7.

105 11 0
                                    

Matahari sudah mulai menyinari sela-sela jendela, langsung terpapar pada wajah kedua gadis yang masih sibuk di alam mimpinya.

Tak berselang lama salah satu gadis cantik tersebut sudah terbangun. Seraya mengucek matanya, berusaha menetralkan cahaya lampu.

"Jam berapa ya sekarang" Lirih Asa dengan suara khas orang yang baru bangun tidur.

"Udah jam 8 toh, tangan gue pegel banget. Jadi bantalan Marsha, tapi gapapa deh yang penting sayang" Alamakk bisa-bisa nya Asa :D

Asa melihat Marsha yang masih tertidur dengan pulas. "Cakep banget sih kamu, Marsha. Aku orang paling beruntung bisa dapetin kamu" Pintanya sambil mengusap lembut pipi Marsha dengan ibu jarinya.

"Mmh, Kasaa?" Lirih Marsha sedikit terganggu dengan pergerakan Asa.

"Halo, sweetheart. Did you Sleep well, bebe?"

"Iyaa, kamu ada disamping aku. Nyenyak banget, hehe" Ucap Marsha langsung menarik Asa kedalam pelukannya dan ndusel-ndusel di ceruk leher Asa.

"Ah, geli, Chaa. Jangann" Marsha semakin gencar menghirupnya dalam-dalam kemudian menjilat leher putih Asa.

"C-chaa, jangann mancing dong. Aku jadi naik nantii" Asa langsung menghentikan aksi Marsha yang ndusel-ndusel di lehernya.

"Lemah kamu, Kasaa. Baru ndusel-ndusel belum yang lain" Wah Marsha nantang ini. Kalo Asa gak inget ini di rumah sakit mah, udah Asa bikin gak bisa jalan Marsha :D. Hehe, canda-canda.

"Awas kamu yah" Titah Asa mulai menggelitiki tubuh Marsha. "Tunggu, Kas-" Terlambat sudah. Asa sudah menggelitikinya.

"U-udahh, Kasaa! Aku mohon ampun ndoro" Ucap Marsha meminta ampun, dirinya sangat lemah terhadap gelitikan.

"Hahaha, gimana? Aku bisa buat kamu mohon ampun langsung. Apalagi kalo nanti kamu dibawah aku" Wetss Asa astagaa, pikiran mu itu loh bikin readers ಠ_ಠ

Semburat merah langsung tercetak jelas di wajah Marsha. "Dasarr buaya, untung cakep" Ujar Marsha, ia langsung bangkit dari sofa tempat mereka tidur, bisa dibilang sofa nya tergolong besar dan lebar, cukup untuk ditiduri dua orang maupun lebih.

"Kalo gak cakep, kamu gak mau, nih?" Ucapnya sembari memainkan alisnya menggoda gadis di depan nya yang kini resmi menjadi pacarnya.

"Gak mauu, apalagi bentukan dedemit kaya kamu. Suka ngegoda" Balas Marsha yang sudah berjalan ke tempat dimana mamanya masih berbaring.

"Maa..." Marsha mengusap tangan milik sang mamah, memberikan kehangatan dan berharap bisa kembali membuka matanya.

Tak lama Asa sudah disampingnya. "Chaa, kamu mandi dulu. Nanti setelah kamu selesai, aku yang mandi"

Wajah Marsha berubah menjadi masam. "Kenapa, hm? Mau mandi bareng?" Asa kembali memainkan alisnya.

Bughh

Melayang sudah bantal yang ada disana. "Aduhh, neng. Galak bener euy" Asa terus-terus menggoda Marsha.

"Udah ah, gak mau sama kamu buaya mesum. Mending aku mandi" Marsha langsung melengos dari tempatnya, menunju kamar mandi, sebelum Asa memakannya.

Brak!!

Rusak sudah pintunya. 'Alamakk kagetnya aku' Asa hanya bisa berucap di dalam hati seraya mengelus dadanya.

Netranya kembali melihat mama mertuanya. "Cepet bangun ya, Maa" Ucap Asa lirih.

"Gimana, hum? Suka gak ice cream nya?" Asa tengah memperhatikan Marsha yang masih makan dengan tenang.

In Love With You (ZeeSha) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang