(33)

186 12 0
                                    

Sementara itu lino duduk di bawah sendirian, menunggu temannya untuk menjemputnya, ia hanya sibuk melihat ponselnya dan sesekali ia melihat ke arah tangga berharap dira akan turun

"Jir, gua sendiri, mereka asik kek nya di atas" gumam lino

Tak lama sang mayor turun ke bawah karena ingin pergi ke halaman belakang melihat lihat hewan peliharaan dira,

"Lho no?, masih di sini lu?" Tanya sang mayor

Lino melihat ke arah tangga dan menjawab " iya bang, masih, nunggu temen gua" jawab lino

"Kenapa gak di anter supir aja?," ujar sang mayor

"Malu bang" jawab lino

"Yaudah, di anter gua aja, mau kagak?" Tawar sang mayor

"Wah boleh tuh bang, ayo lah" ucap lino

" yaudah ayok" ajak sang mayor

Mereka berdua pun keluar dari rumah, sang mayor memanaskan mobil terlebih dahulu sedangkan lino duduk di teras memandangi ponselnya

"Gua telfon dira dulu dah, sapa tau dia mau turun" batin lino

TUUUT TUUUUT TUUUT

"halo no?, kenapa?" Tanya dira

"Ra, gua pamit balik dulu ya" jawab lino

"Oke no, hati hati ya" ucap dira

"I-iya ra" ucap lino

Lino pun mematikan telfon itu dengan merasa kecewa karena dira tak peka, padahal lino ingin melihat wajah dira sebelum ia pulang

"Ayo no" panggil sang mayor

"I-iya bang, tunggu" teriak lino

Lino pun masuk ke dalam mobil, sang mayor pun mulai menacap gas menuju ke rumah lino

Sementara itu, dira dan rajif masih sibuk mengecek figure milik dira,

"Dek, udah beres nih, semua gak lecet" ujar rajif

"Yaudah mas, taro di sana aja," jawab dira

"Mending kita kebawah aja dek, kamu juga butuh udara segar" ajak rajif

"Wah boleh tuh mas" ucap dira

Dira pun menaruh figure nya di meja dan pergi ke luar bersama rajif, rajif berada di belakang dira saat ia berada di tangga, dan melihat ke arah ruang tamu yang kosong

"Lino,mana dek?" Tanya rajif

"Udah pulang tadi nelfon,pas mas lagi di kamar mandi" jawab dira

"Mas, mending kita ke halaman belakang siapa tau ada mas teddy" usul dira

"Boleh tuh dek," ucap rajif

Mereka pun berjalan ke arah halaman belakang dan berjalan ke arah joglo, rajif melihat ada gitar di sana meminta izin untuk memainkanya

"Dek, nyanyi dong, mas pengen denger" celetuk rajif

"Ngapain, suara aku jelek" tolak dira

"Kan belum denger" ujar rajif mulai memainkan gitar

"Yaudah deh iya iyaa" ucap dira

Dira pun mulai menyanyi kan lagu "niscaya by bilal indrajaya"

Semua takan musna
Terlanjur abadi
Semua t'lah lalu
Takan mengontai pilu

Semua tak terkula
Terukir nyata
Takan pernah tergumam
'Tuk menepis bayangan mu

Tak berdaya bila harus
Meninggalkan mu salalu
Selalu,selagi merindu

Tak senada nirmalamu
Seraya binar murungmu
Selalu,selagi merindu
Selaluu~

Selesai dira bernyanyi terdengar suara tepukan tangan yang rupanya sang mayor berada di ujung pintu sebari bertepuk tangan,

"Eh mas" panggil dira

"Bagus suara nya,pas sama gitarnya" ucap sang mayor

"Eh iya bang, gua mau ngomong, penting" ujar rajif

"Ra,tolong bikinin mas sama rajif kopi ya" pinta sang mayor

"Oke tunggu yaa" ucap dira yang berlari masuk ke dalam

"Mau ngomong apa?" Tanya sang mayor

"Menurut lu,gua harus nyatain perasaan ke dira atau langsung lamar dira" ucap rajif

"Jif, menurut gua, lu bawa dira ke rumah ortu lu, kenalin dia ke ortu lu, biar ortu lu yang menilai" jelas sang mayor

"Gitu ya bang" ucap rajif

"Gimana kalo besok aja?, besok ku cuti kan?," usul sang mayor

"Tapi kalau gak di bolehin sama pak avel gimana?" Tanya rajif

"Masalah itu gampang, biar gua ngomong ke pak avel, nanti gua kabarin lu" jawab sang mayor

"Intinya lu harus punya niat yang bagus jif," lanjut sang mayor

Tak lama dira pun datang membawa 2 cangkir kopi dan satu piring kue, ia pun menghidangkan minuman itu di meja joglo

"Nih, mas" ucap dira

"Makasih dek" ujar rajif

"Nah jif, lu harus cobain kopi bikinan dira" ucap sang mayor

Rajif pun mengambil cangkir berisi kopi dan meminumnya, di susul oleh sang mayor yang ikut meminumnya

"Gimana jif?" Tanya sang mayor

"Enak loh, dek nanti bikinin lagi ya, kalo engga spil resep nya dong" pinta rajif

Mereka bertiga pun tertawa bersama,mereka juga menikmati kue bikinan dira yang sangat enak itu..

_______________
Tbc

HANYA UNTUK KAMUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang