Happy Reading!
“ Aku memang salah, tapi entah kenapa didalam hatiku tidak ada penyesalan sama sekali. ”
Adam Algis Alanza
_________________ ׂׂૢ་༘࿐__________________
Matahari muncul tanpa malunya Adam terbangun karena sinarnya matahari yang membuatnya silau, dirinya duduk dan diam sebentar setelah nyawanya terkumpul barulah Adam merenggangkan otot - ototnya yang pegal, matanya melihat jam sudah menunjukkan pukul setengah 8 pantas saja ia terbangun masih sangat pagi rupanya.
Tak ingin membuang waktu ia masuk kekamar mandi untuk bersiap beberapa menit Adam keluar dengan memakai handuk yang melilit pinggangnya jangan lupa rambut yang basah membuatnya sangat keren siapapun yang melihat pasti akan menjerit oh satu lagi perut kotak - kotaknya yang sixpack, Adam berjalan kearah lemari baju dan segera memakai baju hitam favoritnya yang bertuliskan shut up!
Sedangkan dikamar Diandra yang sudah selesai mandi mengeringkan rambutnya menggunakan hairdryer kemudian ia mengambil baju yang akan dipakai hari ini, Diandra mengambil baju warna hitam panjang dan celana legging hitam tak lupa rambut panjangnya ia jepit menggunakan jedai tak lupa menyemprotkan parfum setelah selesai Diandra turun kebawah tak melihat Abangnya, mungkin masih dikamar Diandra menghampiri meja makan dan belum ada apapun disana membuat Diandra mendengus kesal.
Adam yang melihat Adiknya dari atas tangga langsung menghampiri dan mengelus kepala Adiknya itu Diandra yang menyadari sapuan lembut itu mendongak melihat Abangnya yang tersenyum ia pun membalas senyuman Abangnya.
“Udah sembuh?” Tanya Adam sembari mengecek dahi Adiknya yang sudah tak panas.
“Udah, gak ada makanan Bang?” Tanya Diandra kembali.
“Kamu mau apa?Abang masakin.” Tanya Adam menatap Adiknya lembut.
“Nasgor pake sosis sama telor ceplok boleh kan?hm pedes juga yaaa.” Pinta Diandra.
“Baru sembuh udah makan pedes gak baik Dek, ini juga masih pagi ntar kamu sakit lagi.” Jawab Adam.
“Hufff, yaudah deh.” Ucap Diandra ia duduk membiarkan Abangnya membuatkan makanan hari ini.
Diandra hanya melihat lihat sekeliling rumah yang sepi ditemani bisikan burung - burung dipagi hari, Adam yang sudah selesai menyiapkan nasi gorengnya langsung memberikan itu untuk Adiknya dan untuk dirinya sendiri.
“Makasih Bang.” Tutur Diandra.
Adam hanya mengangguk sebagai balasan, mereka melanjutkan makan dengan keadaan hening dan tenang hanya ada suara sendok dan garpu saling bersahutan, Adam yang sudah selesai langsung kedapur meninggalkan piring itu lalu ia mengambil air putih tak lupa membawa air putih untuk Adiknya juga.
Diandra yang baru selesai langsung meminum minuman yang Abangnya berikan, Adam membawa piring kotor Diandra ketempat cuci piring dan tak lama kemudian mereka diam kembali.
“Kamu gapapa?” Tanya Adam membuyarkan lamunan Diandra.
“Gapapa, emang aku kenapa?” Diandra malah membalikan pertanyaan.
“Enggak papa Abang cuma nanya.” Tuturnya lagi.
Diandra hanya mengangguk, Adam hanya diam melihat tingkah Diandra yang menurutnya manis sekali, dirinya tersenyum melihat Sang Adik.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELANG
أدب المراهقين_________________________ //__________________________ {DON'T COPY MY STORY!!!CERITA INI MURNI DARI PEMIKIRAN SAYA!!!} {WARNING!!!TULISAN MASIH ACAK DAN BELUM RAPI!!!} _________________________ // __________________________ Prolog Elang Arta Sa...