270424♠ Bunganya

1.1K 122 18
                                    

"Donat dengan cream warna pink" Juna

Meksipun masih bingung dengan apa yang dimaksud Juna tapi entah kenapa detak jantung Jila berdetak semakin tak terkendali.

Benar kata orang, kalau ngomong itu harus tahu tempat, karena kalau sembarangan bisa aja didenger orang lain. Seperti sekarang, Ny. Farelie dan Chocy asik menguping dari luar kamar inap Jila, mereka sudah seperti dua cicak yang menempel dipintu

"Ekhem, saya masih kecil, sumpah ny. Saya gak paham" Bohong Chocy dengan wajah memerah

Mendengar itu ayuda lantas tertawa sambil mengusap kepala Chocy lembut "Kamu gak paham tapi kenapa wajah mu merah? "

"I-ini ini panas ny. Hehe iya panas" Elak Chocy

"Kamu ini ada-ada saja, paham juga tak masalah, toh kamu sudah dewasa, yang belum dewasa itu Jila, tapi Juna malah mengajaknya melakukan hal dewasa" Ayuda

"Eumm tapi, ny. Tidak marah kan? Jujur saya juga masih tidak menyangka kalau pak Juna menaruh rasa ke Jila, secara... " Chocy

"Umur mereka berbeda jauh? " Ayuda

"Benar Ny., pak Juna adalah laki-laki matang dan mapan sedangkan Jila masih remaja, ya meskipun tidak aneh juga tapi saya masih kaget aja. Secara Pak Juna begitu dewasa dan berwibawa tapi malah jatuh cinta ke Jila yang kekanak-kanakan" Chocy tersenyum lucu

"Juna memang suka ngemong Chocy, dia adalah orang yang mengayomi, mungkin tanpa sadar saat mengayomi Jila ia juga ikut jatuh cinta, tidak ada yang tahu bagaimana dan kapan persisnya Juna jatuh cinta, mungkin karena hal sederhana, yaitu terbiasa" Ayuda

"Heem benar juga nyonya, saya mengerti, tapi apakah ny. akan merestui mereka berdua? " Chocy

"Sebenarnya masalahnya itu ada di Juna, kalau saya sih asalkan anaknya suka saya gak keberatan, tapi Juna itu pemikirannya luas, banyak hal yang ia pertimbangkan, dan satu hal yang jarang orang ketahui tentang Juna" Ayuda

"Apa Ny? " Chocy penasaran

"Dia obsessed dengan apa yang dia sukai, mungkin suatu saat jika Juna memang ditakdirkan bersama Jila, Juna tak akan mau mengalah dengan Kafael kalau mereka berebut Jila" Ayuda

"Pantas ya, selama ini pak Juna tidak pernah mengijinkan Jila untuk ikut dalam  perkelahian atau pertempuran yang melibatkan musuh besar keluarga farelie, ternyata pak Juna memang ingin melindungi Jila, saya sangat takjub dengan perjuangan pak Juna, dia tidak memaksa tapi dia berjuang diam-diam dan bodohnya Jila malah tidak paham" Chocy

"Haha bukan Jila yang tidak paham, Junanya aja yang salah dalam menyampaikan perasaan sayangnya" Ayuda

"Kalian berdua, sedang apa? " Tanya seseorang membuat Ayuda dan Chocy tersentak ditengah obrolannya

"Oh.. Rui! James! Kalian kesini? " Tanya ayuda sambil memeluk mereka berdua satu per satu

"Iya ma, kami baru dengar dari juna jika tuyul kecilnya terluka, jadi kami menjenguk sekalian ingin bertemu dengan Juna, karena hampir sebulan dia menghilang tanpa kabar, biasanya dia yang paling gila di group chat" Rui

"Iya dia sangat sibuk mengurus Jila, mama saja tidak boleh ikut campur, katanya dia ingin menjaga dan merawat Jila dengan caranya sendiri" Jelas Ayuda

"Eumm, apakah itu tandanya mama sudah tahu tentang perasaan Juna untuk Jila? " Tanya James dan Ayuda mengangguk

"Syukur kalau begitu, kita sudah lelah menampung curhatannya yang sudah beratus-ratus episode, jadi kapan Juna dan Jila akan melangkah ke jenjang serius? " Rui

"Sepertinya belum kalau untuk saat ini, Juna masih mengkhawatirkan keselamatan Jila, sangat riskan kalau mengumumkannya sekarang, tidak menutup kemungkinan Jila akan menjadi sasaran teror juga dari Poldaevon" Ayuda

BOSS AND HIS BODYGUARDSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang