Yeonjun mengerjapkan matanya. Ia terbangun karena sinar matahari yang menyelinap masuk ke kamarnya.
"Duh, pusing banget." yeonjun mengusap-usap keningnya.
Namun, saat ia melihat jam ia tersontak kaget. Jam sudah menunjukkan pukul 07:10, bagaimana tidak, soobin berangkat kerja biasanya jam 07:30 ia takut jika soobin terlambat untuk pergi bekerja. Ia melihat sekeliling, namun tak ada keberadaan soobin. Yeonjun bernafas lega, setidaknya soobin tak akan terlambat. Tapi, mengapa soobin tak membangunkannya? itu membuat yeonjun sedikit kesal.
Yeonjun pun segera turun kebawah, dan ternyata soobin belum berangkat ke kantornya. Soobin masih terlihat menggunakan celemek yang biasa yeonjun pakai untuk memasak. Namun, ia sudah rapi mengenakan pakain kantornya.
Yeonjun pun mempercepat langkahnya dan menghampiri soobin.
Soobin yang menyadari keberadaan yeonjun langsung menoleh dan tersenyum kepadanya.
"Pagi, sayang. Nyenyak banget ya tidur dipeluk suami?" godanya.
"Apaan, emang gue lagi capek aja kali." yeonjun memutar matanya malas, menjawab dengan sewotnya.
Soobin hanya terkekeh melihat ekspresi wajah yeonjun yang terlihat kesal.
"Jangan marah-marah dong, sayang. Nanti nular ke anak kita lho galaknya." godanya, lagi.
"Lo mau diem apa mau gue tabok?"
Soobin pun terdiam, ngeri juga katanya.
"Maafin aku ya sayang, ini makan aja ya. Masakan spesial suami kamu yang ganteng ini."
'Bentar, aku? kamu? LAH SEJAK KAPAN JIR?!'
"Lo bilang apa tadi?"
"Makan, sayang."
"Enggak. Aku? Kamu? seriusan? lo siapa anjir? ga mungkin soobin ngomong begini."
"Ya siapa lagi coba? Liat deh, aku tuh mau berubah sayang, masa nanti pas anak kita udah lahir masih pake lo-gue?"
"Iya juga si, TAPI TIBA-TIBA BANGET??! aba-aba kek."
"Yaudah, sayang.. sekarang kita pake aku-kamu ya, jadi jangan kaget lagi kalo aku, tiba-tiba pake 'aku'. Ngerti kan?"
"Y-yaudah, iya.. a-aku makan dulu, k-kamu ga makan?" ucap yeonjun terbata-bata, malu mengucapkan kata aku dan kamu. Rasanya benar-benar bukan yeonjun.
Soobin tertawa lepas "Lucu banget sayang aku.. biasain ya sayang. Kamu pasti bisa, demi anak kita."
"Bacot ah! kamu mau makan ngga? a-aku suapin, mau?"
"BUSET, YA MAU! SIAPA YANG GA MAU COBA?"
"Santai elah, sini."
Mereka berdua pun makan bersama, dengan soobin yang disuapi oleh yeonjun—sang suami.
.
.
.
Hari demi hari, bulan demi bulan. Tak terasa, hari kelahiram yeonjun sudah sangat dekat. Besok, iya besok. Yeonjun sendiri tak menyangka, perut nya sudah sangat besar.
Ia menghabiskan hari-hari terakhir kehamilannya disertai dengan cinta dan kasih sayang yang besar dari sang suami.
Soobin terus memberinya kebahagiaan, yeonjun masih tak menyangka, ternyata ia bisa merasakan kebahagian bersama suami yang selama ini ia damba kan.
Dan sekarang, akan hadir buah hati yang akan semakin membuat hari-hari yeonjun bahagia. Walaupun yeonjun tau mengurus anak itu sulit, tapi ia tak masalah. Sekarang ada soobin, suaminya. Yang akan selalu menemani yeonjun, dan calon ayah dari anaknya nanti.
KAMU SEDANG MEMBACA
A mistake || Soobjun [END]✓
Fanfiction"Iya gue sadar kok, gue ga sebanding sama dia. Tapi seenggaknya izinin anak ini lahir didunia."-Yeonjun. "I know it's late... tapi gue mohon, izinin gue memperbaiki semuanya."-Soobin -ABO Universe -bxb -angst/fluff? idk. -alpha(sb) omega(yj)