Chapter 16

191 21 0
                                    

Sesampainya di apartemen, Natha lantas membersihkan diri dan mulai melakukan aksinya untuk mengagalkan rencana Hanasta yang ingin merusak nama baik Kala.

Begitu selesai mengganti pakaiannya di 𝘸𝘢𝘭𝘬-𝘪𝘯 𝘤𝘭𝘰𝘴𝘦𝘵, pemuda itu melangkah ke arah salah satu sisi lemari pakaian yang lainnya dan menggeser pakaian ke samping hingga terlihat sebuah celah kecil dari dinding di dalam lemari tersebut yang rupanya merupakan pintu menuju ruang rahasianya.

Baik paman maupun kakaknya, tidak ada dari mereka yang tahu jika Natha membuat ruang rahasia di apartemennya. Pemuda itu juga memberikan keamanan yang tinggi pada pintu tersebut, sehingga hanya dirinya seorang yang dapat membukanya.

Begitu pintu terbuka, terdapat sebuah tangga menuju keatas yang selebar dua kali ukuran orang dewasa. Natha sendiri yang mendesain, sehingga tangga tersebut langsung terhubung dengan ruang perpustakaan sekaligus berbagai jenis komputer dan leptop cangih yang ia gunakan untuk pekerjaannya sebagai 𝘩𝘢𝘤𝘬𝘦𝘳.

Setelah sampai di ruangan tersebut, Natha lantas mendudukkan diri di depan leptop kesayangannya dan mulai melancarkan aksinya. "Hm.. Lebih mudah dari yang gue kira, benar-benar tikus kecil yang gigih." monolog pemuda itu, saat identitas orang yang dicarinya tengah mencoba menghalanginya sembari memberikan serangan balik kepadanya.

"𝙆𝙞𝙡𝙡𝙞𝙖𝙣 𝘽𝙖𝙨𝙠𝙖𝙧𝙖? Bukannya di novel tertulis kalau pria ini teman dekat kakak sulung Kala ya?" seru Natha bertanya-tanya saat berhasil menemukan identitas orang yang dihubungi oleh Hanasta di sekolah tadi, "Ohh? Hal mengejutkan apa ini yang gue temuin? Musuh dalam selimut rupanya." lanjutnya setelah melihat lebih rinci tentang pria itu.

Rupanya Killian merupakan keturunan terakhir dari keluarga Jhonson, yang puluhan tahun lalu di bantai oleh Damian Dirgantara, kakek biologis dari Natha. Ibunya yang merupakan anak bungsu keluarga jhonson, rupanya berhasil selamat dari peristiwa tersebut dan melanjutkan hidupnya hingga menikah dan melahirkan Killian dengan merubah identitasnya.

Awalnya ibu Killian, 𝘼𝙣𝙖𝙡𝙖 𝙅𝙝𝙤𝙣𝙨𝙤𝙣, tidak berniat menceritakan peristiwa itu kepada anaknya, namun saat ia tahu sang anak cukup dekat dengan salah satu keturunan dari orang yang memusnahkan keluarganya, dendam yang wanita itu simpan mulai kembali berkobar-kobar.

Setelah Killian mengetahui semua yang terjadi kepada keluarganya, ia memulai rencana balas dendamnya kepada keluarga Dirgantara dengan mendekati Kalingga dan menjadi teman dekatnya.

Namun rencananya berakhir hancur total, saat tunangan Killian mulai jatuh hati bahkan terobsesi kepada Kalingga, yang berakhir dengan kehilangan nyawanya saat wanita tersebut berbuat hal yang tak termaafkan oleh Kalingga.

Killian yang sangat mencintai tunangannya tersebut, membuat dendam dan kemarahannya semakin membesar dan dengan langsung membalas Kalingga secara terang-tetangan secara gegabah. Tentu pemuda itu berakhir dengan kekalahan telak, namun Kalingga melepaskannya setelah ia membunuh ibunya dan memotong kedua kaki Killian sebagai ganti rugi.

"Heehh.. Emang pria tolol! Pantas aja lo berakhir cacat, nggak belajar dari kesalahan rupanya." ejek Natha dengan senyum seringai di bibirnya sebelum dengan dingin mengirimkan sesuatu kepada pria tersebut. Ia lantas mematikan laptopnya, dan beranjak turun kembali ke kamarnya.

"Ahh.. Merupakan sebuah kejutan, karena ternyata protagonis yang yang diceritakan dalam novel sebagai gadis murni dan polos itu tidak lebih dari layaknya rubah berkulit kelinci." ujarnya saat menuruni tangga sembari bersiul pelan.

Sesampainya di kamarnya kembali, Natha lantas keluar dan berencana untuk memasak makan malam nanti, karena rupanya ia menghabiskan cukup banyak waktu saat berurusan dengan Killian tadi.

TRANSMIGRASI: KalpasastraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang