32

388 46 0
                                    

Yunho dan Mingi hari ini pergi berkunjung ke lapas sambil menggendong Minju untuk menemui Yeri dan juga Rowoon di tempat yang berbeda. Mereka berfikir bahwa Yeri dan Rowoon harus tau tentang pertumbuhan putri kecil mereka.

Yunho dan Mingi kini sudah seperti orang tua Minju sendiri karena mereka begutu menyayangi Minju. Minju termasuk anak yang tenang dan tidak rewel. Yunho kini sedang memangkunya sambil menunggu Yeri. Mingi mengusap kepala bayi cantik tersebut dengan sayang.

Tak lama Yeri keluar dan memberikan senyum sumringah begitu melihat putri cantiknya yang terlihat lebih berisi sekarang, sepertinya Yunho dan Mingi merawatnya dengan sangat baik..

"Minju! Halo anak ibu, bagaimana kabarmu sayang? Kangen dengan ibu ya?" Bayi kecil itu pun mengulurkan tangannya, Yeri mencoba menyentuh tangan mungil sang anak, namun disana terhalang kaca besar.

"Bagaimana kabarmu Yeri?" Yunho bertanya pada Yeri.

"Aku baik-baik saja, kau telah kembali seperti dulu Yunho, bahkan jauh lebih sehat. Sepertinya Mingi pandai merawatmu." Yeri sedikit menggoda Yunho.

"Haha kau benar, dia sangat pandai merawatku, dan aku bersyukur akan itu. Yeri.. Apa kau benar-benar baik-baik saja? Kau bisa cerita pada kami." Yeri tersenyum mendengar Yunho yang masih begitu baik padanya, padahal dirinyalah yang menyebabkan Yunho kehilangan karirnya.

"Aku benar-benar baik-baik saja Yunho, kau lihat kan? Aku pun terlihat lebih berisi dibanding dulu? Disini para sipir sangat baik padaku dan juga teman-teman lain yang di dalam pun baik denganku, aku tak merasa sendirian disini." Yunho tersenyum lega.

"Syukurlah kalau kau baik-baik saja, jujur saja kami sering memikirkan keadaanmu disini, kami akan sering-sering berkunjung kesini dengan membawa Minju. Minju.. Nanti kita sering-sering ketemu ibu nya Minju ya, Minju sayang ibu kan?" Bayi mungil itu tertawa girang, Yunho, Yeri dan Mingi tak kuasa menahan gemas. Yunho mengecup pipi Minju. Dan Minju tertawa, Mingi yang melihat Yunho dan Minju sedang bercanda pun tersenyum.

Pemandangan di depan Yeri sungguh membuatnya iri, seadainya Rowoon tak melakukan kejahatan apapun dan Rowoon mau menerima anaknya, mungkin mereka akan terlihat seperti keluarga bahagia, sama seperti Yunho dan Mingi yang terlihat begitu serasi dan Minju yang ada di gendongan Yunho membuat mereka terlihat seperti keluarga cemara.

"Kalian terlihat seperti keluarga yang bahagia." Yeri tersenyum. Yunho tiba-tiba merasa tidak enak dengan Yeri. Melihat ekspresi Yunho, Yeri pun meluruskan agar Yunho tak salah paham padanya.

"Jangan memasang ekspresi seperti itu Yunho. Kau tidak perlu merasa tidak enak denganku, seandainya si bodoh Rowoon tidak berbuat jahat padamu dan menyuruhku untuk berbohong, mengancamku, menolakku dan anakku. Mungkin kami akan bisa seperti kalian. Tapi takdir berkata lain, kami harus sama-sama dipenjara karena kejahatan kami. Ini hukuman kami." Yeri tersenyum.

"Yeri.. Mengapa kau tak membenci Rowoon?" Mingi membuka suara.

"Cintaku terlalu besar untuknya, mungkin aku bodoh. Tapi memang hanya dia yang ku cintai, entah sudah berapa kali ia menyakitiku, tetapi aku tak bisa benar-benar membencinya. Karena ku sudah mengenalnya sangat lama, sebenarnya ia baik namun mungkin orang-orang disekitarnya serta lingkaran pertemanannya yang membuat dirinya berubah menjadi manusia ambisius, arogan dan juga kejam. Yang ku benci adalah teman-temannya." Jawab Yeri.

"Siapa temannya?" Mingi kembali bertanya.

"Aku tak bisa mengatakannya, yang jelas mereka sangat dekat dengan Rowoon." Yeri melanjutkan menyapa Minju, Yunho sepertinya tau siapa tetapi dia hanya diam. Lagi pula semua telah lewat, dan teman Rowoon yang disebutkan Yeri itu juga sudah dijebloskan penjara, karena kasus pelecehan dan juga pembunuhan berencana terhadap seorang wanita muda.

"Yunho.. Kau baik-baik saja sayang?" Mingi mengusap pipi Yunho.

"Aku baik-baik saja Mingi." Yunho tersenyum.

"Yunho.. Apa setelah ini kalian ingin mengunjungi Rowoon?" Yeri bertanya pada Yunho.

"Iya kami akan mengunjungi Rowoon. Ada apa?" 

"Boleh ku menitipkan surat ini padanya?"

"Tentu saja." Sipir memberikan surat pada Yunho.

"Baiklah aku harus kembali, terima kasih Yunho, Mingi sudah mengunjungiku dan membawa putriku, aku senang dapat melihatnya. Sekali lagi terima kasih banyak." Yeri membungkukkan badannya lalu kembali ke dalam lapas.

"Yeri terlihat baik-baik saja, aku jadi tenang. Dia sepertinya lebih terurus selama disini." Yunho menggendong Minju yang kini telah tertidur di dadanya.

"Yeri sudah selesai dengan dirinya sendiri, dan mulai menerima keadaan oleh karena itu dirinya lebih tenang sekarang." Mingi mengecup kening Yunho dan Minju.

"Sekarang kita temui Rowoon hm?" Mingi mengusap pipi Yunho.

"Ayo, Minju sepertinya sudah tidur." Yunho mengecup kening Minju, dan Mingi merangkul pinggang Yunho keluar dari lapas dan membawa mereka ke dalam mobil.

'Ku harap Rowoon baik-baik saja di lapas, dan semoga dirinya senang bertemu dengan Minju, aku juga harus menyampaikan surat dari Yeri.' 

Tbc
Hai update nih
Jangan lupa Vote + Comment
(*´︶'*)♡Thanks!
-voyez

TbcHai update nihJangan lupa Vote + Comment(*´︶'*)♡Thanks!-voyez

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mingi cakep banget 😭😭😭

WAVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang