(29)

143 10 2
                                    

Rajif melihat ke arah sepion terlihat mobil lino yang terus mengejar mobilnya, ia bahkan sengaja membelokan mobilnya ke arah kiri sedangkan lino di kanan

"Mau ngapain dia?," batin rajif

"Mas pelan pelan dong, jangan ngebut ngebut" ujar dira

"Eh, sorry sorry dek," jawab rajuf

Rajif pun memelankan mobil nya, tapi hanya khusus di dalam mobil tapi terlihat dari mobil lino, mobil rajif sangat cepat

"Ck, cepet banget sih, apa rajif udah tau?" Gumam lino

Rajif dan dira pun sampai di hotel, mereka pun berpisah di aula karena kamar rajif berada di unit yang berbeda

"Mas duluan ya dek" ucap rajif

"Iya mas, aku juga ya" ucap dira

"Ekhm" dehem agung yang berada di meja

Rajif dan dira menoleh ke arah agung, dan ternyata sudah ada sang mayor,rizky dan rendy yang berada di sana

"Lho mas, bukanya bapak lagi kunjungan?" Tanya dira

"Gajadi, kunjungannya sore" jawab agung

"Dari mana?" Tanya rizky menatap ke arah rajif

"Dari art galery, emang kenapa?" Jawab dira

"Bapak suruh kalian buat istirahat, bukan nya kelayapan gak jelas" ucap tegas sang mayor

"Kerja, bukan siapa siapa kok manggilnya 'mas,dek', " lanjut rizky

Rajif hanya diam menunduk ke bawah, sedangkan dira hanya terus menjawab dengan polosnya

"Emang gaboleh?,kan mas rajif lebih tua dari aku, ya wajar aja mas rajif bilang ke aku dek" jawab dira

"Masih bisa manggil nama kan" ucap sang mayor

Rendy yang melihat itu pun berusaha menenangkan suasana agar tak terlalu mengcekam

"Eh sudah jo, kakaks sama pangeran gak boleh gitu, biar lah dorang mau kemana" ucap rendy

"Ngana uda makan ra?" tanya rendy

"Udah pi, tadi bareng sama mamas" jawab dira

"Oalah ted, diner toh" ujar rizky

"Ck, gak guna ky" jawab sang mayor berdiri meninggalkan semua orang

Sang mayor berdiri di sebelah rajif yang masih tertunduk dan membisikan sesuatu

"Temuin saya di taman depan, ada yang mau saya omongin" bisik sang mayor

Rizky pun berdiri dan mengejar sang mayor ke kamar, rendy dan agung yang melihat rajif tertunduk pun menghampirinya, dan merangkul nya

"Ra, mending kamu ke kamar" perintah agung

" tapi mas rajif gimana?" Tanya dira

"Udah biar sama kita aja " jawab agung

Dira pun mengangguk dan pergi ke kamarnya, saat ia membuka pintu terlihat nadya yang sedang duduk di kursi

"Eh ra, udah pulang, kok murung?" Tanya nadya

Dira pun duduk di sebelah nadya, ia hanya diam tak berbicara tampak seperti orang yang banyak masalah

"Cerita dong, kok diem?" Ujar nadya

"Kenapa ya akhir akhir ini, mas teddy sama mas rizky berubah, mereka bahkan kayak gak suka sama mas rajif" jawab dira

"Mereka juga kadang selalu marah sama mamas, padahal mas rajif gak salah, aneh kan mbak" lanjut dira

HANYA UNTUK KAMUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang