We're broken in so many ways.
∞∞∞
"Selamat pagi, Dokter Im" sapa para perawat dan beberapa dokter residen yang ada di dalam nurse station lantai sembilan terlihat jelas di antara mereka mana yang belum pulang dan mana yang baru datang.
"Hoo selamat pagi, Tolong dong aku minta aspirin" ucap Yoora. Kepalanya sangat pening karena baru tidur lima jam itu pun tidak nyenyak dan tidak nafsu pula untuk sarapan.
"Dojin" "Ya Dok?" residen laki-laki itu mendekat saat Yoora memanggilnya.
"Tolong bantu aku, ambil kan ponselku di kamar sembilan ratus dua belas"
"Eh? Ponsel? Arraseo"
"Pastikan kamu mendapatkannya ya, aku tunggu di ruanganku dan bawakan juga status pasien ku hari ini"
"Baik Dok"
Yoora berjalan lunglai ke ruangannya setelah meminum aspirin tanpa sarapan lebih dulu.
...
"Selamat pagii Adik, Nih" Nara masuk ke ruangan mereka dengan menenteng satu paperbag besar. Nara terlihat berbanding terbalik dengan Yoora, sepertinya tidur temannya itu cukup.
"Dari siapa?" Yoora membuka paperbag yang Nara letakan di meja tengah ruangan mereka berdua, ternyata isinya adalah kotak makan.
"Aku masak" "Eonnie?"
"Ne, cobalah" mereka berdua sarapan dengan bekal yang di masak Nara, nasi goreng kimchi dan bulgogi.
"Ada apa kok tumben?" Nara itu jauh lebih parah soal memasak di banding Yoora. Entah ada angin apa tiba-tiba dia memasak.
"Geunyang, rasanya aku harus bisa mememasak saja, nasi goreng paling mudah, setuju kan?"
"Tidak juga, ramyeon lebih mudah" jawaban Yoora mendapatkan lemparan tisu dari Nara. Meski begitu Yoora tetap menghabiskan makanannya, rasanya tidak begitu buruk hanya kurang seasoning saja menurutnya.
"Apa makanan kesukaanmu?"
"Ramyeon" jawab Yoora setengah bercanda, memang Yoora menyukai makanan apa saja asal bukan yang mengandung kubis Yoora.
"Kalau makanan favorit Soocheol apa?"
"Soocheol? Tidak ada yang spesifik. Tapi dia tergila-gila dengan semur iga bibiku" Soocheol yang memang sudah dianggap keluarga oleh keluarga Im jadi sering makan galbi jjim buatan bibinya apalagi selain Yoora Soocheol lah yang sering mampir menemani bibinya saat kesepian karena jauh dari anak semata wayangnya.
"Wah, sulit membuatnya"
"Tidak juga" jawab Yoora yang memang sudah sangat sering membantu bibinya membuat masakan andalannya itu.
Tok Tok
"Masuklah"
"Permisi"
"Masuklah, Dojin. Apa asistenku belum datang?" Nara menanyakan Kyungmin residen tingkat terakhir teman Dojin yang menjadi asisten Nara.
"Dia sudah datang, Dok. Tadi ada di nurse station"
"Oh, aku keluar dulu, kamu mau kopi tidak?"
"I'm alright , Gomawo" Yoora belum gila untuk minum kopi setelah menenggak aspirin.
"Kamu Dojin?"
"Tidak dok, terimakasih" "Okey"
"Kamu mendapatkan ponsel ku?" tanya Yoora setelah Nara keluar.
"Ini Dok" Yoora memang yakin Dojin bisa mendapatkan ponselnya, entah bagaimana caranya Yoora tidak peduli. Yang penting Yoora mendapatkan lagi ponselnya tanpa dipersulit oleh Jangsoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fine Line (Duty After School X Yoora) Season 2
FanfictionMenceritakan kehidupan Im Yoora dan teman-temannya dari Peleton Dua SMA Sunjin bertahun-tahun setelah selamat dalam perang melawan bola ungu asing yang mematikan setengah populasi manusia di bumi. ••• Katanya kisah cinta terbaik adalah kisah cinta...