"Aku belum bisa jawab, ini mendadak banget. Ya minimal lah pendekatan dulu" Marsha member kode di akhir kalimat nya. Ia tidak menolak yang bisa diartikan Asa punya kesempatan untuk mendekatinya.
"I know it's so suddenly, but please could you give time. Aku mau bikin kamu jatuh cinta sama aku" Asa menatap dengan dalam manik mata Marsha, she is serious right now.
"Bisaa, kamu berjuang buat dapetin hati aku, oke?" Jawab Marsha memberikan wink genit nya ke Asa.
"Jiahh di kedipin bidadari, siapa yang gak pingsan coba" Huh, alay.
"Marsha kamu kalo ada masalah apapun mulai sekarang bilang ke aku oke? Aku mau kamu bersandar sama aku" Tulus, bener-benar tulus Asa mengatakan nya.
"Okay, i will Sa" Tak lama Marsha bangkit berdiri dengan cepat "Asa kamu tunggu sebentar disini" Ucap nya dengan mimik gelisah terlihat di wajahnya.
"Kenapa Sha?" Belum sempat bertanya lagi Marsha sudah melenggang pergi lebih dulu.
Selang beberapa menit Marsha sudah kembali dengan nampan yang terdapat secangkir teh disana "Maaf ya, Sa. Aku cuma bisa kasih teh aja" Asa tak masalah dengan itu, lagi pula dirinya juga sedang tidak dahaga.
"It's okay, Sha. Anyways kamu resign Sha? Aku denger dari Flora temen kerja kamu" Asa mulai kembali membuka topik.
"Aku udah gak bisa kerja lagi kak" Ucap gadis itu lesu "Aku harus rawat mama aku yang lagi sakit. Apalagi sekarang penyakit nya makin parah dan sering kambuh" Jelasnya matanya sudah siap menumpahkan crystal bening.
"You okay, Sha? Aku tau berat banget bagi kamu, tapi sekarang jangan sungkan lagi ya sama aku? Kamu udah gak sendirian lagi. Kamu bisa minta bantuan aku okay?" Asa mengulurkan tangan menyeka air mata Marsha dengan ibu jari nya.
"Aku boleh jenguk ibu kamu?"
"Boleh Sa. Sini kamu ikut aku" Marsha mengenggam tangan Asa dan mulai melangkah ke salah satu bilik kamar yang pintu nya masih tertutup rapat.
Asa tersenyum melihat tangan nya digenggam begitu erat, ehh tapi ini bukan saat nya Asa untuk salting.
Ceklek
"Hai maa, aku bawa temen nih buat jenguk mama" Marsha menatap Alena. Sang mama dengan pilu melihat mamanya terbaring lemas.
"Wah, nama kamu siapa nak?" Tanya Alena dengan suara begitu lembut.
"Aku Asa tante"
"Nama yang indah" Alena tersenyum rapuh yang ia berikan ke Asa.
"Maa, istirahat lagi ya? Marsha mau beli obat dulu buat mama" Alena mengangguk lemah.
"Tante pamit Asa pamit ya" Asa tak kuat berlama-lama lagi di dalam sana. Asa terlalu lemah untuk melihat nya.
Kemudian mereka keluar dan "Sha kamu mau beli obat? Aku anter ya?" Asa menawarkan diri untuk mengantar Marsha.
"Apa gak repotin?" Asa tersenyum
"Buat kamu mah engga, malah aku suka kalo kamu repotin" Ucap nya dengan cengiran.
"Yaudah ayo. Aku sekalian pengen beli bubur kasih mama"
•
•
•
Asa masih gak percaya dia berhasil ngungkapin perasaan nya tadi siang ke Marsha dan udah ketemu calon mertua pula. Kurang apa lagi hidup Asa, udah merasa orang paling bahagia dia hari ini.
"Gue seneng banget bisa deket sama cewe yang gue suka woii" Asa masih heboh sendiri, lagian salting moloe ah.
Sementara di lain waktu gadis yang disukai Asa kondisi nya juga sama seperti Asa. Masih gak percaya, ada orang se ugal-ugalan ituu.
KAMU SEDANG MEMBACA
In Love With You (ZeeSha)
Non-Fiction"Masa sih gue suka sama tuh cewe?" - Asa "Aku Marsha Lenathea Wirando, panggil aja Marsha" - Marsha Mohon dukungannya untuk cerita ini selalu, ini adalah karya pertama ku setelah ganti pemilik dari akun ini.