱ ☑ 🎉
ꊥꊥ. 𝗠𝗔𝗥𝗥𝗜𝗔𝗚𝗘 ꒱ ☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang