Keputusan.

682 58 1
                                    

Sepulang dari rumah soobin, hyuka langsung kembali ke rumah sakit untuk memeriksa keadaan yeonjun.

"Jadi gimana keadaan sahabat saya dok? dia gapapa kan dok?" tanya hyuka kepada dokter yang baru saja keluar dari ruangan yeonjun.

"Tidak apa apa. Untung saja lukanya tidak terlalu dalam jadi tidak menyentuh organ vital. Jaga dia baik baik ya, jangan sampai dia berbuat seperti itu lagi. Kasian, dia juga sedang mengandung. Jika dia stress, itu akan berpengaruh terhadap janin nya." jawab dokter kepada hyuka.

"Ah.. iya dok, janin nya gapapa kan dok?"

"Untuk janin nya saya tidak terlalu tau persisnya, tapi mungkin janin nya sedikit lemah. Kamu bisa ajak dia periksa di dokter kandungan." setelah mengucapkan kalimat tersebut, dokter pun pamit pergi.

Setelahnya hyuka masuk ke dalam ruangan yeonjun. Saat masuk ia melihat yeonjun yang terbaring lemas, dengan perban di lehernya. Ia pun mengambil kursi untuk diletakkan di samping ranjang yeonjun.

"Cepet sadar njun, gue bakalan selalu ada disini ngejagain lo. Jangan buat yang aneh aneh lagi ya njun. Kasian bayi lo.." hyuka berbicara kepada yeonjun yang masih tak sadarkan diri.



Keesokan harinya, yeonjun sudah sadar dan di bolehkan pulang. Hyuka pun mengantar yeonjun ke rumah nya.

"Lo beneran udah gapapa kan njun? ga sakit kan?" tanya hyuka khawatir.

"Gapapa.. luka kecil doang inimah." jawab yeonjun pongah.

"Kecil mata lo, kalo aja gue ga dateng waktu itu. Duh ga bisa bayangin gue." mendengar itu yeonjun hanya tertawa dan langsung masuk ke rumah nya.

"NJUN!!" teriak hyuka dari kejauhan yang membuat yeonjun berhenti di depan pintu nya.

"JANGAN LAGI YA!! INGET LO LAGI BAWA SATU NYAWA DALAM DIRI LO!!" teriak hyuka sambil melambaikan tangannya.

Yeonjun tersenyum "SIAP ABANGKUHH!! HEHE, DAHH BALIK SONO!" balas yeonjun.

Hyuka tersenyum lalu segera pergi meninggalkan yeonjun.

Disisi lain..

"KAMU BOHONG KAN SOOBIN?! GA MUNGKIN KAN KAMU NGEHAMILIN YEONJUN?! YEONJUN TEMEN AKU BIN!" teriak beomgyu sambil mengguncang guncang tubuh soobin.

Tubuhnya bergetar, ingin rasanya berteriak dan menangis sejadi jadinya.

"Maaf.." ucap soobin lirih.

"Maafin anak tante... kamu pantes dapetin alpha yang lebih baik dan tidak brengsek seperti soobin." ucap ibu soobin berusaha menenangkan beomgyu.

"Aku ga nyangka anak kamu bisa sekejam itu sama anak ku choi.. dan kamu soobin, jangan pernah lagi kamu hubungin anak saya. Saya akan menjodohkan beomgyu dengan alpha yang lebih baik daripada kamu!" ucap ibu beomgyu kepada ibu dan ayah soobin.

"Padahal aku baru saja berduka atas kepergian suami ku. dan kalian? dasar." ibu beomgyu menarik beomgyu meninggal keluarga choi itu.

"Aku mau beomgyu ma.." ucap soobin

"Jangan jadi bajingan soobin! sekarang kita harus pergi ke rumah omega yang kamu hamili sekarang! Kita akan meminta maaf, dan akan segera melaksanakan pernikahan mu dan dia." ucap ayah soobin emosi.

"T-tapi pa! aku ga cinta dia!" bantah soobin.

"Lalu? kamu akan menelantarkan dia dengan anaknya—anak kalian? Papa tidak akan biarkan itu. Bagaimana pun juga dia adalah cucu keluarga choi! Jangan banyak alasan!"

Setelah mengatakan itu, keluarga soobin itupun langsung pergi menuju kediaman yeonjun. Sebelumnya soobin pernah kesana menemani beomgyu.

Mereka pun akhirnya sampai di rumah yeonjun. Tak menunggu lama, ibu soobin pun langsung memencet bel rumah tersebut.

DING DONG!

"Iya siapa? bentar!"





jangan lupa votenya yaa kalo kalian suka, supaya aku tambah semangat nulisnyaa! kalo ada saran alur atau pendapat boleh kasih tau, biar aku bisa memperbaiki cerita nyaa! Happy reading all!!💗

A mistake || Soobjun [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang