16

453 57 13
                                    

Hari ini penginapan diliburkan oleh Mingi sampai 2 hari kedepan, Mingi membiarkan para pekerjanya untuk rehat sejenak dikala kesibukan yang akhir-akhir ini semakin padat. Mingi membawa yang lain untuk pergi ke kota Crescent dimana Ryujin memberitahukan keberadaan Yunho sehari sebelumnya.

Mereka menempuh perjalanan hampir 5 jam menggunakan mobil. Mereka menggunakan 2 mobil, di mobil pertama yang dikendarai oleh Mingi, berisi Wooyoung, Jongho dan Seongwa. Dan satu mobil lainnya yang dikendarai oleh Hongjoong diisi oleh San dan Yeosang.

Sesampainya mereka di kota Sector 1, mereka memarkirkan mobil mereka tepat di depan cafe Dreamers yang dikatakan Ryujin. Mereka masuk ke dalam cafe tersebut dan memesan beberapa makanan dan minuman untuk mengisi perut kosong mereka. Mereka seolah sibuk dengan pikiran mereka masing-masing sehingga tidak ada percakapan diantara mereka, mungkin juga karena lelah setelah perjalanan cukup jauh.

Ketika mereka sedang sibuk menghabiskan makanan mereka. Tiba-tiba lonceng pintu cafe berbunyi tanda seorang pelanggan tengah masuk. Mata mereka semua tertuju pada pelanggan tersebut. Wajahnya tampan bak aktor, tubuhnya pun tinggi semampai, mengingatkan mereka akan Yunho, dan pria tersebut memiliki tinggi yang menjulang, mungkin lebih tinggi dari Mingi dan Yunho.

Namun mata mereka akhirnya terpaku, pada sosok yang menggunakan kursi roda, setelah mereka tatap lebih jelas ternyata benar, itu Yunho. Yunho masih hidup, namun tubuhnya kurus kering, wajahnya pucat. Mingi meremas tangannya, hatinya ingin menghampiri Yunho, namun sebagaian dirinya berkata ia harus menunggu, ia tidak boleh gegabah.

Pria itu Rowoon, membawa kursi roda Yunho ke meja dekat pintu masuk. Rowoon memakan cake yang ia pesan tanpa menawari Yunho. Rowoon membiarkan Yunho menatapnya yang sedang memakan cake yang lezat itu. Rowoon terlihat menatap remeh pada Yunho. Emosi Mingi rasanya mendidih hingga ingin menghajar pria itu. Namun Seonghwa menahannya.

"Sabar dulu Mingi, jangan gegabah. Kita ikuti saja dulu mereka. Ku mohon. Aku tahu ini berat untukmu, tapi kita harus mengungkap ini semua." Mingi menarik napasnya, dirinya mencoba untuk tenang. Hatinya merasa teriris dan rasanya ia ingin menangis.

Beruntung mereka duduk di sudut pojok belakang, jadi kehadiran mereka tidak begitu terlihat dari dekat pintu masuk. Ketika Rowoon selesai makan, pria itu bangkit dan membawa Yunho keluar dari cafe, sesaat setelahnya mereka pun mengikuti Rowoon. Mingi meletakan beberapa lembaran uang di mejanya dan melesat keluar.

Mereka mengikuti Rowoon menggunakan mobil. Rowoon yang baru saja turun dari mobil menggendong Yunho dan mendudukannya di kursi rodanya. Rowoon membawa Yunho kesebuah bangunan yang jauh jauh dari pemukiman, mereka terpaksa memarkir mobil mereka sedikit jauh agar tidak mengundang kecurigaan Rowoon.

Bangunan dimana Rowoon membawa Yunho dapat dibilang kurang layak dan terlihat kumuh. Mereka berpencar dengan formasi 2,2,3 yaitu Mingi dengan Jongho, San dengan Wooyoung, Dan terakhir Yeosang dengan Seonghwa dan Hongjoong. Mereka dengan hati-hati memasuki bangunan itu. Mereka menyusuri bangunan yang cukup gelap itu. Dan mereka menemukan titik dimana Rowoon membawa Yunho.

"Yunho.. Maafkan aku, aku memang mencintaimu.. Sangat mencintaimu, tapi kau menolakku sayang.. Hahaha dan kau tau? Disaat berita skandalmu tersebar aku sangat senang, karena apa? Berita yang ku buat dengan rekan kerjamu Yeri berjalan mulus." Rowoon berjalan mengelilingi Yunho yang tak berdaya.

"Bagaimana rasanya dibenci hah? Ujaran kebencian pun datang padamu setiap hari. Hahahah kau pasti kesusahan kan sayang? Aku mengikutimu saat kau pergi dari kota, dan kau mencoba mengakhiri hidupmu. Kau pikir dengan kau mengakhiri hidupmu kau akan bebas? Hahaha bodoh." Rowoon berteriak di kuping Yunho.

"Beruntung ada laki-laki itu yang menolongmu, aku akan berterima kasih padanya, karena jika kau mati, aku tidak bisa menyiksamu hahahaha. Dan ternyata kau ditolak oleh orang terdekatmu kan? Hahahaha kau pantas mendapatkannya Yunho. Kau harus tersiksa agar merasakan apa yang aku rasakan!" Rowoon menarik kerah Yunho.

WAVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang