020524♠ Negosiasi

1K 107 17
                                    

"Kamu marah sama saya? " Tanya Juna ke Jila yang sejak tadi diam tanpa ekspresi

Yang ditanya tidak berniat menjawab, Jila memilih fokus untuk mengganti perban luka di pinggang Juna.

"Meskipun tidak tahu salah saya dimana, tapi saya minta maaf, heem? " Juna masih berusaha membujuk Jila agar mau bicara dengannya

Rui yang disitu sedang memasang kembali infus Juna pun hanya menggeleng heran dengan tingkah dua sejoli itu.

"Sudah selesai" Ucap Rui membereskan segala peralatan medisnya

"Terimakasih banyak dokter Rui, maaf merepotkan" Jila

"Sama-sama, saya duluan, dan cepat selesaikan masalah kalian berdua! " Rui

Mendengar itu Juna jelas tidak terima, kenapa Jila berbicara dengan Rui, sedangkan dia tak ditanggapi.

Keputusan akhir mengenai perawatan Juna, ia harus tetap tinggal di rumah sakit karena kapan saja Juna bisa mengalami drop akibat lukanya belum kering, itupun Juna mau karena Jila yang memaksa Rui agar Juna tetap disini.

Kenapa Jila memaksa Rui? Karena Jila tak ingin bicara langsung dengan Juna dan menjadikan dokter tampan itu sebagai perantara.

"Jila? Jiara? " Panggil Juna lagi, tapi Jila tetap tak menjawab dan malah memberi tatapan sengit ke juna

"O-oke.. " Pasrah Juna takut saat melihat Jila seperti ingin menebas lehernya

"Sudah sekarang boss istirahat" Ucap Jila setelah mengganti perban Juna, hendak pergi namun Juna menahan lengannya.

Mendengar Jila bersuara pun Juna akhirnya tersenyum lega, dan lagi dia sangat merindukan suara itu.

"Maafkan saya" Ucap Juna lagi, ia tak tahu kesalahannya dimana tapi ia merasa ingin terus meminta maaf ke Jila.

"Kenapa boss nggk ngehubungin bodyguard yang lain? Nyawa boss bisa terancam" Marah Jila sambil mengepalkan tangannya

"Saya khawatir mereka terluka" Juna

"Terus gunanya boss punya bodyguard buat apa? Lama-lama Chocy sama Hiya saya suruh daftar PNS boss" Sungut Jila

"Entah, saya juga gak tahu, gabut" Juna

Mendengar itu Jila lantas memukul pelan pundak Juna

"Fafa pasti senang kamu disini" Ucap Juna dan dihadiahi anggukan oleh Jila

"Besok saya akan temui Fafa, sekarang cepat istirahat!" Jila

"Lalu kamu akan pergi? " Juna

"Saya temani disini" Jila membantu Juna memakai selimutnya lalu merapikan helaian rambut Juna yang sedikit berantakan

"Kamu kemari hanya sebentar? " Juna

"Tergantung, kalau disini dalam waktu panjang saya nggak punya banyak uang saku, soalnya saya harus kerja buat bayar uang kuliah" Jila tersenyum kearah Juna

"Gimana kalau kamu kerja lagi sama saya? " Juna

"Boleh, tapi saya nggak mau jadi bodyguardnya Fafa" Jila

"Kenapa begitu? " Juna mengerutkan keningnya

"Saya maunya jadi bodyguardnya boss Juna" Jila

"Tidak! Jangan pernah harapkan itu Jila!" Tolak Juna

"Oh tidak boleh, ya sudah, saya cari pekerjaan lain saja" Jila

"B-bukan begitu, maksudnya apa saja asal jangan bodyguard saya! Kalau tidak kamu magang saja di kantor saya saja, saya akan menggaji kamu dengan adil" Juna

BOSS AND HIS BODYGUARDSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang