Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jaehyun tersenyum bahagia setelah membaca pesan dari ibunya. Ia segera menyusul renjun yang sedang berada di dapur untuk menyiapkan makanan jaehyun.
Kini mereka sudah berada di rumah renjun.
Jaehyun yang melihat punggung renjun kembali tersenyum lalu memeluk tubuh kecil itu dari belakang. Menenggelamkan wajahnya di ceruk leher milik renjun.
Renjun yang terkejut dengan tindakan jaehyun pun perlahan mulai tenang dan menikmati pelukan hangat jaehyun.
"Jae. Kalau kau terus menempel seperti ini, bagaimana bisa aku menyiapkan makanan untukmu." Ucap renjun masih mencoba untuk membereskan makanan di depannya.
"Aku bahagia ren. Sangat bahagia."
Renjun menghentikan kegiatannya seketika ketika mendengar nada bicara jaehyun yang memang terdengar sangat lepas.
"Apa yang membuatmu sebahagia ini jae?" Tanya renjun penasaran.
Dengan perlahan jaehyun melepaskan tangannya dari perut renjun lalu membalikan tubuh mungil itu hingga kini menghadap ke arahnya. Dengan sekali gerakan, jaehyun berhasil mengangkat tubuh renjun dan mendudukan nya di meja.
Renjun pun dengan refleks menaruh tangannya di bahu jaehyun.
Jaehyun sedikit mendongak untuk menatap mata renjun karena kini posisinya lebih tinggi dari jaehyun sendiri.
Renjun masih diam, menunggu apa yang akan jaehyun katakan.
"Mommy ingin bertemu denganmu ren." Ucap jaehyun tersenyum manis hingga kedua lesung pipinya terlihat jelas.
Berbeda dengan jaehyun, renjun justru terlihat terkejut dan ada sedikit raut wajah ketakutan yang terlihat darinya.
"Bertemu denganku?" Tanya renjun memastikan.
"Ya.. Dia ingin bertemu dengan calon menantunya." Jaehyun tak melepas senyumannya barang sedetikpun. Ia benar benar terlihat bahagia.
Renjun terdiam. Tatapannya terlihat bingung dan sayu.
"Untuk apa jae?"
"Entahlah. Mungkin untuk membicarakan tanggal pernikahan kita."
Renjun yang awalnya sedang kebingungan kini terlihat kesal lalu menepuk pelan dada jaehyun.
"Hentikan omong kosongmu. Kita masih kuliah jika kau lupa." Ucap renjun mengingatkan.
Jaehyun hanya menghela nafas panjang lalu melingkarkan tangannya di pinggang renjun.
"Ya.. Ya.. Ya.. Aku hanya bercanda sayang."
Renjun kembali terdiam menatap jaehyun dengan tatapan yang sulit untuk di artikan.
