11.

78 38 29
                                    

"Sendirian aja, cantik?"

Y/n terperanjat kaget, ia menoleh ke arah sumber suara. Ternyata seseorang yang baru saja menggodanya adalah Heeseung, orang yang sedari tadi sudah ia tunggu untuk menjemputnya pulang sekolah.

Selama beberapa hari ke depan y/n akan dijemput oleh Heeseung karena Jay, Sunghoon ataupun Jake tidak bisa menemaninya pulang bersama seperti biasanya karena sedang disibukkan dengan kegiatan OSIS yang cukup padat.

Sementara Jungwon, Sunoo dan Ni-Ki juga tidak bisa menemaninya pulang bersama karena mengikuti latihan tambahan untuk pertandingan Taekwondo antar sekolah, sama seperti Adena.

Sebenarnya ia bisa saja pulang sendiri menggunakan bus, tetapi para abangnya sudah pasti tidak mengizinkannya dengan berbagai macam alasan.

Gadis itu pun sontak memukul-mukul lengan laki-laki yang berada di hadapannya tersebut, "Apaan sih, bang?! Bikin aku kaget aja!"

Sementara Heeseung hanya terlihat tertawa di atas motornya sembari seakan-akan berusaha melindungi dirinya dari pukulan bertubi-tubi yang dilontarkan oleh y/n, "Maaf-maaf. Abang jangan dipukul dong, sakit."

Y/n menghentikan pukulannya, mendengus sebal, "Abang kok lama banget jemput y/n nya?"

"Tadi abang masih ada urusan sedikit di kampus. Maaf ya, cantik."

Y/n terlihat cemberut. Ia lalu membuang muka ke sembarang arah, enggan untuk melihat ke arah Heeseung.

"Jangan ngambek dong. Nanti abang beliin ice cream favorit kamu deh."

"Sama mie ayam juga!" tambah Y/n yang kini menatap Heeseung dengan mata berbinar.

Heeseung yang melihatnya pun merasa gemas lalu mengacak-acak rambut y/n, "Iya nanti abang beliin semua, tapi kamu sekarang ikut abang dulu sebentar ya?"

Y/n mengerutkan dahinya bingung, "Emang mau kemana bang?"

"Ke kafe, abang ada perlu sebentar sama temen abang disana. Cuma sebentar aja, abang janji."

Y/n menghela nafasnya pasrah, "Yaudah deh, iya."

Heeseung terlihat tertawa kecil, kemudian kembali mengacak-acak rambut y/n dengan gemas sebelum memakaikannya helm.

♡♡♡

Y/n berdiri tepat di sudut depan kafe, menunggu Heeseung yang tengah memarkirkan motornya di depan halaman kafe. Setelah selesai, Heeseung pun berjalan ke arah Y/n lalu menggandeng tangannya masuk ke dalam.

Suasana kafe saat ini terlihat cukup ramai. Pelanggan kafe yang di dominasi oleh laki-laki hampir seluruhnya menyalakan rokok, menyebabkan banyak asap rokok yang terlihat mengepul bercampur dengan udara di dalam ruangan kafe tersebut. Hal tersebut membuat y/n terbatuk kecil saat melewati kepungan asap-asap rokok tersebut.

Heeseung yang mendengar suara batuk y/n sontak langsung menoleh ke arahnya dengan raut wajah khawatir, "Y/n? Kamu gak apa-apa, dek?"

Y/n yang melihat ada kekhawatiran di wajah Heeseung merasa tidak enak hati tersenyum dengan canggung, "Aku gapapa kok bang, tadi cuma keselek ludah aku sendiri aja."

Gadis itu berbohong. Sejujurnya ia merasa tak nyaman berada di tempat seperti ini, ia paling tidak bisa menghirup asap rokok walau hanya sedikit.

Heeseung yang mengetahui jika y/n baru saja berbohong kepadanya kembali menggandengnya dan membawanya ke samping luar kafe. Setidaknya keadaan disini tidak seperti keadaan di dalam tadi yang penuh dengan asap rokok.

"Kita pulang aja, ya?" ucap Heeseung yang masih menatapnya khawatir sembari memegang kedua bahu y/n. "Maaf, abang gak tahu kalau kafenya ramai gini, padahal biasanya jam segini sepi," lanjutnya.

My Brother's ENHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang