"Aku mohon.. Tolong jangan ganggu aku lagi."
Jaehyun tertegun. Matanya bergerak gelisah mendengar permintaan renjun barusan. Dengan nafas yang tertahan akhirnya jaehyun berhasil mengeluarkan suaranya.
"Ren. Ada apa? Apa yang terjadi. Kenapa kau seperti ini?"
Renjun menghela nafas panjang. Lalu dengan sekali tarikan, dia berhasil membawa jaehyun keluar dari ruangan itu dan pergi ke gudang.
Di sini lah mereka. Jaehyun yang masih terdiam menatap bingung renjun yang ada di hadapannya.
"Jae. Aku harus bekerja sekarang. Aku tau kau merindukanku karena aku juga merasakan hal yang sama. Tapi kau tidak boleh se enak nya seperti ini. Walaupun johnny hyung adalah teman mu tapi tetap aku harus profesional. Kita bisa bertemu lagi setelah aku selesai bekerja. Kau mengerti kan apa maksudku?"
Renjun menjelaskan dengan nada suara yang kembali melembut dan itu berhasil membuat jaehyun sedikit merasa lega.
"Maafkan aku ren. Aku hanyammpph."
Belum selesai jaehyun berucap, renjun sudah lebih dulu mencium bibir jaehyun dengan sedikit berjinjit karena memang tinggi badan mereka yang lumayan berbeda.
Bukan hanya sekedar menempel, renjun kini mulai menggerakan bibirnya terasa sangat kaku namun detik itu juga jaehyun langsung menarik pinggang renjun agar semakin menempel dengan tubuhnya dan mengambil alih permainan bibir mereka.
Beberapa detik ciuman itu berlangsung hingga renjun lebih dulu mendorong tubuh jaehyun yang membuat tautan bibir mereka terlepas.
Dada renjun naik turun dengan cepat mencoba menarik oksigen sebanyak mungkin. Sangat berbeda dengan jaehyun yang malah terlihat santai dengan senyuman yang memperlihatkan kedua lesung di pipinya.
Jaehyun menggerakkan tangannya untuk menghapus saliva di dagu renjun yang entah milik siapa itu menggunakan ibu jarinya.
"Itu sedikit kaku. Tapi aku menyukainya. Bisa kau melakukannya sekali lagi?"
Renjun yang sudah mulai bernafas normal pun langsung melihat ke arah jaehyun dengan pipi yang merona dan itu membuat jaehyun semakin tergila gila melihat wajah renjun yang berantakan akibat ciuman mereka barusan.
"Aku bukan pemain sepertimu jae."
"Hanya denganmu."
"Apa?"
"Aku tidak pernah melakukan ini dengan siapapun ren. Hanya denganmu. Jadi apa bisa itu di sebut sebagai pemain?"
Renjun dibuat terkejut dengan pengakuan jaehyun yang entah benar atau tidaknya. Bagaimana mungkin seorang seperti jaehyun tidak pernah berciuman. Apalagi dia punya seorang tunangan yang agresif dan cantik. Mustahil jaehyun tidak pernah mencium nara walau hanya sekedar khilaf.
"Apa aku harus percaya?"
"Itu terserah padamu. Tapi aku berani bersumpah untuk ini. Kau yang pertama dan akan menjadi satu satu nya yang bisa merasakan bibirku."
"Berhenti ber omong kosong. Sekarang biarkan aku bekerja."
"Dengan satu syarat."
Sudah renjun duga, kalau pria itu tidak akan melepaskan renjun begitu saja.
"Katakan sekarang dan segera pergi dari sini."
Jaehyun terlihat tersenyum puas lalu maju satu langkah hingga jaraknya dan renjun kini hanya tinggal beberapa centi. Renjun bahkan harus mendongak untuk melihat wajah jaehyun karena jarak mereka yang sangat dekat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ex Crush | Jaeren
Teen FictionAku membencimu. Aku harap kita tidak akan pernah bertemu lagi baik di dunia ini ataupun di kehidupan selanjutnya.