6.

157 12 2
                                    

"Ceritanya jangan setengah-setengah dongg. Gue penasaran mampus, Sha" Rengek Flora. Ia sangat penasaran dengan kejadian kemarin, sampai Marsha dan Asa bisa bertengkar hebat seperti itu.

"Udah ah, kepo lo" Ucap Marsha yang kemudian menyingkirkan Flora yang gelendotan di tubuh nya. Marsha bukan nya tidak ingin memberitahu, tapi ia malu kalau harus menceritakan semuanya. Apalagi di akhir Asa mencium nya. Jujur... Marsha menikmatinya!

"Aaaa Marshaaaa" Makin menjadi sudah. Marsha meninggalkan Flora yang masih merengek pergi ke kamar mandi.

Flora sudah kepalang penasaran, pasalnya hanya hari ini, ia bisa bertemu dengan Marsha. Hari minggu dimana cafe tempat ia bekerja libur. Makanya ia baru sempat bertanya :)

Disisi lain Asa menatap malas lelaki di depan nya ini. "Eno, gue risih kalo lo deketin gue terus-terus an gini. Lo tau sendiri kan jawaban gue apa" Asa kesal, lelaki ini terus gencar mendekati nya. Mungkin kemarin Asa akui nyaman dengan topik pembicaraan nya. Tapi tidak dengan kali ini, ia harus menjaga jaraknya dengan Keano. Karena.. Ada hati yang harus Asa jaga!

Huftt

"Susah ya? Buat buka hati sama aku. Padahal aku dari kita bertemu sampai saat ini, bener-bener perlakuin kamu seperti seorang yang spesial, Sa" Ucap Keano lirih, ia sengaja. Ini hanya trik manipulasi nya semata. Padahal tujuan sebenarnya, setelah mendapatkan Asa, ia akan langsung membuang nya.

"Maaf Eno, gue gak bisa kasih lo alasan. Intinya kita gak bisa bersama. Dan sekarang lo boleh pulang" Asa tak mau berbelit-belit. Ia muak dengan orang yang gencar mengejar nya padahal ia sudah tak menyukai nya dari awal.

"Please, Sa. Kasih aku kesempatan buat buka hati kamu"

"Gak, Eno! Sekali gue bilang engga, tetap engga" Bentak Asa, sabarnya pasti punya batas. Dan sekarang itu sudah meledak.

"Sialan lo. Bikin gua mohon-mohon gini. Let's see, Sa. Gua bakal bikin lo berlutut" Batin Keano licik.

"Okay, Sa. Aku bakal bener-bener pergi kalo kamu cium bibir aku sekali ini aja" Ucap Keano, ia sadar saat ini ada seseorang yang sedang menatap mereka berdua dengan tatapan nyalang nya.

Asa berjalan mendekat, belum sempat berbuat apapun "Kasaa!" Damn. Itu suara gadisnya.

"M-marsha? Kamu ngapain disini?" Asa bingung. Kenapa ada gadisnya disini? Padahal mereka tak membuat janji untuk pergi sama sekali.

"Terus kalo aku gak dateng dan gak ada disini. Kamu bakal cium dia!? itu yang kamu mau!?" Entah kerasukan apa Marsha, amarah nya langsung meledak begitu saja.

Belum sempat Asa berkata kembali, ia disela "Ada apa ini? Kenapa ribut-ribut?" Dan.. Dia adalah Aran.

"Brengsek! Asa sudah menolak, kamu tetap kekeh. Maaf untuk kali ini saya gak akan dukung kamu dengan Asa lagi. Asa sudah memiliki calon menantu" Ucap Aran tegas, setelah mengetahui kelakuan bejatnya. Meminta Asa untuk menciumnya.

"BANGSAT! Dikira saya gak bisa rebut Asa apa!? Liat ya anda. Keluarga Wenadikta akan menjilat kaki keluarga saya sendiri. Adiwijaya" Keano langsung keluar dari kediaman Wenadikta, setelah meluapkan amarahnya. Ia dipermalukan oleh Aran. Seakan dialah yang paling brengsek disana. Padahal mah iya;)

"Papa gak tau semua ini akan jadi runyam, Asa. Maafin papa ya. Selama ini kamu gak pernah bebas milih pasangan kamu. Papa selalu nuntut buat menuhin keinginan yang papa gak bisa capai di kamu. Papa sadar sekarang" Ucap Aran tak kuat menahan tangisnya. Selama ini, ia berpikir sudah menjadi ayah yang berhasil. Nyatanya itu semua hanya menurutnya saja..

In Love With You (ZeeSha) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang