Bagian 2

116 27 4
                                    

Happy Reading!

__________________<📍>_________________


"Mengapa aku selalu di pertemukan oleh nya?Bahkan aku tidak mengenal dia. Tetapi aneh nya mengapa aku merasa tenang berada di dekat nya?"

Diandra Aneska Abila

__________________<📍>__________________

Bel pulang sekolah sudah berbunyi mereka semua berhamburan untuk keluar kelas, Diandra dan kedua sahabat nya itu keluar dari kelas. mereka berjalan keluar kelas bersama sama, mereka berhenti sebentar ketika melihat banyak sekali anak laki laki yang menjaga gerbang, ya siapa lagi kalau bukan Elang dan teman teman nya itu dan di situ juga banyak anak kelas lain nya yang ikut bergabung.

"Eh, rame banget dah gimana cara nya kita pulang?" Tanya Diandra.

"Terobos aja lah, gua yang ngadepin." Balas Alingka cuek.

"Lu berani?" Tanya Diandra lagi.

"Berani lah Elang doang." Balas nya seraya mengajak teman nya itu untuk mengikuti nya.

"Heh!minggir lu semua gak usah ngalangin nih jalan semua orang." Teriak Alingka kepada mereka.

"Tau lo ngapain si di depan gerbang?emang bakalan dapet uang apa?" Sambung Alesha.

"Ngapa?gak suka lo?" Sungut Faqih.

"Gak!mau apa lo?" Tantang Alesha balik.

"Lo-" Ucapan Faqih terhenti ketika Gibran bersuara.

"Udah biarin mereka pulang, kasian nanti nangis gak ada permen." Ledek Gibran kepada mereka.

"Hahahahahah." Tawa mereka semua meledak ketika mendengar ucapan Gibran.

Tidak ingin terlalu lama di situ mereka semua menerobos, tetapi nihil Elang dan semua yang berada di situ lebih dulu menghalangi jalan mereka.

"Hahahahahah gak bisa kan lu keluar semua." Ledek Faqih.

Merasa kesal Alingka maju dan berhenti tepat di hadapan Faqih.

"Apa?berani lo sama gua?" Tantang Faqih.

Alingka tidak membalas perkataan Faqih melainkan,

"Auch." Ringis Faqih ketika kaki nya di injak oleh Alingka.

Tidak ingin melewati kesempatan itu mereka berlari dan ya mereka lolos.

"Wle, sukurin sakit ya huhu kasian." Ejek Alingka.

"Liat aja besok lu." Cetus Faqih seraya menahan rasa sakit di kaki nya.

"Apa?gak takut!" Tantang Alingka angkuh.

Setelah menjauh dari pekarangan sekolah mereka pulang ke rumah masing - masing.

"Gila tuh cewe kaki gua sakit banget anjir." Ringis Faqih.

"Lagian lu nya juga udah gua bilangin buat kasih lewat tuh cewe malah ngeyel udah tau Alingka galak." Tutur Gibran.

"Ya siapa tau aja kan kalo gua godain dia bisa luluh sama godaan gua." Cetusnya seraya membenarkan letak tas nya.

"Gak bakal luluh yang ada dia ilfeel sama lo." Ujar Gibran dengan malas.

"Gitu banget lu Bran sama gua." Ujar Faqih dengan nada sedih.

"Jijik anjir." Balas Gibran.

"Udah udah ngapain sih ngomel ngomel gak jelas pulang aja mending, besok kita gangguin lagi tuh cewe." Celetuk Elang seraya memakai jaket nya.

ELANG Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang