Bagian 8

28 14 0
                                    

Happy Reading!

“Dia terlihat baik - baik saja tapi kenyataannya sangatlah rapuh.”

Elang Arta Sanjaya

_________________ ׂׂૢ་༘࿐__________________

“Eh iya, Abang besok kuliah?” Tanya Diandra masih dengan makananya.

“Kuliah Dek,” Jawab Adam mengeluarkan asapnya secara perlahan tentu saja dirinya agak menjauh dari Diandra agar Adiknya itu tak terkena rokok hanya beberapa orang yang merokok didalam tidak semua walau mereka semua perokok tapi ada sebagian menahan untuk tidak melakukannya tentu karna ada Diandra jadi tak ingin membuat Diandra menghirup lebih banyak.

“Tugasnya banyak ya?” Tanyanya lagi.

“Lumayan,”

Diandra menganggukkan kepala mengerti dirinya melanjutkan makananya bersama Faqih,

“Gua heran ngapa ya cewe - cewe makan banyak tapi kaga gemuk - gemuk contohnya lo Dra.” Ujar Faqih menatap Diandra pipinya sedikit chubby tapi tidak dengan tubuhnya yang ramping.

“Bisa karna keturunan,” Jawab Elang mematikan rokok miliknya dan bergabung mengambil makanan.

“Boleh kan?” Tanya Elang menatap Diandra.

“Boleh kok.” Ucap Diandra dengan senyuman.

Elang yang melihat seperti terpana Diandra sangat cantik dan manis itu yang pertama kali bertemu Diandra tapi jika dilihat dari dekat aura kecantikannya sangat alami dan tidak membuat bosan bagi siapapun yang melihatnya.

“Ekhem!” Suara dehaman Faqih membuyarkan Elang.

“Apa sih lo, buat kaget aja anjir!” Ketus Gibran.

“Ya Sorry soalnya tadi ada yang ngeliat orang sampe sebegitunya loh, kek kaga mau berpaling jadi ya gua sadarin hehe.” Tutur Faqih menahan senyum melihat Elang.

Elang yang menyadari hanya menghela nafas dirinya melanjutkan makannya sedangkan Diandra pura - pura tak tau menghadap kearah lain sembari melanjutkan makannya seperti Elang.

“Abang pulang yuk,” Seru Diandra menatap Abangnya yang masih sibuk merokok.

“Cepet amat Dek.” Sahut Adam baru beberapa menit disini bahkan belum beberapa jam.

“Emang kenapa?” Tanyanya.

“Katanya gak mau dirumah, kan dirumah sendiri Ayah sama Mama belum pulang.” Tuturnya lagi.

“Eh iya - ya.” Diandra cemberut.

“Yaudah suruh aja mereka pulang sekarang, Abang telfon.” Pinta Diandra pada Abangnya.

Adam agak keberatan melakukanya ah untuk apa cepat - cepat menyuruh mereka pulang?

“Emang ortu lu kemana Dam?” Tanya Gibran.

“Ada urusan jadi dia ngasih kabar ke gua doang karna Diandra kan waktu itu sakit.” Ungkapnya.

“Hah?urusan kemana emang?” Celetuk Diandra.

“Ke bandung karna ada urusan disana jadi Abang lupa buat bilang ke kamu.” Jawab Adam dirinya sangat lupa.

“Yah sepi dong rumah gak ada Ayah sama Mama.” Diandra semakin tak karuan dirinya takut jika berlama - lama bersama Abangnya.

“Yaudah dari pada rumah lo sepi mending kita nginep aja gimana?kan biar rame jadi lu kaga takut deh!” Ujar Faqih setelah mendengar Adam.

“Suruh aja Alesha sama Alingka nginep dirumah lo.” Saran Gibran.

ELANG Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang