━━━━ 03 :: FIRST YEAR, HELLO SAINT ARS!

223 40 14
                                    

⚖️
━━━━━━━━━━━━━━━━━

⚖️━━━━━━━━━━━━━━━━━

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

— Dear, [Name].

Selamat atas kedatanganmu di Saint Ars, semoga kehidupanmu di sana selalu baik-baik saja. Carilah teman yang bisa kau percaya, tidak perlu banyak asal dia baik. Jangan membuat masalah di sana, belajar dengan benar. Kalau ada masalah di sana laporkan dan katakan kepadaku.

from
— Rayne Ames

[Name] melipat surat pertamanya di Akademi dari Kakaknya, Rayne. Ia memasukkan surat tersebut ke dalam sebuah kotak lalu beralih ke surat lainnya, dari Adiknya, Finn.

— Untuk, Nee-san.

Selamat atas kelulusan Nee-san ke sekolah yang sesuai keinginan Nee-san, Finn harap Nee-san selalu baik-baik saja di sana. Nee-san sangat hebat, Finn yakin jika Nee-san masuk ke dalam kategori murid unggul di sana, hehe. Ingat, Nee-san harus makan lebih teratur di sana, jangan sampai jam tidur Nee-san tambah buruk! Nee-san harus mengurangi kebiasaan-kebiasaan buruk Nee-san saat di sana dan seterusnya. Finn akan mengirimi banyak surat lagi, Nee-san harus membalasnya!

From
— Finn Ames

EKSPETASI MACAM APA INI? ❞ [Name] menepuk jidatnya. Kedua saudaranya memang berbeda, namun perbedaan mereka itu sama intinya hanya saja di buat lebih beda sedikit.

[Name] memasukkan surat dari Adiknya di kotak lainnya, dirinya merapikan buku-bukunya. Sekarang sudah waktu tidurnya, tepat sekali Finn menyuruhnya untuk tidur lebih baik.

Menyadarkan kepalanya pada kursi, memorinya antara dua Divine Visionary berputar dalam benaknya.

"Hei, nak," panggil Ryoh. "Akademi apa yang akan kau masuki?" tanyanya.

"Di dunia ini ada tiga akademi. Aku yakin kau pasti mengetahuinya."

"Walkis, Saint Ars, dan Easton." Kaldo melanjutkan.

"Tidak lama lagi ujian masuk ke akademi akan dilaksanakan, kau masih memiliki waktu untuk datang saat ini." [Name] mendengarkan, dirinya mencari titik yang mereka inginkan saat ini.

"Benar. Lantas, mengapa anda mempertanyakan hal tersebut kepada saya? Memangnya apa yang terjadi jika saya memilih salah satu di antara akademi tersebut?" [Name] heran, memang dua orang penting ini mempertanyakan sekolah mana yang akan ia pijak. Hanya saja, semakin lama pembicaraan ini, ia merasa ada sesuatu yang disembunyikan.

Tuan Gehenna memasang pose berpikir. "Melihat bakat yang ada di sana, kau tidak akan memilih sembarang sekolah, kan?"

"Ames. Kau saudari perempuan Rayne Ames. Seperti Kakaknya, kau memiliki kemampuan yang hebat. Hanya saja, kau lebih darinya saat ini." [Name] mengerutkan keningnya, ia tak nyaman seseorang membawa nama Kakaknya.

𝐄nd 𝐨f 𝐁eginning ; mashleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang