"Beom... Yeonjun, kenapa?"
Mendengar itu, sontak membuat beomgyu dan taehyun terkejut. Mereka segera berdiri menghampiri soobin.
"Kemana aja kamu, bin? Suami kamu lagi bertaruh nyawa sekarang, bukan cuma dia, tapi anak kamu, bin. Dimana tanggung jawab kamu sebagai suami dan calon ayah?" beomgyu berbicara tanpa basa basi. ia sangat emosi mengingat yeonjun yang sedang bertaruh nyawa dengan sang bayi sekarang.
"Maaf.. tadi ada meeting dadakan. Jadi handphone ku di silent, beom." jawab soobin menyesal. Ia benar-benar tidak tahu jika yeonjun menghubunginya.
"Jangan minta maaf sama aku, minta sama yeonjun——suami kamu. Kita belum tau kondisi yeonjun gimana, tapi yang pasti ada masalah sama kandungannya. Karena waktu aku temuin yeonjun pingsan dirumah kalian, dia bilang perutnya sakit." jelas beomgyu.
Soobin terkejut, ternyata separah itu kondisi yeonjun dan anaknya. Setelahnya, mereka bertiga menunggu kabar dari sang dokter. Tak ada pembicaraan apapun antara mereka. Hanya hening yang menyelimuti.
Soobin hanya bisa memperhatikan dari jarak 4 kursi antaranya dan beomgyu. Melihat kemesraan sang mantan kekasih bersama suaminya. Beomgyu terlihat bahagia, senyum yang selalu menghiasi hari-hari soobin, dulu.
Sekarang, soobin hanya bisa memperhatikan dan memendam semua perasaannya. Ia masih mencintai beomgyu, sampai saat ini. Soobin terus menerus memikirkan kesalahannya bersama yeonjun pada malam itu. Seandainya ia tidak ikut minum-minum malam itu. Semua ini tak akan terjadi, dan ia akan bahagia bersama sang kekasih——ralat, mantan kekasih.
Tak lama, lamunan soobin pecah saat sedang memperhatikan beomgyu. Dokter keluar dari ruangan yeonjun. Soobin melihat, beomgyu langsung menghampiri dokter tersebut dengan wajah yang penuh dengan kekhawatiran.
"Dok! jadi gimana keadaan temen saya dok? dia baik kan, dok? bayi nya juga sehat kan?" tanya beomgyu bertubi-tubi. Taehyun membiarkan, ia tau sekarang beomgyu sedang mengkhawatirkan yeonjun lebih dari suaminya sendiri.
"Untuk keadaan pasien, tubuhnya sangat lemah. Dan itu sangat berpengaruh pada kandungan pasien. Penyebabnya mungkin stress, pikiran yang kacau karena terlalu sering memendam perasaannya. Dan penyebab utamanya adalah, pasien dan kandungannya kekurangan asupan feromon dari sang dominan. Disini, ada suami dari pasien?" jelas sang dokter.
Mendengar itu, beomgyu benar-benar sakit hati. Jadi, selama ini soobin tak pernah memberikan feromonnya untuk yeonjun? Beomgyu kesal, ingin rasanya ia menampar soobin. Namun ia tak ingin membuat kekacauan, ia sadar sedang dirumah sakit sekarang.
"Saya, saya walinya dok." ucap soobin.
"Anda? jadi, apa benar anda tidak memberikan feromon yang cukup kepada sang suami?" tanya dokter.
"I-iya, dok. Saya tidak tau ternyata sepenting itu."
"Suami macam apa anda? tidak memperhatikan kesehatan kandungan suaminya sendiri. Jika tidak bisa bertanggung jawab, anda seharusnya tidak menghamilinya. Menjadi omega tidak semudah kelihatannya, mereka dianggap lemah dan tak berdaya. Namun mereka harus menanggung beban sebesar ini. Omega juga manusia, suami anda juga manusia, dan sekarang ia sedang mengandung anak kalian." jawab dokter tersebut emosi.
Mereka semua terkejut dengan jawaban sang dokter. Beomgyu dapat merasakan kesedihan dan emosi yang mendalam dari mata sang dokter.
"Maaf." jawab soobin singkat. Ia tau ia salah. Namun bagaimana lagi, ia tidak menyukai yeonjun. Tak pernah sama sekali. Dan anak itu? ia juga tak pernah berencana membuatnya.
"Buat apa anda meminta maaf sama saya? seharusnya anda minta maaf kepada suami anda. Luangkan waktu untuknya, dia omega yang cantik. Dari melihatnya saja saya tau, ia seorang yang berhati lembut. Bagaimana anda bisa menyakitinya?" sang dokter meneteskan air matanya. Ia benar-benar kasihan pada yeonjun. Kenapa omega secantik dirinya harus tersakiti seperti ini.
"Maafkan saya. Saya malah melibatkan perasaan pribadi saya. Kalian bisa menjenguknya. Untuk resep obat bisa temui saya di ruangan saya. Saya mohon, jaga dia dengan baik. Kasihan dia, dan kandungannya." setelah mengatakan itu, dokter pun pergi meninggalkan soobin dengan seribu rasa bersalahnya.
"Aku ga perlu bicara apa-apa lagi. Semuanya udah dokter sebutkan. Jangan jadi brengsek yang kedua kalinya, bin. Yeonjun udah cukup menderita selama hidupnya, jangan kamu bikin menderita lagi." beomgyu mengatakan itu sambil sedikit meneteskan air matanya.
Beomgyu dan taehyun langsung masuk untuk melihat kondisi yeonjun. Sedangkan soobin, ia masih terpaku di depan pintu ruangan tersebut. Ia hanya tak bisa melihat wajah yeonjun, nanti ia akan makin merasa bersalah.
Beomgyu dan taehyun memasuki ruangan yeonjun. Di sana terlihat yeonjun yang terbaring lemas di ranjangnya. Beomgyu pun duduk disamping ranjang milik yeonjun.
"Njun.. jadi selama ini lo harus nanggung sakit sendiri ya? bahkan suami lo sendiri ga pernah peduli sama lo. Kenapa lo ga cerita sama gue njun.." beomgyu berbicara pada yeonjun yang masih tak sadarkan diri sambil mengelus-elus punggung tangan putih cantik nan lentik milik yeonjun.
"Sayang.. gapapa. Yeonjun pasti baik-baik aja, kamu pasti tau, yeonjun ga selemah itu sayang." ucap taehyun lagi-lagi berusaha menenangkan sang kekasih.
"Kenapa ya, tyun.. soobin sejahat ini sama yeonjun. Padahal yeonjun cantik banget. Dia juga baik."
"Itu berarti soobin nya aja sayang, yang goblok. Udah di kasih serbuk berlian malah di sia-sia in. Harusnya si soobin soobin itu belajar dari aku. Dikasih serbuk berlian kaya kamu dijaga baik-baik. Ga disakitin gini." ucap taehyun menyombongkan diri.
Beomgyu pun tertawa dibuatnya. Misi sukses, beomgyu kembali tersenyum. Bahagia itu sederhana, jika beomgyu nya bahagia, maka ia juga akan bahagia. Itulah taehyun.
Waktu terus berjalan, hari mulai larut. Taehyun pun mengajak beomgyu untuk pulang terlebih dahulu dan membiarkan soobin yang menjaga yeonjun. Sejak tadi juga, soobin sama sekali tak kunjung masuk ke ruangan yeonjun. Taehyun mengerti, soobin hanya ingin beomgyu menghabiskan waktunya untuk melihat yeonjun.
Beomgyu pun setuju. Mungkin jika hanya berdua, soobin bisa lebih terbuka pada perasaannya. Saat mereka akan keluar, mereka melihat soobin yang tertidur di kursi depan ruangan yeonjun.
Beomgyu pun membangunkan soobin "Bin, aku sama taehyun mau pulang dulu. Kamu bisa kan jaga yeonjun?" tanya beomgyu.
Merasa terusik, soobin pun terbangun dan segera berdiri "Iya beom. Tenang aja, aku bakalan jaga yeonjun malam ini. Kamu bisa pulang istirahat." jawab soobin.
"Jangan jaga malam ini aja, yeonjun itu mate kamu. Jaga dia seumur hidup kamu, bin." setelah mengucapkan hal tersebut, beomgyu dan taehyun segera pergi meninggalkan soobin dengan segala rasa bersalahnya dan penyesalannya.
Soobin pun segera memasuki ruangan yeonjun. Saat ia masuk, ia terkejut melihat yeonjun yang terbaring lemas dengan wajahnya yang sangat pucat. Soobin mengambil kuris dan meletakkan nya di samping ranjang yeonjun.
Soobin mengamati dan terus mengamati wajah yeonjun——suaminya. Melihat wajah sendu yeonjun, ia mengingat kembali kejadian malam itu. Ia baru menyadari, ternyata yeonjun itu benar-benar omega yang cantik. Wajahnya yang hangat, manis, lembut dan terlihat sangat halus.
Soobin ingin menyentuhnya, merasakannya. Setidaknya dengan kesadaran penuh, tanpa pengaruh alkohol. Atas keinginannya sendiri. Entahlah, apakah dia benar-benar soobin?
.
.
.
!Jangan lupa vote dan komennya‼️
KAMU SEDANG MEMBACA
A mistake || Soobjun [END]✓
Fanfiction"Iya gue sadar kok, gue ga sebanding sama dia. Tapi seenggaknya izinin anak ini lahir didunia."-Yeonjun. "I know it's late... tapi gue mohon, izinin gue memperbaiki semuanya."-Soobin -ABO Universe -bxb -angst/fluff? idk. -alpha(sb) omega(yj)