LINE - 7

414 83 26
                                    

⚠️Typo⚠️

Hello, how are you?

∞∞∞

Yoora sedang membaca jurnal yang di kirimkan oleh temannya yang menjadi dokter forensik di Amerika dengan laptop di pangkuannya. Mulutnya tidak berhenti mengunyah camilan asin kesukaannya. Lalu sebuah panggilan pada ponselnya memecah konsentrasi Yoora.

"Kamu di mana?" ucap sang penelepon tanpa menyapa seperti biasanya.

"Rumah, wae?"

"Sibuk tidak?"

"Tidak sih. Wae? Kangen ya?" Yoora menggoda Soocheol namun sepertinya Soocheol sedang tidak ingin bercanda.

"Bisa ke rumah ku?"

"Sekarang?" Yoora melihat jam di dinding kamarnya, jam itu menujukan pukul sepuluh malam. Tumben minta Yoora mengunjunginya apalagi malam-malam begini.

"Mian, tapi aku kewalahan. Jangan naik taxi sudah malam, bawa saja mobilmu"

"Kewalahan? Kamu kenapa?" Yoora jadi panik, buru-buru gadis itu mengambil jaket untuk melapisi piyamanya lalu tas yang tadi pagi dia bawa bekerja karena di dalamnya masih ada dompet dan penunjangnya untuk pergi bekerja besok jika harus menginap di sana, dengan berlari Yoora menyambar kunci mobil di dekat televisi.

"Wootaek mabuk, jika di biarkan dia bisa menghabiskan semua koleksiku"

Yoora tau Soocheol bukan orang yang pelit apa lagi dengan sahabatnya, bukan koleksi berbagai minumannya yang dia sayangkannya namun laki-laki itu pasti mengkhawatirkan sahabatnya.

Wootaek juga bukan tipe orang yang minum sampai mabuk, hidup menjadi pilot membuat dirinya disiplin. Yoora jadi khawatir dengan apa yang di alami kakaknya itu.

"Arraseo, aku kesana sekarang" ucapnya sambil mengganti sandal rumahnya dengan sepatu.

Yoora berlari keluar rumah, lalu melajukan mobilnya di jalanan yang mulai sepi menuju Hannam-dong.

...

"Mianhae, kamu pasti sudah ngantuk" Soocheol memeluk Yoora sebentar saat gadis itu melewati pintu apartemennya.

"Ani, aku sejak tadi memang susah tidur, oppa kenapa?"

Dari tempatnya berdiri Yoora dapat melihat Wootaek duduk di stool bar dan meletakkan kepalanya di atas kitchen island di samping kepalanya beberapa botol minuan sudah kosong. Tangannya pun masih menggenggam gelas yang masih terisi cairan berwarna coklat.

"Tidak tau, sejak tadi dia belum bicara apapun" jawab Soocheol, laki-laki itu tampak khawatir.

Ternyata Wootaek datang lebih dulu sebelum sang pemilik unit apartemen ini pulang dari bekerja, memang hanya Yoora dan Wootaek yang mengetahui security pin apartemen Soocheol.

"Oppa.. Kamu kenapa?" Yoora mendekati lalu memijat pelan bahu Wootaek yang terasa tegang. Tak juga di jawab Yoora duduk di stool sebelah Wootaek sementara Soocheol berdiri di depan Wootaek yang di batasi oleh kitchen island.

"Kamu minum.. Menang nya tidak ada jadwal terbang?" Yoora menyingkirkan botol botol kosong di dekat Wootaek ke ujung kitchen island.

"Ya! Kamu mau membuatku gila ya?" Soocheol mengacak-acak rambutnya sendiri, laki-laki itu ternyata sudah frustrasi menghadapi kebisuan Wootaek.

"Oppa.." akhirnya Wootaek mengangkat kepalanya, mata laki-laki itu merah tapi tampak berbeda, bukan mata orang teler karena mabuk.

"Oppa.. menangis?" Yoora cukup terkejut melihat Wootaek menangis, Soocheol pun sama, sahabat kakaknya itu sampai tidak jadi marah. Terakhir mereka berdua melihat Wootaek menangis adalah saat perang.

Fine Line (Duty After School X Yoora) Season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang