━━━━ 00 :: HER NAME WAS [NAME] AMES

568 68 8
                                    

⚖️
━━━━━━━━━━━━━━━━━

MATAHARI berbinar cerah, angin sepoi-sepoi menerpa dedaunan hingga bergoyang, cakrawala tanpa mendung dengan anak-anak yang bersenang-senang tanpa kenal waktu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

MATAHARI berbinar cerah, angin sepoi-sepoi menerpa dedaunan hingga bergoyang, cakrawala tanpa mendung dengan anak-anak yang bersenang-senang tanpa kenal waktu.

Menyenangkan, dunia sihir akhirnya kembali damai.

Beberapa tahun sebelumnya, sebuah bencana yang serupa dengan akhir dunia membuat kehidupan masyarakat gelap-segelapnya.

Masyarakat semakin menyanjung tinggi para Divine Visionary, yang berkontribusi besar dalam penyelamatan dunia. Namun usaha mereka semua tidak akan mencapai titik kedamaian ini jika Seseorang yang dianggap hina oleh masyarakat sendiri tidak andil.

Tahun-tahun sebelumnya, Seseorang yang tidak mempunyai sihir dianggap hina dan layak untuk musnah secepatnya dari dunia.

Tapi, Seorang pahlawan tanpa sihir muncul, dia membuktikan bahwa Seseorang tanpa sihir seperti dirinya layak untuk tetap hidup. Singkatnya.

Heroik sekali, bukan? Bahkan masih banyak yang tak menyangka dengan kisah yang terdengar mustahil itu.

Di kantor Divine Visionary, rapat diadakan selama beberapa jam.

"Tongkat Justice menghilang." Pria Surai pirang panjang, Ryoh Grantz, Divine Visionary, the light cane.

Semuanya terkejut, kecuali pemuda dwi warna yang hanya terdiam sejak awal.

"Bagaimana bisa ..." gumam Lance Crown tak habis pikir. Bangsawan dari keluarga Crown genius yang lolos menjadi Divine Visionary kala sebagai murid tahun pertama.

Suara perempuan menyahut, "sejak awal keberadaan Justice sudah sangat samar." Terhadap jeda pada penjelasan Sophina Biblia. Dia tampak menimbang-nimbang informasi yang akan ia sampaikan.

"Jika penggunanya sudah tidak memegang dan diambil alih." Ruangan kembali hening. Tidak sepatah kata yang menimpali atau berkomentar.

Keheningan tidak selamanya terjadi, Kaldo Gehenna, dia adalah salah satu Pria yang sedikit sensitif dengan pembahasan ini. Mata laki-laki itu terbuka, menampakkan mata merahnya.

Pria itu membuka mulutnya, memecahkan keheningan yang melanda. "Hal yang cukup masuk akal, bagaimana anda mengetahui hal tersebut?" Tidak ada yang heran mengapa Kaldo menanyakannya, karena informasi mengenai Justice sangat sulit untuk dikorek, bahkan jika melalui───

"Pewarisnya sendiri yang mengatakannya kepadaku," jawab Sophina singkat. Wanita itu sedikit menundukkan kepalanya. Dirinya masih mengingat jelas bagaimana nada yang diucapkan, ekspresi ditampilkan, suasana sangat hangat namun berbanding terbalik dengan apa yang sedang dibicarakan kata itu dengannya.

𝐄nd 𝐨f 𝐁eginning ; mashleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang