2

689 77 11
                                    

Malam itu Mingi benar-benar datang membawa makanan untuk Yunho. Namun saat dia datang, rumah Yunho sangat gelap.

'Apa dia pergi?' Batinnya.

Dan ketika dia melangkahkan kakinya ke dalam rumah, Mingi mendengar isakan seseorang, Mingi dengan cepat menyalakan lampu dan menaruh makanan yang ia bawa di meja dekat dirinya berdiri, Mingi berlari menghampiri Yunho yang menangis sambil memeluk lututnya.

"Yunho! Kau kenapa??" Mingi memegang pundak Yunho. Saat Yunho mengangkat kepalanya dan melihat sosok Mingi dihadapannya, Yunho langsung memeluk Mingi hingga hampir membuat Mingi terhuyung jatuh ke belakang.

Isakan Yunho semakin jelas, tubuhnya bergetar hebat, Mingi terlihat bingung, namun dirinya membiarkan Yunho memeluknya dan Mingi mencoba menenangkan Yunho dengan mengusap kepalanya Yunho dan memeluknya erat.

Yunho sudah sangat lelah, ia tidak tahu harus bagaimana dengan hidupnya, ketika ia sendirian, pikiran-pikiran negatif itu menghantuinya. Dia harus apa? Dia harus bagaimana lagi menjalani hidupnya? Yunho hilang arah. Yunho seolah terbelenggu dalam rasa sakitnya, banyak pertanyaan yang menghantuinya. Yunho sangat lelah. Ia butuh seseorang untuk memeluknya.

Ketika Mingi memeluknya, kehangatan itu menjalar kedalam dirinya, dingin dan sunyinya malam disekitar dirinya rasanya perlahan memudar, pelukan hangat Mingi menghangatkan hatinya yang memang sedang butuh pelukan.

Mingi mendudukkan dirinya, dirinya merasa pegal jika harus memeluk Yunho dengan posisi berjongkok. Mingi membawa Yunho kedalam pelukannya dan memposisikan Yunho agar lebih nyaman. Lengan kekar miliknya merengkuh tubuh kurus milik Yunho.

"Yunho..." Suara berat Mingi memanggil Yunho yang masih menangis. Mingi mengusap punggung Yunho.

"Kau kenapa?" tanya Mingi. Yunho menggelengkan kepalanya. Sepertinya Yunho sedang tidak ingin menceritakan apa yang ia rasakan saat ini pada Mingi, ia hanya butuh pelukan.

"Biarkan seperti ini." Suara lirih Yunho terdengar di telinga Mingi. Mingi pun tak bertanya apa-apa lagi, Mingi hanya membiarkan Yunho memeluknya malam itu hingga tenang.

Setelah menunggu hampir 30 menit, Yunho akhirnya berhenti menangis, Mingi menatap Yunho iba, kondisinyan jauh dari kata baik. Yunho seperti linglung, tubuhnya kurus, mata sembab dan hidung merahnya membuatnya terlihat lebih buruk.

Entah mengapa, tetapi jari-jari Mingi meraih pipi kurus Yunho dan mengusap lembut sisa-sisa air mata di wajah Yunho. Tangan besarnya menyentuh pipi kurus Yunho. Yunho memejamkan matanya dan menikmati sentuhan Mingi pada pipinya. Rasanya sudah sangat lama Yunho tidak merasakan kehangatan seperti ini. Ia dulu terlalu sibuk dengan pekerjaan.

Yunho memegang tangan Mingi pada pipinya, merasakan kehangatan yang diberikan Mingi padanya. Mingi pun membiarkan Yunho menyentuh tangannya, tangan Yunho begitu dingin. Mingi mengusap pipi Yunho.

Aneh, mereka baru bertemu siang hari tadi, bahkan pertemuan pertama mereka pun dapat dikatakan kurang baik. Namun, kini Mingi memeluk serta menyentuh pipi Yunho, bahkan Yunho memeluknya dan memegang tangannya. Ada sesuatu di dalam diri Mingi yang membuat Mingi ingin melindungi Yunho. Mungkin karena Yunho adalah putra semata wayang paman dan bibi Jeong, orang yang sangat ia hormati.

"Yunho.." Mingi memanggil Yunho, Yunho yang mendengar suara berat milik Mingi akhirnya membuka matanya.

"Makanlah dulu. Kau harus makan. Aku akan menemanimu." Yunho sempat terdiam beberapa saat sampai akhirnya ia menganggukkan kepalanya.

"Duduklah di meja makan, aku akan menghangatkan makananmu dulu." Mingi bangkit dari duduknya.

Yunho melihat punggung Mingi yang sedang membelakanginya. Punggung itu terlihat kokoh, nyaman dan hangat. Saat memeluk Mingi tadi, Yunho benar-benar merasa nyaman berada didekapan Mingi, tubuhnya sangat hangat, pundak lebarnya sangat nyaman. Namun kemudian Yunho sadar tentang apa yang ia pikirkan dan mengegelengkan kepalanya.

'Tidak.. Kau bukan gay Yunho.' Batinnya.

Mingi kembali dengan beberapa makanan di nampan seperti nasi, sup ayam, japchae, dan beberapa makanan lainnya. Mingi benar-benar menyiapkan makan malamnya dengan sangat baik dan tertata rapi.

"Makanlah selagi hangat. Kau pasti lapar." Mingi mendudukan dirinya di depan Yunho. Yunho mulai mengambil sendoknya, ia mencoba sup ayamnya. Sangat enak, pikirnya. Tanpa sadar Yunho memakan makanannya dengan lahap. Rasanya ia tak pernah makan selahap ini semenjak ia pindah ke kota. Rasa makanan ini.. Mirip dengan masakan sang ibu. Yunho kembali menangis sambil mennghabiskan makanannya, ia benar-benar rindu rumah dan orang tuanya.

Mingi menatap Yunho yang makan dengan lahap sampai menangis. Mingi tersenyum kecil. Dirinya seperti melihat anak kecil yang menangis karena merindukan masakan ibunya. Ya, masakan yang dibuat Mingi memang sesuai resep yang pernah bibi Jeong ajarkan padanya. Mungkin itu yang membuat Yunho menangis.

"Sudah dulu menangisnya, selesaikan makanmu, nanti kau bisa tersedak jika menangis sambil makan." Yunho mendengar ucapan Mingi dan menghapus air matanya dan menahan diri untuk tidak menangis lalu menyelesaikan makannya hingga bersih tak tersisa. Mingi tersenyum.

"Senang melihat kau makan dengan lahap, aku akan membawakanmu sarapan besok, sekarang istirahatlah, aku akan mencuci piring kotormu dulu." Mingi beranjak dari duduknya dan membawa piring-piring kotor itu ke bak cuci piring dan mencuci piring kotor itu.

Yunho masih memperhatikan Mingi, ia bangun dari duduknya dan mendekati Mingi, ia menarik ujung pakaian Mingi, membuat Mingi melihat kearahnya.

"Ada apa Yunho? Kau butuh sesuatu?" Yunho menggeleng, ia menunduk.

"Lalu?" Mingi terlihat bingung.

"Bisakah kau menemaniku malam ini? Aku takut sendirian." Mingi terlihat berpikir sebentar dan akhirnya mengangguk.

"Baiklah, aku akan menemanimu malam ini." Sekarang bersihkan dirimu dan tidur. Aku akan menemanimu." Yunho mengangguk pelan dan pergi untuk membersihkan dirinya. Mingi menggelengkan kepalanya melihat Yunho yang penurut.

"Dia jadi terlihat seperti adikku kalau penurut seperti itu." Mingi tersenyum dan melanjutkan mencuci piringnya.

Tbc
Hai update chapter 2 nih
Jangan lupa Vote + Comment ya
(*´︶'*)♡Thanks!
-voyez

TbcHai update chapter 2 nihJangan lupa Vote + Comment ya(*´︶'*)♡Thanks!-voyez

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🤗🤗🤗

WAVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang