(16)

181 10 0
                                    

"Gapapa, kamu kuat ra" ucap teddy

"Mas rajif mana?" Tanya dira

"Ra-rajif" gugup rizky

"Mas rajif mana mas?!" Teriak dira

"Rajif ada di rumah sakit" celetuk sang mayor

"Tedd..." ucap rizky melihat ke arah sang mayor

"MAS RAJIF KENAPA?,JAWAB MAS JAWAB" teriak dira

"Rajif dia di tembak azka ra, dia gitu gara gara nyari kamu demi kamu raa" ucap sang mayor

"Tedd gausah gitu" ucap rizky

Dira terduduk lemas, ia memikirkan bagaimana keadaan rajif yang harus terluka demi dirinya

"Ini gara gara aku!, semua gara gara aku!, gara gara aku mas rajif jadi gini semua gara gara akuu dira bodohh" batin dira

"Ra jangan melamun" ucap rizky

"Bawa aku ke mas rajif" ucap dira

"Ra?, kamu?" Ucap teddy

"BAWA AKU KE MAS RAJIF" teriak dira

"Oke oke, kita ke rajif ya" ucap rizky

Mereka pun pergi ke rumah sakit tempat rajif di rawat

_______________

Mereka sampai ke rumah sakit, mereka masuk ke ruangan rajif dira duduk di sebelah rajif dan memegang erat tangan rajif

"Mas, mas maafin aku mas" ucap dira

"Ini terulang lagi?,kenapa persis seperti waktu itu, saat dira koma dan sekarang rajif" batin rizky

"Lo kenapa ky?" Tanya sang mayor

"Gapapa kok ted" balas rizky

"Mas, sakit ya mas?, mas jangan tinggalin aku mas"

"Ra mending kamu istirahat deh udah malem" ucap rizky

"Iya mas" ucap dira

Dira pun tidur di sofa sebelah kasur rajif sedangkan sang mayor dan rizky pun di sofa sebelah kasur rajif

________________

Pagi hari

Dira sudah duduk dan membersikan tangan dan muka rajif, sedangkan sang mayor dan rizky sedang cari sarapan

"Mas,mas bangun ya, mas harus sehat, biar bisa jaga bapak" ucap dira

Saat sedang membersikan tangan rajif tiba tiba muncul sebuah ide di pikiran dira

"Dulu aku pengen jadi polwan, apa aku lanjutin pendidikan lagi aja ya?" Pikir dira

"Yaudah deh aku nanti bilang ke bapak dan mas rizky"

"Mas kira kira mas bangga gak ya kalo aku jadi seorang polwan?" Pikir dira

"Huh, ra percuma gada respon,eh udah beres mas" ucap dira

Rizky pun masuk ke ruangan melihat dira yang duduk di sofa, ia pun duduk di sebelah rizky

"Eh mas, udah sarapanya?" Tanya dira

"Udah, kamu lagi apa?" Balas rizky

"Gak kok, eh mas aku mau ngomong" ucap dira

"Apa?" Tanya rizky

"Mas boleh gak aku lanjutin pendidikan aku biar aku bisa jadi polwan" ucap dira

"Ya bagus dong, emang kapan kamu mau lanjutin pendidikannya?" Tanya rizky

"Em lusa" ucap dira

"HAH?!, LUSA?!" Kaget rizky

"Iya mas gapapa kan?" Tanya dira

"Ya gapapa,emang kamu dah bilang ke bapak?, atau om dan tante?" Tanya rizky

"Belum sih, makanya hari ini aku bakal ke hambalang, trus aku bilang ke bapak" ucap dira

"Yaudah, siap siap gih" ucap rizky

"Udah siap kok, sekarang aja" ucap dira

"Yaudah biar rajif sama teddy aja" ucap rizky

Mereka pun keluat dari rumah sakit dan pergi ke rumah bapak

___________

Mereka pun sampai ke rumah bapak, mereka masuk dan bertemu dengan bapak

"Ada apa ky?, ra?" Tanya bapak

"Anu pak saya mau izin" ucap dira

"Izin apa?" Tanya bapak

"Saya mau izin ngelanjutin pendidikan pak" balas dira

"Wah bagus dong, emangnya kamu mau masuk kemana?" Tanya bapak

"Sama mau masuk akademi polisi pak" ucap dira

"Bagus dong, gapapa saya dukung kamu hingga menjadi seorang polwan"

"Terima kasih bapak" ucap dira

"Sama sama dira, kejarlah karir mu hingga setinggi angkasa" ucap bapak

"Hahaha baik bapak" ucap dira

"Kalau begitu sebaiknya kamu urus surat surat nya ya"

"Baik pak, saya permisi dulu" ucap dira

Dira keluar ruangan dan di ruangan bapak hanya tersisa bapak dan rizky

"Ky, saya sudah tahu semuanya" ucap bapak

Perkataan bapak, membuat rizky menoleh ke arah bapak

"Maaf apa pak?" Ucap rizky memastikan

"Saya sudah tahu semuanya" ucap bapak sekali lagi

"Bapak?, tahu apa?"

"Saya tahu, semua konflik antara kalian, dira, teddy,rajif, dan kamu"

"J-jadi bapak sudah tahu?, kalau saya boleh tahu siapa yang memberi tahu bapak"

"Saya tak akan sebutkan  siapa yang memberi tahu, saya juga tahu kenapa rajif koma"

" jujur saya kecewa kepada marvel karena telah menghianati istri dan anaknya, tapi saya lebih kecewa kepada kalian ya tahu hal tersebut tapi tak menceritakannya kepada saya"

"Pak, saya meminta maaf pak,saya tak bermaksud tak memberi tahu bapak, kami saja baru tahu waktu itu pak"

"Saya sudah punya keputusan bahwa dira akan menjadi asisten pribadi ibu titiek"

"Pak?, kenapa harus itu pak?"

"Keputusan saya sudah bulat, saya tak ingin kejadian ini terulang lagi hanya karena ada dira di keluarga k4"

"Baik pak saya hargai keputusan bapak"

______________
Tbc

HANYA UNTUK KAMUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang