36

387 45 2
                                    

3 hari berlalu dan kini Mingi dan Yunho tengah sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing, semua kembali seperti semula. Penginapan begitu ramai, sehingga mereka semua tidak ada waktu untuk sekedar beristirahat.

Yunho yang kembali bekerja dan Minju dijaga oleh Yuna. Yunho benar-benar pandai membagi waktunya dengan Minju juga pekerjaannya. Dari pagi hingga siang hari sebelum makan siang, Yunho akan menjaga Minju, setelahnya Yunho akan bekerja hingga pukul 5 sore, kemudian malam hari ia kembali bermain dengan Minju dan juga Mingi.

Minju kini seperti penambah semangat juga untuk Mingi, rasa lelah Mingi akan hilang saat bertemu dengan Yunho dan Minju. Mingibegitu menyayangi keduanya. Walaupun Minju adalah putri dari Rowoon, tetapi ia tetap menyayangi Minju, karena Minju hanyalah bayi yang belum mengerti apa-apa. Rowoon juga sudah menerima hukumannya.

"Sayang.." Mingi memanggil Yunho.

"Iya sayang?" Yunho menjawab dengan begitu lembut.

"Apabila Yeri sudah selesai masa tahanannya, apa ia benar-benar akan membawa Minju dengannya untuk pindah ke luar negeri?" Mingi mengusap pipi gembil milik Minju yang kini terlelap di gendongan Mingi.

"Yeri bilang begitu, memangnya kenapa?" Yunho menyandarkan kepalanya pada pundak sang kekasih.

"Aku rasa aku tak akan sanggup berpisah dengan Minju, tapi aku tak mungkin menghalangi Yeri untuk membawanya kembali. Yeri adalah ibu kandungnya yang berhak atas Minju." Mingi mengusap kepala bayi cantik dalam gendongannya ini.

"Kau pasti sangat menyayangi Minju bukan? Aku pun sama, tapi seperti yang kau katakan, Yeri yang berhak atas Minju. Kita sangat menyayangi Minju, mungkin sesekali kita dapat mengunjunginya nanti.

" Apa Minju akan mengingat kita sebagai orang tua asuhnya saat ia dewasa nanti" Raut wajah Mingi terlihat sedih, Yunho memeluk Mingi dan mencoba menghibur Mingi.

"Pasti. Kau tidak perlu khawatir sayang, oleh karena itu ayo kita buat kenangan bahagia bersama Minju agar Minju akan selalu mengingat kita." Yunho tersenyum manis dan mengecup bibir Mingi.

"Kau tidak perlu bersedih, jika Minju harus kembali dengan Yeri, kau masih memiliki ku." Yunho mengusap pipi calon suaminya ini. Mingi tersenyum dan mengecup bibir Yunho.

"Terima kasih sayang, aku sangat beruntung memilikimu. Aku mencintaimu Yunho." Mingi memeluk Yunho dengan Minju yang masih berada digendongannya.

"Wah.. Pemandangan apa ini? Keluarga cemara?" Wooyoung muncul bersama San. Yunho dan Mingi melepaskan pelukan mereka.

"Biasakan ketuk pintu dulu anak nakal." Mingi menyentil kening Wooyoung dan membuat Wooyiung mengaduh sakit.

"Hyung! Sakit!"

"Itulah akibatnya jika masuk tidak mengetuk pintu." Wooyoung mencebikkan bibirnya lucu, San tersenyum melihat Wooyoung yang begitu menggemaskan.

"Apakah Minju sudah tidur?" Wooyoung mendekati Minju di gendongan Mingi.

"Iya, baru saja." Wooyoung terlihat kecewa.

"Padahal aku ingin bermain dengannya. Sudah 1 hari aku tidak bermain dengan Minju." Wooyiung menyukai anak kecil, dan Wooyoung juga memperlakukan Minju seperti keponakannya sendiri. Bahkan Wooyoung sering membelikan pernak penik atau pakaian menggemaskan untuk Minju.

"Baru sehari, besok kan hari libur, kau bisa mengajak Minju untuk bermain bersamamu." Yunho terkekeh melihat Wooyoung yang masih memanyunkan bibirnya.

"Baiklah, besok ku pinjam Minjunya ya Hyung? Besok Minju akan menjadi anakku dan San dalam sehari, kalian tidak boleh mengganggu. Baiklah, aku ingin ke kamarku dulu." Wooyoung menggandeng San. Namun belum juga beranjak, Mingi memberikan peringatan.

"Ingat, jika kalian ingin melakukannya jangan di rumah, pergi lah ke kamar kosong penginapan, jangan mengganggu putri kecilku yang sedang tidur." Wooyoung dan San memerah.

"Apa-apaan kau ini Hyung! Menyebalkan!" Wooyoung menarik San dengannya dengan wajah keduanya memerah karena malu. Mingi terkekeh pelan melihat reaksi sang adik dan kekasihnya, San.

"Kau ini.. Jangan menggoda mereka seperti itu, apa kau tidak lihat wajah mereka memerah?" Yunho memukul pelan lengan kekar Mingi.

"Haha maaf sayang, aku hanya senang menggoda orang yang sedang kasmaran. Reaksi mereka sangat menggemaskan." Yunho menghela napasnya.

"Tapi aku lebih suka menggodamu sayang." Mingi melanjutkan kata-katanya."

"Kenapa memangnya?"

"Wajah meronamu sangat cantik dan menggemaskan, manis. Rasanya ku ingin menciummu saat itu juga." Mingi mengedipkan sebelah matanya pada Yunho dan membuat banyak kupu-kupu berterbangan di perut Yunho.

"Ck! Kau selalu saja menggodaku."

"I love you too."

"Song Mingiii."

"Song Yunho..."

"Kau menyebalkan!"

"I love you more."

Yunho yang sedikit kesal menggigit lengan kekar Mingi dan membuat Mingi sedikit terkejut, untung saja Minju tidak terbangun.

"Untuk kau yang menyebalkan." Setelah mengatakan itu Yunho mengambil alih Minju dari gendongan Mingi dan berjalan menuju kamar Minju. Mingi hanya tertawa sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Kau sangat menggemaskan Song Yunho."



Tbc
Hai update nih
Jangan lupa Vote + Comment ya
(*´︶'*)♡Thanks!
-voyez

TbcHai update nihJangan lupa Vote + Comment ya(*´︶'*)♡Thanks!-voyez

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
WAVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang