"Undangan. Jaehyun dan Nara. Minggu depan."
Renjun terbelalak mendengar jawaban dari yangyang. Lantas ia pun dengan cepat membuka undangan itu. Dan benar saja, nama jaehyun dan Nara tertulis dengan indah di atas kertas itu.
Hati renjun bagai di cabik cabik. Kepalanya terasa di hantam batu besar.
Ia pusing... Hingga akhirnya seketika itu renjun pun langsung tersungkur dan tak sadarkan diri.
Di ruang UKS
Perlahan renjun mengerjapkan matanya mencoba menyesuaikan cahaya terang dari lampu yang masuk melalui retina matanya.
Hingga saat matanya terbuka dengan sempurna. Renjun dapat merasakan kalau tangan sebelah kirinya sedang di genggam erat oleh seseorang.
Dengan gerakan lambat renjun menoleh ke arah samping dan saat itu juga ia melihat jaehyun tengah menatap khawatir ke arah nya.
"Ren.. Kamu baik baik aja kan? Ada yang sakit?" Tanya jaehyun panik sambil menelusuri tubuh renjun mencoba untuk mencari sesuatu yang barang kali membuat renjun bisa seperti ini.
Renjun tak menjawab. Ia perlahan bangkit dan duduk bersandar di kepala ranjang.
Renjun hanya diam menatap jaehyu dengan tatapan yang sulit untuk di artikan. Dan itu berhasil membuat jaehyun kebingungan.
"Ren.. Apa ada yang sakit? Kenapa kau sering sekali pingsan seperti ini?" Tanya jaehyun dengan suara yang sangat lembut begitupun tatapan nya.
Renjun masih diam. Namun detik berikutnya ia menaruh tangannya di dada sebelah kirinya.
"Di sini. Sakit sekali jae." Jawab renjun lirih.
Jaehyun tertegun. Ia masih belum mengerti maksud perkataan renjun.
"Ren. Katakan dengan jelas di bagian mana sakit nya. Biar aku bisa mencari obat nya." Titah jaehyun masih dengan nada khawatir nya.
"Hatiku. Sakit jae."
Jaehyun semakin dibuat bingung oleh jawaban jawaban singkat dari renjun. Hingga jaehyun pun kembali bertanya
"Maksudmu apa ren?"
"Kau akan menikah dengan Nara minggu depan. Iya kan jae?" Suara renjun bergetar. Ia tak dapat lagi membohongi perasaan nya.
"Apa? Apa maksud ucapan mu itu ren?"
Jaehyun benar benar tidak mengerti dengan apa yang renjun katakan. Hingga saat yangyang yang ternyata juga beradi di sana memberikan undangan ke tangan jaehyun. Saat itulah jaehyun baru mengerti apa yang renjun maksud dari setiap ucapannya.
Jaehyun terlihat terkejut. Ia bahkan tak tau apa apa sama seperti renjun.
"Ren. Aku___"
"Kenapa jae? Kenapa kamu memberikan harapan itu padaku? Dan sekarang kamu justru menghancurkan semua harapan itu dengan tiba tiba seperti ini." Ujar renjun dengan suara yang sangat lirih.
Tidak.. Renjun tidak menangis. Ia masih bisa menahan air matanya di depan jaehyun walau sebenarnya ia sangat ingin sekali menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ex Crush | Jaeren
Teen FictionAku membencimu. Aku harap kita tidak akan pernah bertemu lagi baik di dunia ini ataupun di kehidupan selanjutnya.