LINE - 2

533 79 15
                                    

You know me the best.
You know my worst, see me hurt, but you don't judge.
That, right there is the scariest feeling.

∞∞∞

4 Tahun yang lalu.

Pagi-pagi Yoora keluar dari ruang istirahat yang ada di dalam salah satu ruangan residen Rumah Sakit Haesung, gadis itu berjalan lunglai ke kamar mandi yang terletak di antara ruang istirahat yang memisahkan gender.

"Wae? Kurang tidur?" tanya Nara yang baru keluar dari salah satu dari dua bilik di dalam kamar mandi.

"Hmm, Kopi, kol?"

"Kol!"

Setelah mandi dan berganti dengan pakaian baru yang di bawanya dari rumah dua hari lalu, Yoora dan Nara bergegas turun ke salah satu café di lobby Rumah Sakit.

"Americano, dua" pesan Nara kepada barista yang merangkap juga sebagai kasir.

"Ani, aku espresso saja"

"Heol. Sepertinya malam mu sangat berat" seru Nara.

Mereka berdua berjalan mencari kursi yang nyaman untuk bersantai sejenak sebelum kembali ke ruangan residen departemen mereka.

Yoora bukanlah coffee person namun semenjak menjadi seorang Dokter Residen, gadis itu membutuhkan kafein untuk menjaganya agar tetap waras. Espresso adalah andalan Yoora ketika tidak tidur semalaman atau hanya tidur sebentar seperti semalam.

"Aku baru tidur satu jam, Eonnie tidak lihat kantung mataku?" gadis itu meletakkan kepalanya di atas meja, Yoora merasa sedikit pening.

"Semalam UGD ramai?" semalam Nara menjadi asisten Profesor Hong yang melakukan operasi transplantasi hati.

"Chaos" ucap Yoora pelan, namun masih bisa di dengar oleh Nara.

Ponsel di saku snelli Yoora bergetar dengan segera gadis itu menegakan tubuhnya takut Profesor Cha yang menghubunginya. Ternyata itu telpon dari Yeonju.

"Ya, eonnie?"

"Kamu dimana?"

"Cowffie, wae?" setelah Yoora menyebutkan café tempatnya berada, Yeonju berkata akan menyusul.

Yeonju residen dua tahun di bawah Yoora, karena Yoora lulus lebih dulu, jika menyangkut pekerjaan Yeonju akan bersikap profesional dengan memanggil Yoora dengan sebutan sunbae.

"Selamat pagi" sapa Yeonju. Pacar kakaknya itu terlihat segar karena habis libur satu hari.

"Coba lihat, dia datang dengan bunga di wajahnya" celetuk Nara karena melihat wajah Yeonju yang ceria tentu saja berbanding terbalik dengan mereka berdua.

Nara satu angkatan residen dengan Yoora, namun usianya empat tahun di atas Yoora. Mereka bertiga menghabiskan dua puluh menit untuk berbincang, sampai satu panggilan dari ponsel Yoora membubarkan mereka.

"Baik Profesor, aku ke sana sekarang" Yoora berlari keluar café meninggalkan Nara dan Yeonju menuju lantai lima.

...

Yoora masuk ke ruang ICU dengan membawa beberapa berkas atas nama seorang pasien yang kemarin di operasi oleh Dokter Cha dan di asisteni oleh dirinya, semalaman Yoora memantau pasien tersebut sembari berjaga di UGD.

Pagi ini Profesor Cha memeriksa kondisi pasien tersebut dan menanyakan kepada Yoora laporan kondisinya.

"Panggil keluarga pasien" perintah Dokter Cha.

Fine Line (Duty After School X Yoora) Season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang