"Sang angsa cantik itu akhirnya terlepas dari kutukan penyihir jahat setelah pangeran menyatakan perasaan tulusnya, tamat.. "
"Yah ini mah Fafa yang dongenging bukan Fafa yang didongengin" Gumam Kafael saat melihat Jila sudah tertidur lelap disampingnya
Ia segera menutup buku dongeng yang baru selesai ia baca dan menyimpannya kenakas, anak kecil berumur 7 tahun itu segera menarik selimut hingga menutupi tubuhnya dan tubuh bodyguard kesayangannya itu.
Sebelum menutup, Kafael pandangi lamat-lamat wajah Jila yang tertidur nyenyak.
"Mas Jila jangan pergi ya? Tetep disini nemenin Fafa sampai kapanpun, Fafa janji gak akan nakal dan jadi anak pintar" Gumamnya meskipun tak didengar Jila, ia lantas masuk kedalam pelukan Jila berusaha mengusir perasaan takut kehilangannya.
Jujur kafael takut kehilangan orang yang ia sayangi lagi, dulu Kafael juga dekat dan sayang dengan bodyguard lain bernama Judy Reismara Tohana, namun bodyguard itu sudah meninggal sejak satu tahun lalu saat melindungi neneknya dari kejaran para musuh.
Tak Butuh waktu lama Kafael akhirnya tertidur lelap, tanpa ia sadari ada orang yang mendengar ucapannya dibalik pintu kamar yang tidak tertutup rapat.
Juna, ia menghela nafas dalam saat mendengar permintaan Kafael tadi, begitu besar rasa sayangnya ke Jila, ia jadi semakin was-was dan khawatir membebankan pekerjaan berat ini ke Jila. Kemungkinan buruknya suatu saat Jila bisa terluka dan ia akan bingung menjelaskan semuanya ke Kafael.
"Boss? " Panggil Hiya membuat Juna tersentak
"Haishh! Gak usah ngagetin napa? " Sungut Juna
"Lagian gerak-gerik boss udah kek jaka Tarub ngintipin bidadari mandi di sungai" Hiya
"Enak aja! Emang saya mesum kayak kamu" Juna
"Bercanda atuh!! Mau ngeteh ga boss? " Tawar Hiya
"Boleh, ide bagus, saya juga lagi gak bisa tidur" Juna
Dua laki-laki dewasa itupun berjalan menuju dapur, Hiya yang meracik teh sedangkan Juna yang mengambil camilan dikulkas. Mereka berdua sudah terbiasa melakukan hal tersebut jadi tak ada kecanggungan lagi diantara keduanya.
"Boss lagi banyak pikiran? " Tanya Hiya
"Sedikit, biasa masalah kerjaan" Jawab Juna bohong
"Sebelumnya sorry boss kalau lancang, apa ini ada hubungannya sama Jila? " Tanya Hiya hati-hati
"Maksud kamu? " Bingung Juna
"Kemarin saya sempet denger boss juna dan fafa ngobrol di ruang tengah, Fafa pengen Jila jadi mamanya kan boss? " Hiya
Mendengar itu juna lantas mengangguk jujur, toh Hiya sudah terlanjur mendengar tidak perlu ada yang ditutupi lagi.
"Saya nggk expect kalau malah jadi kayak gini Hi, saya gak bermaksud bikin Kafael bergantung dan sayang ke Jila melebihi seorang bodyguard" Jelas Juna
Mendengar penuturan atasannya itu Hiya ikut merenung
"Saya tahu perasaan Kafael boss, ditinggal orang tua sejak kecil itu mimpi yang sangat buruk dan gak diharapin semua anak didunia, mungkin Kafael ngelihat sosok ibu di dalam diri Jila, yah meskipun boss tahu Jila anaknya masih plonga plongo dan begajulan tapi itu yang bikin Jila terlihat jadi orang yang tulus dan apa adanya, makanya Kafael nyaman" Hiya
"Iya kamu benar Hi" Juna setuju
"Saya dukung apapun keputusan boss, asalkan bos dan Kafael sama-sama bahagia" Hiya
"Menurut mu apa yang harus saya lakukan Hi? Apakah mencari pasangan dan Ibu untuk Hiya adalah hal yang tepat? " Juna
"Itu tergantung boss, kita gak akan pernah tahu kalau kita gak nyoba, coba buka hatinya dulu! Kadang-kadang cinta itu tumbuh karena terbiasa boss" Hiya
KAMU SEDANG MEMBACA
BOSS AND HIS BODYGUARDS
Fiksi PenggemarNiat hati merecruit bodyguard yang bisa menjaga dan mengasuh anaknya, berujung Juna Sengga Farelie harus dibuat pusing karena tingkah bodyguardnya yang lebih bocah dari anaknya