06.

181 106 89
                                    

"Eleuh-eleuh! rupanya neng y/n sama neng Adena ternyata. Amang kirain teh kuntilanak tadi," ucap Mang Asep yang menyenteri mereka berdua dengan senter miliknya.

"Mang Asep sembarangan aja ih! Masa orang cantik gini dibilang kuntilanak sih?!" tukas Adena tak terima.

"Maap atuh, neng. Lagian eneng berdua teh disini pada mau ngapain pagi-pagi begini?"

"Ya mau masuk sekolah dong mang. Masa mau nemenin mamang," jawab Adena asal.

"Atuh si eneng mah. Kan masuknya jam tujuh nanti, sekarang mah kan baru jam lima. Masih dua jam lagi neng masuknya teh."

"Gapapa mang, sekali-kali pengen masuk pagi."

"Tapi ini mah bukan pagi lagi neng, tapi kepagian."

Y/n dan Adena yang mendengarnya pun hanya cengar-cengir sembari saling sikut-menyikut.

"Yaudah, sakedap weh nyak. Amang bukain dulu gerbangnya."

"Iya mang," kali ini Y/n yang bersuara.

Tak berselang lama setelah Mang Asep membukakan pintu gerbang, y/n dan Adena langsung berusaha turun dari atas pohon. Beruntung, batang pohon mangga tersebut sedikit miring ke samping, sehingga y/n dan Adena tidak begitu kesulitan untuk turun. Mang Asep terus mengawasi pergerakan mereka dari bawah, sesekali ia juga terlihat mengingatkan agar berhati-hati supaya tidak terjatuh.

Setelah berhasil turun, keduanya saling bergandengan dan langsung berlarian masuk ke dalam sekolah sembari tertawa-tawa dan mengangkat-angkat tas mereka berisi mangga yang mereka petik tadi.

Mang Asep yang melihatnya pun sontak memperingati, "Eh, jangan lari-lari an neng nanti jatuh!" ia lalu hanya menggeleng-gelengkan kepalanya heran.

"Sepi banget," ucap y/n begitu sudah memasuki lorong kelas.

"Oh, lu mau rame? Bakar aja nih gedung sekolah, ntar juga rame," sahut Adena sembari menyikut lengan y/n.

Y/n menoleh ke arah Adena, ia lalu menggelengkan kepalanya dan berjalan mendahuluinya, "Ntar, ah. Nunggu akhir tahun aja, mau sekalian bakar-bakar."

"LU YANG GUE BAKAR, JING"

♡♡♡

"Eh, Aa Jake. Kok tumben sendirian aja. yang lainnya pada kamana?"

Jake berhenti, ia lalu menoleh ke arah Mang Asep yang tengah berjaga di samping gerbang, "Iya mang, yang lainnya nanti nyusul."

"Eh iya, amang hampir lupa. Itu tadi kok tumben neng y/n berangkat pagi-pagi kesini sama neng Adena."

"Y/n? Adena?" gumam Jake heran.

"Iya A, mana mereka berdua sampe manjat pohon mangga itu tadi buat masuk karena gerbangnya masih amang kunci."

"Tolong ceritain semuanya ke saya, mang," pinta Jake dengan penuh penegasan.

♡♡♡

Keadaan kelas X IPA 3 sekarang terlihat ramai karena jamkos.

Berbeda dengan para murid lainnya yang asik dengan kegiatannya masing-masing, y/n hanya merebahkan dirinya di kursi miliknya dan Adena yang ia jejerkan sembari mendengarkan lagu lewat earphone warna biru kesayangannya.

Adena? Anak itu pergi entah kemana sejak awal jamkos.

Saat tengah santai mendengarkan lagu, tiba-tiba lagu berganti menjadi nada dering telepon. Y/n sontak melihat ke layar handphone nya.

My Brother's ENHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang