"Pa! Cukup. Aku gak mau dijodohin lagi sama anak rekan-rekan, Papa. Enough, Pa" Asa Marah karena dengan santai nya sang ayah menyuruh nya berkencan dengan anak rekan nya.
"Asa, kamu udah besar nak. Papa mau yang terbaik buat kamu. Papa mau kamu berkeluarga, kamu nurut ya sama papa sekali lagi, okay?" Ucap Papa Asa yang dikenal dengan Aran Wenadikta.
"Baik kalo itu yang papa mau. Tapi sekali lagi ini, kalo udah gak cocok please aku mohon sama papa. Stop jodohin aku dengan siapapun itu lagi" Asa cape, tapi di sisi lain dia tidak mau membangkang dengan papa nya.
"Iya nak. Papa yakin ini terakhir untuk kamu" Ucap Aran menutup percakapan mereka.
Semuanya kembali makan dengan tenang. Sebenarnya meja makan itu berisikan Asa, Aran, dan Mamanya, tapi akibat perdebatan kecil Asa dengan Aran membuat Sang ibu diam, cukup memperhatikan saja. Karena ia percaya mereka berdua bisa menyelesaikan nya tanpa harus main tangan.
•
•
•
Ya, kini Asa sedang berkencan dengan seorang pria. Yang Aran bilang sempurna itu.
"Haloo, Asa ya? Maaf kalo kamu udah nunggu lama. Tadi sedikit hectic" Ucap pria tersebut dengan tuxedo hitam dan sepatu fantofel yang memberikan kesan gentleman.
"Aku Keano Candra Adiwijaya, panggil aja Eno" Lanjut Keano dengan seutas senyum yang membuat siapapun melihat nya pasti akan jatuh dalam pesona sang pria terkecuali Asa.
"Gue Asa Wenadikta, panggil Asa" Ucap Asa datar. Dia malas bertele-tele, tapi mau bagaimana lagi ini demi sang ayah.
"Kamu udah pesen makan?" Basa-basi Keano. Demi mendapatkan atensi Asa yang dari tadi sangat cuek dengan nya. Bahkan sekarang Asa masih bermain gawai di depan nya.
"Udah tadi, lo pesen aja sendiri" Asa mulai menaruh gawai nya diatas meja dan menatap Keano. Asa tak mau berbasa-basi lebih lama, ia muak. Ingin bertemu Marsha secepatnya.
Ah, Asa lupa memberitahu Marsha tentang kencan yang sekarang ia jalani dengan Keano. Tapi itu gak terlalu penting juga, kalo gitu nanti aja kasih tau nya, pikirnya.
"O-oh, okay" Ucap Keano awkward. Keano canggung dengan keadaan ini. Pasalnya Asa adalah tipe nya sekali. Gadis tomboy, rambut sebahu dengan warna rambut kecoklatan. Yah, itu sangat cocok dengan Asa.
"Eno, abis makan ini gue langsung pulang ya. Ada sesuatu yang harus gue urus" Asa membuka suara kembali. Sebenarnya sesuatu yang Asa maksud adalah bertemu dengan Marsha, pemenang hatinya.
Keano yang mendengar nya hanya sanggup mengangguk-anggukan kepalanya.
"This is the order, please enjoy your lunch!" Ucap waiters yang mengantar makanan. Mungkin kalian binggung. Kenapa pake bahasa Inggris? Jawabannya mereka sedang di Restoran Western.
•
•
•
"Matchaaa, aku kangen" Asa berlari kecil, memeluk Marsha dengan erat.
"Kamu tuh ya, baru gak ketemu sehari. Udah kangen, lemah banget" Ucap Marsha mengejek Asa yang begitu bucin terhadap dirinya.
Asa cemberut kemudian sesaat kemudian dia mengerucutkan bibirnya, yang membuat Marsha gemas dan mengecup pipinya. Asa yang mendapat perlakuan tiba-tiba seperti itu, pipinya hanya bisa memanas dan memalingkan muka nya.
"Aaaa Matchaaa jangan tiba-tiba gitu dong, aku kan kaget" Asa malu. Memalingkan wajah nya, Asa tau pasti wajah nya sangat merah sekarang ini.
"ihh gemass nyaaa" Marsha kembali mengejek Asa. Tak tau kenapa Asa sangat berbeda sikap nya saat bertemu Marsha, berbeda ketika ia bertemu Eno tadi. Sangat dingin bisa dibilang cuek bangets.
KAMU SEDANG MEMBACA
In Love With You (ZeeSha)
Non-Fiction"Masa sih gue suka sama tuh cewe?" - Asa "Aku Marsha Lenathea Wirando, panggil aja Marsha" - Marsha Mohon dukungannya untuk cerita ini selalu, ini adalah karya pertama ku setelah ganti pemilik dari akun ini.