010524♠ Separuh Nafasku

1K 120 27
                                    

Malam begitu dingin karena angin muson barat mulai berhembus ke wilayah asia, pertanda musim hujan akan segera datang.

Juna menghembuskan nafas leganya saat terbebas dari kejaran musuhnya, beruntung ia masih diberi kesempatan untuk kabur, meskipun harus merepotkan dan memaksa seorang penggunaan motor.

Merasa deja vu karena Juna sering night drive menaiki motor ditemani Jila saat dirinya sedang banyak pikiran, ia sangat rindu dengan separuh nafasnya.

Karena jarak mansion sudah lumayan dekat, Juna memilih menepikan motor yang ia tumpangi ke sisi jalan.

Ia turun lalu merogoh sakunya dan memberikan sejumlah uang ke pengguna motor itu.

"Terimakasih banyak ya pak, maaf merepotkan" Ucap Juna sambil meringis memegangi pinggangnya, pengguna motor yang memakai helm dan masker itu terlihat khawatir saat melihat baju putih yang dipakai Juna dirembesi darah.

"A-ah ini nggk masalah kok pak, tenang! Saya bukan mafia kok pak! uang saya halal, di pakai aja buat beli beras" Ucap Juna sambil nyengir

"Ya udah pak saya pamit, permisi" Pamit Juna lalu berjalan sambil tertatih-tatih

"Awas aja Rui sama James bakal gue gantung di pohon kedondong belakang rumah" Gerutu Juna sambil menahan sakit, pinggangnya terkena sayatan pisau saat berkelahi tadi. Hal itu cukup membuat Juna pening dan kehabisan tenaga.

"Boss! " Panggil seseorang membuat jantung Juna terasa berhenti sejenak, suara itu?

Dengan segera Juna menoleh kebelakang untuk memastikan sesuatu, ia mendapati pengguna motor yang ia cegat tadi melepas helm dan maskernya membuat Juna bisa melihat jelas siapa orang itu

"J-jila? " Lirih Juna

Jila segera menjatuhkan helm dan maskernya ke tanah saat melihat tubuh Juna mulai ambruk

"Boss! Boss gak apa-apa kan? " Panik Jila sambil memeluk Juna

"S-saya nggak mimpi kan? Kalau ini mimpi saya nggak mau bangun" Lirih Juna

"Enggak, ini bukan mimpi boss, saya disini, boss harus tetep bangun" Jila

"Separuh nafasku kembali" Akhir Juna lalu ia tak sadarkan diri

"Boss! Bangun boss! Jangan kayak gini! " Teriak Jila histeris, ia segera mengambil handphonenya untuk menghubungi Hiya dan Chocy

"Halo! Bang cepet tolongin gue! Boss Juna pingsan, cepet kesini! Gue gak bisa jelasin sekarang, gue kirim lokasinya" Panik Jila segera mengirim lokasi ke Hiya, air matanya tak mau berhenti mengalir saat melihat tangannya yang dipenuhi oleh darah Juna

---

"Gimana? " Tanya Jila saat melihat Rui keluar dari kamar rawat Juna

"Its oke, semuanya akan baik-baik aja, beruntung lukanya bisa ditangani" Rui

"Maafin kita, harusnya kita lebih cepet nyamperin Juna" Sesal James

Mendengar itu Jila mengusak rambutnya kasar, ternyata begini rasanya saat melihat orang yang kita sayangi terluka? Apakah Juna sama berantakannya juga saat dirinya terluka dulu?

"Kok lo bisa ketemu boss Juna ji? " Tanya Chocy

"Gue baru landing malam ini dan mutusin kerumah jake buat nginep dan nitip koper, rumahnya jake emang deket sama bendungan waduk yang sering di kunjungi boss Juna, tadi rencananya gue mau beli alat mandi tapi dijalan gue dicegat sama orang dan ternyata itu boss Juna, dia dikejar-kejar orang" Jelas Jila

"Tenangin diri lo ji, its oke semua baik-baik aja" Hiya

"Fafa gi.. " Jila

"Dia aman, kita nggk ngasih tahu dia" Chocy

"Syukurlah kalau gitu" Jila

---

"Keknya gue stress deh james" Ucap Juna setelah bangun dari masa kritisnya

"Heem? " Tanya james dengan alis yang terangkat sebelah

"Masak gue mimpi ketemu Jila" Juna

"Iya, udah depresi lo itu, mending ke RSJ" Ucap James dan dihadiahi tatapan sadis dari Juna

"Gue pengen pulang" Ucap Juna bangkit dari tidurnya, melihat itu James panik bukan main

"Lo apa-apa an? Baru siuman 4 jam udah main balik-balik aja hah" James

"Gue udah baik, tinggal istirahat dirumah" Jawab Juna melepas infusnya

"JUNA!! LO KALAU GILA LIHAT-LIHAT SIKON NJING" James nggk bisa berkata-kata lagi lihat kelakuan bebal Juna yang dari dulu nggak berubah

"Byee balik dulu! Bayarin RS gue, nanti gue transfer, mager ngurus!!" Juna memakai cardigannya dan berjalan keluar

Tepat saat membuka pintu kamar Juna terkejut bukan main saat mendapati Jila berdiri didepan pintu dengan tatapan membunuhnya

"K-kamu.. " Tunjuk Juna tepat di wajah Jila

---

"Arghhhhh!!!! " Murka seorang wanita yang membanting semua barang-barang dimeja kerjanya setelah membaca secarik kertas yang tergeletak dimejanya

"Sialan!!!!!! Berani-beraninya dia!! "

"Awas saja dasar kamu hama sialan! Orang rendahan sepertimu tidak akan bisa mengalahkan aku"

"Bagaimana bisa dia meletakkan surat ini dimejaku? Bagaimana dia bisa masuk kesini? " Panik wanita itu menggigit ibu jarinya

Aku kembali

Mari kita bersaing sehat

Coba rebut saja kalau bisa

Status sosial? Kamu hanya anak manja

Sincerely
Jiara Angkasa Guatama

BOSS AND HIS BODYGUARDSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang