━━━━ 06 :: FIGHT FOR PRIDE

186 27 4
                                    

⚖️
━━━━━━━━━━━━━━━━━

❝ BENAR-BENAR TOP 3 DI AKADEMI

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

BENAR-BENAR TOP 3 DI AKADEMI. ❞ [Name] hanya menatap datar Luna yang menganggung-agungkan tiga siswa yang akan menjadi prefek asrama.

Setelah beberapa minggu dirinya berada di Saint Ars, asrama Sapphire. Ia sudah beradaptasi dengan lingkungannya. Menjadi salah satu siswi teraktif di kelas, menjadi murid kesayangan Profesor peramu dan mantra, siswi berprestasi nomor dua di angkatannya.

Namun, dengan adanya kelebihan semacam itu, tentunya ada saingan yang ingin melengserkannya. Salah satunya, Rowan Zephyros. Permata unggulan dari asrama Ruby.

"Hey, Saint [Name]!" [Name] mendengus, ia menoleh ke arloji yang ada di pergelangan tangan kirinya. Sudah waktunya.

[Name] tak menghiraukannya, berbeda dengan Luna yang menyuruhnya untuk merespon pemuda Dark blue itu, Rowan.

"[Name]! Tuan muda Zephyros memanggilmu, jangan mengabaikannya!"

"Dia mengganggu-"

"───Ketangkap kau Chosen by Justice!" Rowan menarik pundaknya kebelakang, menghentikan langkah depannya.

Dengan sinis [Name] langsung menepisnya, dirinya tidak suka disentuh sembarangan, apalagi seorang pria yang menyentuhnya.

"Sombong sekali kau." Rowan meringis, [Name] hanya menatapnya lebih tajam dari biasanya.

"Hentikan, Zephyros. Kau mengganggu. Aku harus ke kelas mantra sekarang." [Name] berusaha untuk melangkah kembali, namun sebuah lingkaran api mengelilinginya lebih dulu.

Rowan menelengkan kepalanya, dia paham terhadap hal tersebut karena asrama Ruby dan Sapphire sedang digabung untuk beberapa kelas agar tercipta sosialisasi antar anggota baru beberapa asrama.

"Kau, Luna Cavill 'kan?" Rowan menunjuk Luna yang berusaha menghindari api dan diam tanpa sepatah kata, gadis itu sangat tenang seolah mengerti watak permata unggulan di antara permata delima lainnya.

"Lanjutkan langkahmu, aku akan mengantar Saintess ini nanti." Nada pemuda itu tenang, namun auranya menekan.

Luna tidak berbuat apapun dan hanya kembali melangkah seolah tidak ada yang terjadi sebelumnya. Hal itu membuat alis [Name] terangkat.

Gadis manik madu itu menggertakkan giginya. Ia muak dengan pemuda narsistik, menyebalkan, dan si paling nomor satu tapi dengan kepribadian yang sangat buruk.

"Hentikan kelakuan burukmu, kau membuang waktuku."

"Siapa kau? Beraninya mengkritik diriku."

"[Name] Ames, anda bertanya siapa saya 'kan? Bolehkan saya pergi?" [Name] muak menghadapi seseorang seperti Rowan, ia selalu berusaha menjauh daripada menjadi lebih parah.

𝐄nd 𝐨f 𝐁eginning ; mashleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang