07.

172 108 70
                                    

"Y/n, gue punya info penting nih!" ucap Adena sembari berlarian menghampiri y/n di kantin sekolah yang tengah asyik menyantap mie ayam, makanan favoritnya.

Y/n yang melihat kehadiran Adena pun sontak langsung menghentikan kegiatan makannya, "Ada info penting apa emangnya, Den?"

"Lu tau coffeshop yang baru buka itu kan? Mereka lagi cari karyawan part time khusus buat weekend. Lu mau ikut gak? Kebetulan HRD-nya kakak sepupu gue, jadinya nanti kita bisa langsung kerja gak perlu buat CV sama interview lagi."

"Gue sih rencananya mau ikut. Lumayan soalnya bisa buat nambah duit jajan sama beli skincare," lanjut Adena cengar-cengir sendiri.

Setelah mendengarkan penuturan Adena panjang lebar barusan, y/n yang sedang meneguk lemon tea nya pun tampak langsung tertarik, "Gua pengen ikut juga dong! Eh, tapi kerjanya jam berapa?"

"Malem sih kerjanya, dari jam tujuh sampe jam dua belas."

Raut wajah y/n yang tadinya awalnya tampak senang berubah menjadi masam. Ia juga terlihat seperti sedang memikirkan sesuatu.

Adena yang melihat y/n sontak menyikut lengannya, "Heh, kenapa lu? Kok malah bengong."

"Oh, gue tau. Pasti lu lagi mikirin soal abang-abang lu kan?" lanjutnya menebak-nebak.

Y/n mengangguk pelan.

"Ah, gampang kalo soal itu mah! Bisa diatur," ucap Adena sembari mendorong pelan lengan y/n dengan satu tangannya, sementara tangan satunya lagi memegang gelas. Ternyata sedari tadi ia telah meminum lemon tea milik y/n.

Y/n menoleh, menatap langsung ke Adena dengan ekspresi bingung, "Hah maksudnya? Bisa diatur gimana?"

"Nih, gue kasih tau caranya," Adena menarik tubuh y/n ke dekatnya, ia lalu membungkuk dan terlihat membisikkan sesuatu ke telinganya.

Y/n tampaknya masih sedikit kurang yakin dengan omongan Adena barusan, "Emang kalo gitu beneran bisa?"

"Gue jamin pasti bisa!" jawab Adena penuh percaya diri sembari melanjutkan aksi meminum lemon tea milik y/n yang tinggal tersisa setengah.

♡♡♡

Malam ini y/n dan para abang sepupunya terlihat tengah menikmati hidangan makan malam bersama. Jarang-jarang mereka berkumpul untuk makan malam seperti ini, biasanya saat makan malam atau sarapan mereka jarang bisa bersama atau tidak lengkap karena kesibukannya masing-masing.

Namun, makan malam kali ini juga tidak lengkap. Hanya ada y/n, Heeseung, Jay, Sunghoon dan Jake. Sementara  Jungwon, Sunoo dan Ni-ki sedang ikut acara bakar-bakaran yang diselenggarakan panitia ekskul sekolah.

"Bang, nanti hari Sabtu-Minggu y/n izin mau nginep di rumahnya Adena. Boleh ya?" ucap y/n membuka percakapan.

"Emangnya kenapa kamu mau nginep di rumahnya?" tanya Heeseung yang tengah menyantap makanannya.

"Mau nemenin Adena. Tetehnya mau pergi ke luar kota, ada urusan mendesak. Kasian dia sendirian di rumah."

"Oh, kenapa gak suruh Adena aja yang nginep disini dek?" tanya Jake sembari membuka kaleng soda lalu meminumnya.

Y/n yang mendengar perkataan Jake barusan refleks langsung berdiri dari kursinya, "JANGAN BANG!"

Jake yang baru saja selesai meneguk sodanya pun terkejut, begitu pula dengan Heeseung, Jay dan Sunghoon yang menatap y/n heran.

"Jangan? Jangan kenapa, dek?" tanya Jay masih dengan ekspresi bingung.

"Duh, gue barusan kenapa sih?! Nanti kalo abang pada curiga gimana coba!" gumamnya kesal dalam hati, merutuki perbuatannya barusan.

Y/n yang menyadari kebodohannya barusan langsung kembali duduk,"E-eh, maksudnya jangan soalnya tuh Adena bilang sendiri ga mau kalo nginep disini," ucapnya sembari pura-pura menyelipkan helai rambutnya yang terurai sedikit ke daun telinganya.

"Emangnya kenapa gak mau? Kalo disini kan malah banyak orang, disana kalian cuma berdua," ujar Sunghoon.

"Justru dia tuh malah ga nyaman kalo banyak orang. Boleh ya bang y/n nginep dirumahnya besok? Pleasee," y/n memohon, menatap satu persatu para abang sepupunya yang berada dihadapannya dengan puppy eyes nya.

Jay, Sunghoon, dan Jake tampak saling melirik dan berbisik satu sama lain. Mereka lalu kompak melihat Heeseung yang masih belum berespon apa-apa. Laki-laki itu hanya diam dan fokus memandang ke arah depan, lebih tepatnya ke arah y/n.

Tak lama kemudian Heeseung pun akhirnya membuka suara, "Iya, boleh dek."

"Tapi ada syaratnya," lanjutnya menatap y/n. Membuat y/n yang tadinya sumringah sendiri menjadi langsung berhenti. "Syarat apa bang?"

"Handphone kamu harus selalu aktif, jangan di silent apalagi di mode DnD. Kalau ada apa-apa jangan lupa kabari abang dan abang yang lain. "

♡♡♡

"Gimana? Kalian berdua udah siap buat kerja di hari pertama?" tanya Kak Johnny, kakak sepupu Adena sekaligus HRD coffeshop tempat mereka berdua bekerja.

Adena mengangguk dengan semangat, begitu juga dengan Y/n.

"Jelas siap dong kak!" jawab Adena dengan antusias.

"Siap banget malahan kita berdua, kak!" timpal y/n yang tak kalah antusias.

"Good, very good! Gue suka sama semangat kalian berdua," ucap Kak Johnny sembari mengacungkan kedua jempol tangannya.

"Gue harap kalian berdua bisa bekerja dengan baik dan nyaman disini. Kalau sekiranya ada masalah hubungin gue. Gue pergi dulu, semangat and goodluck!" lanjut Kak Johnny sebelum akhirnya melangkah pergi.

Beberapa waktu kemudian, terlihat satu per satu pelanggan mulai berdatangan. Y/n dan Adena pun mulai terlihat sibuk dengan pekerjaannya masing-masing.

Menjadi seorang waitress menurutnya itu gampang-gampang susah. Memberitahu dan menawarkan menu best seller, menawarkan menu yang sedang diskon, dan yang paling utama mencatat pesanan pelanggan, harus benar jangan sampai lupa, keliru ataupun salah.

Belum lagi jika menemui pelanggan yang banyak request-an. Kalau hanya satu atau dua request-an tidak masalah, tapi ada saja pelanggan yang cuma pesan satu tapi request nya banyak. Haduh!

Mereka berdua tampak sedikit kewalahan melayani pelanggan yang semakin banyak berdatangan. Namun, itu tak menyurutkan semangat mereka dalam bekerja.

Y/n dan Adena terlihat nenikmati pertunjukan live music band coffieshop di sela-sela pekerjaan mereka. Mereka juga tampak terlihat ikut bernyanyi.

Setelah lagu selesai dibawakan, para pelanggan bertepuk tangan. Begitu juga dengan y/n dan Adena yang ikut bertepuk tangan dengan riang.

Penyanyi tersebut menjauhkan mic nya, ia terlihat berbincang dengan para personil band lainnya. Tak lama kemudian ia kembali mendekatkan mic nya dan mulai berbicara sesuatu,"Kakak berdua yang lagi berdiri di samping tiang saya lihat semangat banget nih nyanyi nya. Mau ikut nyanyi bareng saya?"

Y/n menoleh ke kanan dan kiri, begitupula dengan Adena. Namun, y/n tidak melihat ada pelanggan yang berdiri di dekatnya dan Adena. Gadis itu lalu menunjuk ke dirinya sendiri dan Adena, seakan memastikan.

"Iya! Kakak waitress yang pake baju kodok warna pink sama kakak waitress sebelahnya yang pake baju warna coklat. Ayo sini naik ke atas panggung!"

♡♡♡

My Brother's ENHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang